Selasa, 04 Oktober 2016

  • Pengaruh Mutu Pendidikan Terhadap Peningkatan kualitas remaja




Penjaminan mutu pendidikan adalah serentetan proses dalam sistem yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang program atau kegiatan pendidikan dalam mencapai mutu pendidikan. Proses penjaminan mutu diawali dari mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan  serta membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan delapan standar nasional pendidikan dari Badan Standar nasional Pendidikan (BSNP). Penjaminan mutu secara langsung tentu saja memiliki kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah di Indonesia  berkaitan dengan tiga aspek utama yaitu: (1) pengkajian mutu pendidikan, (2) analisis dan pelaporan mutu pendidikan, dan (3) peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Khususnya pada aspek pertama, secara sederhana diartikan bahwa dalam aspek pengkajian mutu pendidikan di dalamnya perlu ada pemetaan dan penetapan langkah yang perlu dilakukan untuk pencapaian mutu. Kegiatan pemetaan salah satunya melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan instrumen lain yang dapat menambah informasi tentang profil sekolah. Adapun kegiatan penetapan langkah pencapaian mutu adalah rencana sistematis, rasional, dan terukur serta dirumuskan oleh satuan pendidikan untuk memenuhi pencapaian mutu pendidikan.
Untuk mencapai mutu, ternyata tidak setiap satuan pendidikan mampu melakukannya. Banyak faktor yang menjadi kendala dan penghambat sehingga mereka tidak mampu melakukannya. Berdasarkan hasil penelitian secara mendalam, salah satu sebabnya adalah karena budaya penjaminan mutu di satuan pendidikan relatif sangat lemah. Secara operasional, jika ingin membina budaya penjaminan mutu di setiap satuan pendidikan maka dipandang perlu memberi petunjuk atau panduan pencapaian mutu yang lebih rinci yaitu berdasarkan pada pencapaian setiap komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Hasil  riset menunjukkan bahwa sekolah dan madrasah merupakan pihak yang memberikan kontribusi terbesar  terhadap proses dan hasil penjaminan mutu dan peningkatan mutu pendidikan, sedangkan masyarakat, penyelenggara pendidikan, dan pemerintah daerah memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan penjaminan mutu tersebut. Oleh karena itu, sekolah dan madrasah perlu diberdayakan dan didukung dalam usahanya menciptakan budaya mutu. Pihak masyarakat perlu didorong agar secara aktif mendukung program sekolah dan madrasah. Adapun pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan upaya koordinasinya agar mereka menyusun program dan penganggaran penjaminan mutu sebagai prioritas utamanya.

Pada dasarnya, mutu sebuh pendidikan dapat dilihat dari lulusanya, jika lulusan lembaga pendidikan ber kualitas  mulai dari aspek kogniti, apektif, psikomotorik, hingga pada kualitas akhlak remaja.
Remaja Merupakan se sosok manusia yang sulit untuk di arahkan dan dijinakkan. karena, karakter remaja putra maupun putri  adalah sosok manusia yang memiliki karakteristik yang khgas, dimana pada pase remaja ini seseorangf mendadak menjadi manusia yang serba ingin tahu, ingin mencoba, dan merasakan.
Sungguh ironic, ketika kita buka mata, hati, dan telinga kita lihat lingkungan disekitar kita terkadang lingkungan kita terkesan lebih seram dari pada rumah hantu atau hutan belantara. bagaimana tidak seram. kalo pemandangan remaja laki laki dan perempuan berjalan berdua bergandengan tangan, memegang pundak, saling pelukan, bahkan ciuman di tempat umum sudah menjadi hal yang lumrah.
jika kita berkaca pada masa lalu jangan kan ciuman, ketahuan jalan bareng dengan pacar sajah itu sudah sangat memalukan namun saat ini heranya justru jika ada remaja yang berperinsif untuk tidak pacaran malah di anggap jomblo abadi ataupun di anggap bujangan lapuk.lebih horornya lagi banyak orang tua jaman sekarang yang justru mendorong anak anaknya untuk berpacaran, yah inilah dunia akhir zaman.
Pendidikan merupakan tanggung jawab seluruh pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, sekolah, para alim uylama dan orang tua  sebagai penannggungjawab utama penentu kualitas proses pendidikan terhadap remaja. ada beberapa hal yang harus di waspadai di dalam perkembangan sosial yaitu sebagai berikut:
1.      pergeseran gaya hidup remaja dari gaya hidup ketimuran menjadi remaga yang bergaya hidup hedonis
2.      pergeseran pola pikir
3.      sekularisasi pendidikan secara massif dan terstruktur
Hal hal tersebut di atas hanya sebagaian kecil yang perlahan lahan akan mengubah wajah remaja muslim menjadi remaja sekuler, hedonis, dan radikal. oleh karena itu, perlu kesadaran semua pihak untuk menyelamatkan generasi remaja karena kualitas remaja saat ini akan menentukan wajah bangsa kita dimasa yang akan datang. Untuk menyelamatkan remaja kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan yang di antaranya,
1.      Upaya pengkondusipan lingkungan remaja oleh seluruh lapisan masyarakat
2.      Penanaman ketauhidan dan penauladanan oleh orang tua
3.      Internalisasi nilai nlai pendidikan di sekolah/madrasah

4.      upaya penanaman pemahaman dampak positif dan negative penggunaan teknologi informasi terhadap remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar