Senin, 10 Oktober 2016



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA SEKALA MAKRO, MESO DAN MIKRO

Oleh
Yudi imansyah

Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.
Pengembangan sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :
a.         Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan permasalahan organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
b.         Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem informasi.
c.         Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi
d.        Proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan tertentu.
e.         Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. 
        Sistem informasi manajemen merupakan sistem yang terpadu mulai dari kerjasama manusia dan mesin untuk mencapai tujuan yang telah disepakati secara efektif dan efisien. ketika kita berbicara sistem informasi manajemen pada pendidikan maka kita akan mengacu pada sisdiknas no 20 tahun 2003 sebagai kebijakan pendidikan yang bersekala makro.
Penyelenggaraan sistemtem informasi manajemen pendidikan menyangkut pada kebijanan pendidikan yang di ambil pemerintah dimana pada pengambilan kebijakan ini salah satunya mengacu pada tujuan pendidikan pada isisdiknas dan isu isu public. Pada sisi lain, hogwood dan gun (1972) menegaskan bahwa isu bukan hanya mengandung makna adanya masalah atau ancaman, melainkan juga peluang peluang bagi tindakan positif tertentu dan kecenderungan yang dipersepsikan memiliki nilai potensial yang signifikan. isu merupakan kebijakan alternative (alternative policies) atau suatu proses yang dimaksudkan untuk menciptakan kebijakan baru, atau kesadaran suatu kelompok mengenai kebijakan tertentu yang dianggap bermanfaat bagi mereka (alford dan friedhan 1997)
Dalam pelaksanaan operasional sistem informasi manajemen pendidikan harus memerhatikan hal hal sebagai berikut
1.      aspek pemerataan pendidikan
2.      otonomi pendidikan yang harus di manfaatkan sebaik mungkin oleh masing masing daerah dan satuan pendidikan
3.      akuntabilitas pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan
4.      peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan kebijakan sistem informasi manajemen pendidikan
          Penyelenggaraan sistem informasi manajemen pendidikan pada dasarnya memiliki keterkaitan yang sangat erat antar tiga sekala atau tiga tingkatan yaitu sebagai berikut
1.      Sistem informasi manajemen pendidikan bersekala makro merupakan kebijhakan setrategis dan jangka panjang yang salah satu bentuk  produknya adalah sisdiknas, kebijakan pembiayaan pendidikan dimana pada proses sistem informasi manajemen  pendidikan bersekala makro sangat berkaitan dengan politik kebijakan pendidikan yang di ambil oleh DPR dan Pemerintah pusat.
2.      sistem informasi manajemen Pendidikan pada sekala meso merupakan seluruh bentuk kebijakan pendidikan yang bersipat teknis baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota yang di sesuaikan dengan kebutuhan peningkatan dan pengembangan pendidikan pada masing masing daerah.
3.      sistem informasi manajemen pendidikan sekala mikro merupakan pelaksana  lapangan kebijakan pendidikan yang di implementasikan oleh satuan pendidikan/sekolah. pada proses (SIM PENDIDIKAN MIKRO) pada implementasinya lebih di kenal dengan manajemen berbasis sekolah (MBS).
          Penyelenggaraan sistem informasi manajemen pendidikan bersekala makro, mso dan mikro sebagai sub sistem pendidikan yang sangat berperan penting dalam peningkatan dan pengembangan pendidikan memiliki berbagai hambatan yang di antaranya sebagai berikut
1.      minimnya sosialisasi kebijakan pendidikan dari pemerintah pusat pada tingkatan meso dan mikro
2.      kurang mutakhirnya teknologi sistem informasi manajemen pada kemenag
3.      sistem pengawasan dan supervise yang lemah pada sekala meso tehadap tingkatan mikro
4.      tingginya kesenjangan antara harapan dengan implementasi kebijakan pada tataran teknis di lapangan
5.      minimnya kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaksanaa sistem informasi manajemen


Tidak ada komentar:

Posting Komentar