Senin, 10 Oktober 2016

LAPORAN PPL MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN 2 KOTA BANDUNG
Oleh Yudi Imansyah
yudiimansyah81@gmail.com


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama yang menjadi penentu berkualitas atau tidaknya generasi penerus bangsa ini. Kita ketahui bersama, bahwa pendidikan saat ini menjadi penentu utama dalam mempercepat pembangunan bangsa di tengah tengah persaingan dunia.  Oleh karena itu, pengelolaan lembaga pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan pendidikan nasional maupun tujuan pendidikan dari masing masing lembaga secara efektif dam efisien. Peranan dan tanggung jawab lembaga pendidikan yang dsangat berat dalam mencapai tujuan pendidikan maka diperlukan adanya manajemen lembaga atau sekolah yang dapat menyentuh selruh aspek mulai dari manajemen pesertadidik, manajemen kurikulum, dan seluruh aspek aspek lain sehingga dipetrlukan pengelolaan yang konsisten dan dan kerjasama dengan seluruh stak holdrs pendidikan.
Di era globalisasi dan cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan, secara perlahan lahan menuntut manusia untuk mengubah pola pikir, gaya hidup, sehingga lebaga pendidikan di tuntut untuk mampu berkembang secara cepat dan mampu melayani peserta didiksesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Agar sekolah memiliki pedoman untuk memajukan lembaga dan menjadikan sekolah yang bermutu maka pemerintah membuat kebijakan pembangunan pendidikan nasionalyang diarahkan pada upayamewujudkan daya saing pencitraan public, dan akuntabilitas penyelenggaraan lembaga pendidikan. Tolak ukur efektivitas implementasi kebijakan tersebut dapat dilihat dari ketercapaian indicator mutu penyelenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan BNSP dalam 8 standar nasional pendidikan (SNP).
Di era globalisasi ini, lembaga pendidikan di tuntut untuk mampu menyesuaikan mulai dari materi materi pembelajaran, system pendidikan dan system pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik, serta mampu menjadi pelindung bagi peserta didik dari berbagai macam pengaruh negative yang dapat mengurangi kualitas peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.demikian pula dengan peserta didik tingkat remaja atau SMA/MA  yang sering kali dihimpit oleh derasnya arus glibalisasi tanpa batas yang menuntut lembaga pendidikan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang ekstra dan sesuai dengan kebutuhan mereka dan tuntutan masyarakat.sering. sering kali, nilai nilai moral dikesampingkan baik oleh masyarakat maupun peserta didik sehingga diperlukan pengelolaan khususnya pengelolaan lembaga pendidikan tingkat menengah atas ini  yang bersifat universal yang menyentuh berbagai aspek kehidupan peserta didik.l
lokasi dimana penulis PPL ialah  MADRASAH ALIYAH NEGRI 2 KOTA BANDUNG  dimana MA ini sedang pada tahap perkembangan baik pada sistem manajemen lembaga maupun sistem manajemen peserta didik. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian manajemen MAN 2 KOTA BANDUNG.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Manajemen Bimbingan Konseling di MAN 2 Kota Bandung ?
2.      Apa sajakah program tahunan Bimbingan Konseling di MAN 2 Kota Bandung ?
3.      Apa sajakah metode Bimbingan Konseling yang diterapkan kepada peserta didik atau yang diimplementasikan kepada peserta didik ?
4.      Aspek Bimbingan Konseling apa sajakah yang terdapat di MAN 2 Kota Bandung ?
5.      Bangaimana Kegiatan Layanan dan Pendukung Bimbingan Konseling di MAN 2 Kota Bandung ?
6.      Bagaimanakah realitas Sarana dan Prasarana Bimbingan Konseling ?















BAB II
KONDISI OBJEKTIF MAN 2 BANDUNG
KONDISI SEKOLAH DAN FASILITASNYA
a.       Tanah
1)        Luas total                         : 6.714 m2
2)        Bangunan                         : 3.288 m2
3)        Kosong                             : 3.426 m2
4)        Status                               : Hak milik
b.        Gedung
1)        Kontruksi                         : Permanen
2)        Kondisi                            : Cukup
3)        Ruang kelas                      : 33 ruang, ukuran 1.638 m2
4)        Ruang guru                      : 1 ruang, ukuran 189 m2
5)        Ruang kepala                   : 1 ruang, ukuran 36 m2
6)        Ruang kantor                   : 1 ruang, ukuran 45 m2
7)        Ruang perpustakaan         : 1 ruang, ukuran 63 m2
8)        Ruang laboratorium         :
a)        Laboratorium Kimia                 : 1 ruang, ukuran 63 m2
b)        Laboratorium Biologi               : 1 ruang, ukuran 63 m2
c)        Laboratorium Fisika                 : 1 ruang, ukuran 63 m2
d)       Laboratorium Bahasa               : 1 ruang, ukuran 63 m2
e)        Laboratorium Komputer          : 1 ruang, ukuran 63 m2
9)        Ruang UKS                     : 1 ruang, ukuran 16 m2
10)    Aula                                 : 1 ruang (tahap pembangunan)
11)    Masjid                              : 1 ruang, ukuran 48 m2(tahap renovasi)
12)    WC                                   : 26  ruang,ukuran 14 m2
c.         Fasilitas
1)        Penerangan                       : Listrik (daya 12.200 Watt)
2)        Air                                    : Ledeng, jet pump
3)        Telepon                            : Ada (nomor: 022.7811725)

B.     VISI DAN MISI MAN 2 KOTA BANDUNG
VISI
Madrasah Populis Karena Mengembangkan “ TAKWA” Terampil, Akhlakul Karimah, Kreatif, Wawasan Keilmuan dan Amanah
MISI
  1. Membentuk siswa terampil dalam bidang keislaman dan mampu menerapkannya dilingkungan masyarakat.
  2. Menciptakan sumber daya manusia yang handal dalam ilmu pengetahuan berlandaskan akhlakul karimah
  3. Mengembangkan siswa agar selalu kreatif dalam menyongsong kesuksesan hidupnya di masa depan.
  4. Menyiapkan siswa dengan wawasan keilmuan sebagai bekal melanjutkan ke perguruan tinggi dan terjun di masyarakat.
  5. Menciptakan lingkungan madrasah yang bersikap Amanah ( Jujur) dalam seluruh langkah kegiatan.

C.    Sejarah Singkat MAN 2 Kota Bandung
MAN 2 Kota Bandung semula yaitu Madrasah Aliyah Filial Cililin yang berlokasi di cijerah. Setelah penegrian berdasarkan surat keputusan mentri Agama RI tanggal 11 juli 1991 nomor : 137 Berdiri Madrasah ALiyah Cijerah (Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bandung ).
Mengingat Madrasah ALiyah Negeri yang pertama yaitu MAN Bandung berlokasi di jl. H. Alpi Bandung barat, maka untuk MAN 2 Kota Bandung dipilih dengan lokasi yang berbeda dengan tujuan untuk mencakupi kebutuhan masyarakat di berbagai tempat. Lokasi yang dipilih untuk MAN 2 Kota  Bandung Bertempat di Bandung Timur, tepatnya di jln.cibiru kota Bandung.
Dalam perjalanan yang telah mencapai 19 tahun, yang tetap komitmen pada aturan yang berlaku searah dengan kebijakan madrasah serta pendayagunaan potensi edukatif, tenaga administratif dan fasilitas sarana yang ada di MAN 2 kota Bandung, telah menunjukan jatidirinya. Jumlah Rombongan selalu bertambah setiap  tahun. Untuk saat ini terdapat 27 rombongan belajar yang semuanya melakukan aktivitas proses belajar mengajar selama lima hari ( senin – jumat ) yaitu dari mulai pukul 06.30 sampai dengan 15.15 dan hari sabtu kegiatan ekstrakulikuler dan muata lokal dimulai pukul  07.00 sampai berakhir pukul 17.00 keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran senantiasa meningkat, hal ini dengan perolehan nilai Ujian Nasional (UN) yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi yang telah dicapai oleh siswa menunjukan peningkatan, hal ini terlihat dari gelar merebut juara dari berbagai lomba yang diadakan baik untuk tingkat Kota  Bandung maupun Jawa Barat.
Kendatipun demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan yang menghadapi  berbagai heteroginitas dalam komponen-komponennya. Maka tidak menutup mata terhadap kekurangan-kekurangan yang yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu dalam mengoprasionalkan usaha pendidikan pada MAN 2 kota Bandung, secara berkesinambungan pimpinan madrasah serta seluruh mitra kerjanya senan tiasa berfikir inovatif dan prospektif  menuju pendidikan yan g bermutu.
MAN 2 Kota Bandung yang berdiri di atas tanah seluas 6.714 m dengan luas bangunan seluruhnya 2.896 m2 semula merupakan gabungan dari 2 (dua) Madrasah filial yaitu Madrasah Aliyah Negeri filial Cililin yang berlokasi di Cijerah, dan Madrasah Aliyah Negeri filial Cijerah yang berlokasi di Cicaheum. Setelah penegrian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI tanggal 11 Juli 1991 Nomor : 137 berdiri Madrasah Aliyah Negeri Cijerah (Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bandung). Mengingat Madrasah Aliyah Negeri  yang pertama yaitu MAN 1 Kota Bandung berlokasi di Jln. H. Alpi Bandung Barat, maka untuk MAN 2 Kota Bandung dipilih lokasi yang berbeda dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di berbagai tempat. Semula MAN 2 menyewa tanah dan gedung satu sekolah swasta didaerah arcamanik sukamiskin. Setelah kurang lebih 3 tahun, barulah pemerintah melalui Departemen Agama saat itu memilih lokasi di  Jl. Desa Cipadung No. 57 Kelurahan Cipadung Kecamatan CibiruTelp. ( 022 ) 7811725 Kota Bandung Kode Pos. 40614, yang sampai sekarang ditempati.
Sejak penegrian, MAN 2 Kota Bandung sudah mengalami beberapa kali pergantian Pimpinan Madrasah. Sejumlah guru, yang sempat mendapatkan tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah di MAN 2  Kota Bandung, yaitu :
1.      Drs. H. Uman Rukmana bertugas sejak tahun 1991-1998
2.      Drs. Syafrudin Sugar bertugas sejak tahun 1998-2002
3.      Drs. Wawan Sofyan bertugas sejak tahun 2002-2010
4.      Drs. H. Durrachman bertugas sejak bulan Maret 2010-Agustus 2010
5.      Drs. Misbakhudin bertugas sejak bulan Oktober 2010 s.d sekarang

Pergantian pucuk pimpinan madrasah ini, telah memberikan sentuhan positif terhadap upaya peningkatan pelayanan dan kualitas MAN 2 Kota Bandung. Hal itu ditunjukkan dengan apresiasi pihak Badan Akreditasi Provinsi terhadap pelayanan pendidikan di Madrasah.. Pelaksanaan Akreditasi MAN 2 Kota Bandung. Hal itu ditunjukkan dengan apresiasi pihak Badan Akreditasi Provinsi terhadap pelayanan pendidikan di Madrasah.. Pelaksanaan Akreditasi MAN 2 Kota Bandung, terakhir dilakukan pada tahun 2015, dengan raihan nilai A.


D.    STRUKTUR ORGANISASI                                       STRUKTUR ORGANISASI
Kementrian Agama


Kepala Madrasah
Drs. Misbakhudin,M.M.Pd.

MAN 2 KOTA BANDUNG
Kepala Tata Usaha
Ucu Mabruri, S.Ag.

Waka. Madrasah
Kurikulum
Dra. Kokom Komariah, M.P.Fis

Waka. Madrasah
Bidang HUMAS
Usep Suryana, S.Pd

Guru-Guru

Siswa

Waka. Madrasah
Kesiswaan
Drs. Endi

Litbang
1.    Drs. Jaja Zaenudin,M.Pd.I
2.    Wawan Kusmawan, S.Pd.
3.    Mumu Mubarok, S.Ag., S.Pd.

Waka. Madrasah
Sarana dan Prasarana
Dra. Wiwin Widaningsih

BP/BK

1.    Prahastika Marcelen, S. Ud.
2.    Rima Nurul Hidayah, S. Ud.
3.    Iik Abdul Roffik, S. Kom. I
4.    Rita Susanti, S.Psi.

Komite Madrasah


 



















ORGANISASI SEKOLAH DAN EKSTRAKULIKULER
OSIS ( Organisasi Siswa Intra Sekolah )
Visi Dan Misi Osis Keterbukaan Masa Bakti 2015 – 2016
-       VISI :
Mengembangkan MAN 2 Kota Bandung yang berkualitas, berprestasi, aktif, inovatif, dan bertanggung jawab dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
-   MISI :
·         Mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT melalui kegiatan rohani
·         Menghasilkan kader yang bisa menunjukkan prestasi dalam bidang akademik, non akademik dan keorganisasian
·         Meningkatkan kinerja dan kerjasama antar sesama dan mengoptimalkan fungsi dan peran OSIS
·         Mengembangkan prestasi, bakat, minat, dan potensi siswa/siswi melalui kegiatan OSIS dan Ekstrakulikuler
·         Meningkatkan kedisiplinan dan rasa kekeluargaan antar sesama.
-          Tujuan
·         Jangka Panjang
a.         Kerjasama antara ekskul dan anggota OSIS
b.         Perlengkapan ruangan sekretariat
c.         GFG
·         Jangka Menengah
a.         Melengkapi atribut OSIS
·         Jangka Pendek
a.         Melaksanakan kegiatan rutin tahunan
·           PLM / MOS
·           Seminar kepengurusan OSIS (LDKS)
·           Pemilihan pengurus OSIS
·           PORAK dan perlombaan lainnya
·           AFEW
·           PHBI dan PHBN

2.         Melaksanakan kegiatan bulanan
·           Upacara bendera
·           Kegiatan social / ta’ziah/ baksos
·           Partisipasi pada kegiatan lomba
·           Madding
·           Kegiatan berdagang
·           Rapat antara pengurus OSIS dan Ekskul
·           Rapat evaluasi triwula
Sejarah Pembina dan Ketua OSIS
Periode
Waka Kesiswaan
Pembina OSIS
Ketua OSIS
2015 – 2016
Drs. Endi
Momon Sudarma , M.Si
Galuh Cahya G
2014 – 2015
Drs. Endi
Momon Sudarma , M.Si
Moh.Riva
2013 – 2014
Drs. Endi
Enjang Bakar, S.Pd.
M. Helmi S
2012 – 2013
Drs. Endi
Yuyu Yuliarti, S.Pd
Yudi
2011 – 2012
Drs. Endi
Yuyu Yuliarti, S.Pd
R. Buki
2010 – 2011
Usep Suryana, S.Pd
Nanang Hendriana, S.Pd.



Di antara prestsi Madrasah tahun pelajaran 2014 – 2015
  1. Bidang Akademik
Pada Kompetisi Sains MadrasJuKota ara II Olimpiade Kimia tingkat ah (KSM) 2015, Dinar Sugiarti meraih Juara II Olimpiade Kimia tingkat Kota Bandung.
Pada SNMPTN jalur undangan dan SPAN – PTKIN , Lulusan MAN diterima di :
1.      Institut Teknologi Bandung, 6 Orang
2.      Universitas Pendidikan Indonesia, 11 Orang
3.      Universitas Padjadjaran, 3 Orang
4.      Universitas Islam Negeri, 11 Orang
5.      Jalur SPAN – PTKIN , 8 Orang masuk UIN / IAIN
  1. Bidang Non Akademik, Khusus untuk tahun 2015, diantaranya :
1.      Kaligraf di SMKN 2 Bandung juara 2 se-Bandung Raya dan Cimahi, atas nama Qrai Anggit ( FORIS)
2.      Bulutangkis, tingkat Madrasahse-Priangan Barat , juara III, atas nama Rosita Nurfadilah
3.      Karya Tulis Ilmiah (essay) di SMAT Krida nusantara, juara II tingkat kota Bandung, atas nama Ayu Saraswati.
4.      Karya Tulis Ilmiah MESSA Al-Ma’soem2015 di kampus Al-ma’soem juara III lomba essay tingkat jawa barat atas nama Fajar muhamad
5.      Bulu tangkis, aksioma –KSM, juara tingkat kota dan juara II tingkat Priangan Barat Amei Artiguna.
6.      Catur, KSM Aksioma, juara I tingkat kota Bandung atas nama siti hayati,
7.      Cabang atletik, KSM aksioma, juara I tingkat kota bandung atas nama isminarni (400m) Mega ristianti (100m) dan Ridzki marwan (100m)
8.      Tenis meja juara I, KSM-Aksioma juara I tingkat kota Bandung, atas nama faris jawad sabbih (pa) dan wulan pebrianti (pi).
9.      Putri Dwi dan Mega Ristianti, Juara III, walo kota Cup XIII tempat gymnasium UPI, juara III kelas junior putri under 46kg dan 56 kg.
10.  M Abdurahman dan Via Nurhasanah, bandung juara Maulid fair V di mesjid besar Ujung Berung , juara III lomba Da’i Remaja kota Bandung


BAB III
PEMBAHASAN
MANAJEMEN BK
Istilah manajemen berasal dari kata management dalam bahasa Inggris. Banyak pakar yang mengartikan istilah manajemen dalam berbagai versi. Namun pada prinsipnya manajemen memuat makna segala upaya menggerakkan individu atau kelompok untuk bekerja sama dalam mendayagunakan sumber daya dalam suatu system untuk mencapai tujuan.
Apabila diterapkan ke dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, maka manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang digunakan kepala sekolah untuk mendaya gunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) dan sistem informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam ranga mencapai tujuan.
Dalam manajemen bimbingan dan konseling mancakup beberpa aspek yakni: perencanaan dan pengorganisasian program, pelaksanaan dan pengarahan program, evaluasi dan supervisi.
  • Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling dapat dikatakan sebagai “Soko guru” yang ketiga dalam sistem pendidikan di sekolah selain pembelajaran (instruksional) dan administrasi sekolah. Sebagi sub-sistem pendidikan di sekolah, bimbingan dan konseling dalam gerak dan pelaksanaannya tidak pernah lepas dari perencanaan yang seksama dan bersistem.
Hal ini bertujuan agar pencapai hasil dalam konteks kontribusinya bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah dapat terlihat. Untuk tercapainya program perencanaan BK yang efektif dan efisien, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu ; analisis kebutuhan siswa, penentuan tujuan BK, analisis situasi sekolah, penentuan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, penetapan metode pelaksanaan kegiatan, penetapan personel kegiatan, persiapan fasilitas dan biaya kegiatan , dan perkiraan tentang hambatan kegiatan dan antisipasinya.
Pengertian program menurut T. Raka Joni (1981): “program adalah seperangkat kegiatan yang dirancang dan dilakukan secara kait mengkait untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari definisi tersebutdapat diuraikan bahwa suatu program mengandung unsur-unsur :
a)      seperangkat kegiatan, artinya kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu kegiatan yang utuh.
b)     Dirancang, artinya hal-hal yang akan dilakukan dirancang sedemikian rupa agar tidak terjadi pelapisan atau akumulasi kegiatan, apalagi berbagai benturan akibat kegiatan yang dilakukan berulang-ulang yang pada gilirannya berdampak pada penurunan efektivitas dan efesiansi. 
c)      Dilakukan secara kait-mengkait, yaitu bahwa dalam melakukan kegiatan yang sudah dirancang kegiatan itu tidak berdiri sendirimelinkan ada keterkaitan antar satu dengan yang lain. Kegiatan itu tidak hanya terjadi antar kegiatan saja tetapi juga pada tahap kesinambungan kegiatan satu dengan tahap kegiatan selanjutn5ya.
d)     Adanya tujuan tertentu, yaitu sebagai arah dan kendali agar semua aktivitas yang terangkum dalamprogram selalu terfokus pada satu titik tujuan.
Bertolak dari pengertian diatas, secara sederhana dapat dirumuskan bahwa program bimbingan dan konseling adalah seperngkat kegiatan yang dirancang oleh konselor disekolah.
Dalam pelaksanaannya, pelayanan bimbingan dan konseling melibatkan seluruh personil sekolah, maka dari itu diperlukan program yang sistematis agar pelaksanaannya tidak tumpang tindih dan benturan dengan kegiatan pada bidang-bidang lain. Adapun program yang yang sistematis selalu mengacu pada prinsip-prinsip sebagi berikut :
a)      Program bimbingan dan konseling dirancang untuk melayani kebutuhan siswa.
b)     Program bimbingan dan konseling merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah.
c)      Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit (operasional) dan menunanng pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan dan konseling.
d)     Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh staf sekolah.
e)      Personil bimbingan dan konseling perlu dididentifikasi dan tugas-tugas serta tanggung jawabnya harus dirumuskan.
f)       Segala sumber daya perlu ditemukan untuk mencapai tujuan program.
g)      Dua hal yang esensial dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling adalah data pribadi siswa untuk pemahaman diri dan bahan informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan.
h)   Perlu penerapan rancangan sistem dalam pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan.
i)       Dukungan dan pelibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan (Munandir, 1996).

  • Pelaksanaan dan pengarahan Program
Setiap sekolah sebagai satuan pendidikan perlu merancang program bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan. Program inilah yang akan dijadika acuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut. Terdapat dua jenis program yang perlu dirancang dan diprogramkan, yakni :
a)   Program tahunan sebagai program sekolah
Program tahunan ini dijabarkan menurut alokasi waktu pada setiap semester, program bulanan, bahkan program mingguan. Oleh karena itu, perlu dibuat dalam satu matriks atau schedule. Dalam program itu dicantumkan substansi kegiatan, jenis layanan menurut alokasi waktu. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebagai program sekolah, antara lain :
·         Pemberian layanan informasi melalui ceramah yang mengundang nara sumber dari luar sekolah.
·         Program pemberian layanan orientasi bagi siswa baru pada awal tahun.
·         Mengadakan tes bakat dan minat untuk bahan pertimbangan penjurusan.
·         Mengadakan kunjungan ketempat industri yang bermanfat bagi bimbingan karir.
·         Membentuk kelompok-kelompok group counseling.
·         Memberikan pelatihan keterampilan belajar akademik
b)   Program kegiatan layanan bagi setiap Guru Pembimbing sesuai dengan pembagian tugas layanan di sekolah
Setiap guru pembimbing perlu membuat program berupa satuan layanan (satlan) badan satuan kegiatan pendukung (satkung) setiap kali akan melakukan pelayanan kepada siswa berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.
Penyusunan program pada masing-masing bidang pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan atau jenis dan jenjang sekolah. Agar pelaksanaan program kegiatan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan pengarahan agar terjadi suatu tat kerja yang diwarnai oleh koordinasi dan komonikasi yang efektif diantara staf bimbingan dan konseling. Pengarahan ini juga dilakukan untuk memotivasi staf dalam melakukan tugas-tugasnya sehingga memungkinkan kelancaran dan efektivitas pelaksanaan program yang telah direncanakan.
Kegiatan pelayanan Bimbingan Konseling diluar jam pembelajaran sekolah / madrasah dapat berbentuk kegiatan tatap muka maupun non tatap muka dengan peserta didik, untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kolompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. Setiap kegiatan pelayanan Bimbingan Konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program.
Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu:
a)    Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
b)   Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
c)    Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
d)   Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
e)     Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
f)     Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
g)    Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
h)    Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i)     Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
  • Evaluasi Pelaksanan Program Bimbingan dan Konseling

Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan upaya menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah pada khususnya dan program bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staf bimbingan dan konseling pada umunya.
Ada beberapa kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dievaluasi diantaranya: Konseling individual dan kelompok, Konsultasi dengan siswa, orang tua, dan guru baik individual maupun kelompok, Pengukuran minat, kemampuan, perilaku, dan kemajuan belajar siswa, Koordinasi layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah.
Dengan demikian evaluasi bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen sistem bimbingan dan konseling yang sangat penting karena mengacu pada hasil evaluasi itulah dapat diambil simpulan apakah kegiatan yang telah direncanakan telah dapat mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efisien atau tidak, kegiatan itu dilanjutkan atau sebaliknya direvisi dan sebagainya.
A)    Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah sebagai berikut :
1)   Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subyek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
2)   Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program dalam kurun waktu tertentu.
3)   Secara khusus, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bertujuan untuk :
a.    Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program yang telah dicapai.
b.   Memperoleh informasi tentang tingkat efektivitas dan efisiensi layanan bimbingan dan konseling yang ada.
c.    Mengetahui jenis layanan yang sudah ataupun belum dilaksanakaan dan jenis layanan yang memerlukan perbaikan atau pengembangan.
d.   Mengetahui tingkat partisipasi staf atau personil sekolah dalam menunjang keberhasilan pelakanaan program.
e.    Mengetahui seberapa besar kontribusi program bimbingan dan konseling terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah.
f.     Memperoleh informasi yang cermat dan memadai untuk kepentingan perencanaan langkah-langkah pengembangan program.
g.    Membantu mengembangkan kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

B)    Prinsip-prinsip Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Agar diperoleh hasil evaluasi pelaksanaan program yang diharapkan, disamping menuntut pengelolaan yang baik, juga harus mengacu kepada prinsip-prinsip evaluasi program. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1)      Evaluasi program yang efektif menuntut pengenalan yang cermat dan rini terhadap tujuan yang akan dicapai.
2)      Evaluai program yang efektif membutuhkan kriteria pengukuran yang jelas.
3)      Evaluasi program membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak yang memiliki kompetensi profesional.
4)      Evaluasi program menuntut umpan balik dan tindak lanjut sehingga hasilnya dapat dicapai untuk dasar pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan.
5)      Evaluasi program hendaknya terencana dan berkesinambuangan.
C)  Pendekatan dan Metode Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Shetzer dab Stone (1983) membagi pendekatan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ke dalam tiga pendekatan pokok, yaitu :
1)      Pendekatan dan Metode Survei
Prosedur yag dipakai dalam pendekatan dan metode survei biasanya dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang masukan (siswa), proses, dan hasil yang merupakan keluaran program. Temuan yang diperoleh dirumuskan dalam profil yang bersifat deskriptif kuantitatif maupun kualitatif.
2)      Pendekatan dan Metode Eksperimen
Pendekatan ini merupakan perpaduan antara riset dan evaluasi. Artinya kegiatannya melakukan evaluasi tetapi prosedurnya memakai model riset eksperimental. Lazimya dipakai untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan dan konseling terhadap perilaku siswa. Kebutuhan pendekatan dan metode ini muncul ketika layanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan untuk terjadinya perubahan perilaku.
3)      Studi Kasus
Studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan seorang siswa yang dijadikan sebagai onyek telaah kasus. Salah satu alasan pemakaian pendekatan ini adalah dalam layanan konseling diperlukan telaah cermat atas proses dan hasil perubahan akibat perlakuan (treatment) terhadap diri siswa yang bermasalah (klien). Metode ini membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak karena bersifat longitudinal. Metode ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan kepribadian klien sejak dari awal ketika ia bermasalah, selama dibantu sampai akhirnya setelah dibantu dengan layanan konseling.
  • Supervisi Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Manfaat pokok dari supervisi ini adlah untuk mengendalikan personil pelaksana bimbingan dan konseling, memantaukemungkinan-kemungkinan kendala yang muncul dan dihadapi personil dalam pelaksanaan tugasnya, mencari jalan keluar terhadap hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program agar tercapainya pelaksanaan yang lancar kearah pencapaian tujuan bimbingan dan konseling di sekolah.

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAN 2 KOTA BANDUNG
A.    VISI BK

Visi bimbingan dan konseling; mewujudkan pribadi yang mampu bertanggung jawab terhadap diri, lingkungan dan agamanya.
B.     MISI BK
Memberikan pelayanan bantuan agar siswa memahami tentang siapa dia, sebagai apa, dimana, serta harus seperti apa sehingga siswa menjadi dewasa yang bertanggung jawab atas fikiran, ucapan tindakan serta keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari hari secara efektif, kreatif dan dinamis.

C.     TUJUAN BK
1.      Tujuan umum BK
Tujuan umum bimbingan dan konseling ialah membantu peserta didik memahami diri dan lingkunganya, serta menggunakan pengetahuan ini untuk mencapai perkembangan secara optimal dan bertanggung jawab.
2.      Tujuan khusus BK
a.       Membantu siswa untuk mengenal dirinya dan lingkunganya
b.      Membantu siswa dalam memenaj kehidupan sehari hari secara efektif kreatif dan dinamis.
c.       Membantu peserta didik untuk memahami diri, mengembangkan diri, mengambil keputusan dan merencanakan masa depan
d.      Membantu peserta didik untuk mengembangkan kehidupan berbudi pekerti luhur, beriman, bermoral, berbudaya.
e.       Membantu siswa untuk menyelesaikan masalahyang terjadi dengan baik
D.    SARANA DAN PRASARANA
NO.
NAMA BARANG
JUMLAH BARANG
KETERANGAN
1.
Ruang tamu
1 Ruang
Sda.
2.
Ruang kerja
1 Ruang
Sda.
3.
Ruang Konseling Perorangan
1 Ruang
Sda.
4.
Ruang Bimbingan dan Konseling Kelompok
1 Ruang
Sda.
5.
Kursi tamu
1 Set
Sda.
6.
Meja Kerja
4 Set
Sda.
7.
Lemari data
1 Buah
Sda.
8.
Filling cabinet
4 Buah
Sda.
9.
Komputer
1 Set
Sda.
10.
Dispenser
1 Buah
Sda.
11.
Papan data (white board)
2 Buah
Sda.
12.
Himpunan data

Sda.
13.
Buku pribadi
Sejumlah Data
Sda.
14.
Buku Inventarisir Gambaran Pribadi Sosial, Belajar dan Karir

Sda.
15.
Angket Siswa dan Orang Tua
Sejumlah Data
Sda.
16.
Format-format dan blanko instrumentasi BK lainnya

Sda.

NO
KELAS
NAMA WALI KELAS
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
MIA 1
Yuyu Yuliarti, S.Pd
Iik Abdul Rofik, S. Kom. I
2.
MIA 2
Dra. Hj. Lilis Nurlaela

3.
MIA 3
Ida Fatriyani, S.Pd

4.
MIA 4
Solehudin, M.Ag

5.
IIS 1
Hj. Imas Maesyaroh, S.Ag

6.
IIS 2
Dra. Djuariah

7.
IIS 3
Hartati, S.Pd

8.
IIS 4
Dra. Tuti Sulastri Faizah, M.Pd

9.
IIK
Nunuy Nurjanah, S.Pd. I

10.
IIB
Drs. Ahmad Junaedi


1.
XI IPA 1
Aa Solehudin, S.Ag
Prahastika Marcelen, S.Ud
2.
XI IPA 2
Juanda Wangsadipura, S.Pd

3.
XI IPA 3
Dra. Leli Nurlaeli

4.
XI IPA 4
Siti Rohmanah, M.P.Fis

5.
XI IPA 5
Yeni Mulyaningsih, S.Pd

6.
XI IPA 6
Drs. Kusnadi

7.
XI IPS 1
Jajang Arka, S.Pd. I

8.
XI IPS 2
Purwanti, M.Pd. I

9.
XI IPS 3
Dra. Nunung Y W

10.
XI IPS 4
Hamdani Rahman, S.Pd

11.
XI IPS 5
Dra. Ucu Lenggana

12.
XI BAHASA
Agus Cucun, BA


1.
XII IPA 1
Dra. Yuni Anawati
Rina Nurul Hidayah, S.Ud
2.
XII IPA 2
Nanang Hendriyana, S.Pd

3.
XII IPA 3
Asfarneli, S.Pd

4.
XII IPA 4
Hj. Ade Ina K, S.Pd

5.
XII IPS 1
Lia Hilyati, S.E

6.
XII IPS 2
Dra. Siti Maemunah

7.
XII IPS 3
Dra. Ida Mujtahidah

8.
XII IPS 4
Dra. Iis Susilawati

9.
XII BAHASA
Dra. Lelis Rahmawati

10.
XII AGAMA
Dra. Ida Apipah


E.     ASPEK BIMBINGAN BK
            Adapun aspek bimbingan BK MAN 2 KOTA BANDUNG adalah sebagai berikut
1.      Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan untuk membantu peserta didik menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang bertanggung  jawab, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang meliputi pokok pokok materi sebagai berikut
a.      Pemantapan sikap maupun kebiasaan serta pengembangan wawasan mapun praktek dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Pemantapan sikap bertanggung jawabatas diri, lingkungan dan agamanya.
c.       Pemantapan pemahaman tentang potensi diri
d.      Pemantapan pemahaman tentangbakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembanganya melalui kegiatan kefiatan yang kreatif dan produktif
e.       Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri usaha usaha penanggulanganya
f.       Pemantapan kemampuang mengambil keputusan dan mengarahkan diri secara mandiri sesuai dengan system etika dan milai serta afresiasi seni.
g.      Pemantapan sikap dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan cerdas.
h.      Pemantapan dalam perencanaan dan penentuan tumuan hidup

2.      Bimbingan Sosial
Bimbingan social BK MAN 2 KOTA BANDUNG adalah suatu jenis bimbingan untuk membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab yang meliputi pokok pokok materi sebagai berikut
a.       Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif, efisien dan produktif
b.      Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis dan kreatif.
c.       Pemantapan kemampuan beryingkah laku dan berhubungan social dengan memperhatikan nilai nilai agama, adat istiadat, hokum, ilmu dan kebiasaan yang berlaku.
d.      Pemantapan hubungan yang dinamiis harmonis dan produktif
e.       Pemantapan pemahaman tentang peraturan dan kondisi lungkungan sekitar, pemahaman tentang kehidupan beragama dan bermasyarakat.

3.      Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar BK MAN 2 KOTA BANDUNG adalah suatu jenis bimbingan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi yang meliputi pokok  pokok materi sebagai berikut;
a.       Pemantapan sikap, kebiasaan dan keterampilan  belajar yang efektif, efisien, serta produktif.
b.      Pemantapan disiplin belajar, baik secara mandiri mapun kelompok
c.       Pemantapan penguasaan materi program belajar keilmuan sebagai persiapan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi
d.      Orientasi belajar untuk mengembangkan wawasan.
4.      Bimbingan Karir
Bimbingan karir MAN 2 KOTA BANDUNG adalah suatu jenis bimbingan untuk membantu peserta didik dalam mengenali dan mengarahkan diri untuk masa depan yang meliputi pokok pokok materi sebagai berikut
a.       Pemantapan pemahaman diri tentang kecenderungan karir yang hendak dikembangkan
b.      Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya,  khususnya karir yang yang hendak dikembangkan.
c.       Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup.
d.      Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan MA.
F.      Kegiatan Layanan Dan Pendukung BK
1.      Layanan bimbingan konseling BK
Layanan bimbingan dan konseling MAN 2 KOTA BANDUNG dilakukan kontak langsung dengan siswa, dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan atau pun kebutuhan tertentu yang dirasakan siswa. Kegiatan layanan itu di pokuskan kepada salah satu atau bebepara kompetensi yang hendaknya dicapai/dikuasai siswa layanan layanan tersebut adalah;
a.       Layanan orientasi motivasi dini, merupakan layanan yang memungkinkan siswa memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperanya siswa dilingkungan sekolah.
b.      Layanan motivasi orientasi lanjutan, merupakan layanan yang memungkinkan siswa memahami aturan serta mampu memunculkan sugesti positif dalam diri dan lingkunganya.
c.       Layanan manajemen diri, merupakan layanan yang memungkinkan siswa untuk mampu memanajemen ucapan, sikap serta kepuusan dengan cerdas sesuai dengan aturan agama dan hokum yang berlaku
d.      Layanan manajemen program, merupakan layanan yang memuyngkinkan siswa untuk mampu memanajemen lingkungan sekitar buukan hanyaberdasarkan keinginan pribadi semata tetapi berdasarkan ketepatan yang seimbang.
e.       Layanan masalah disiplin dan tata kramah,, merupakanlayanan yang memungkinkan siswa untuk mampu berprilaku disiplin dan berprilaku yang santun sesuai dengan aturan agama dan hokum yang berlaku.
f.       Layanan masalah pengembangan diri, merupakan layanan yang memungkinkan siswa mengembangkan dirinya dalam batasan aturan agama dan hokum yang berlaku.
g.      Layanan cara pembelajaran, merupakan layanan yang memungkinkan siwa menemukan cara belajar yang tepat dan efisien sesuai dengan kepribadianya.
h.      Layanan pemulihan pembelajaran, merupakan layanan yang memungkinkan siswa melakukan evaluasi belajar
i.        Layanan karir jenjang kerja, merupakan laytanan yang memungkinkan siswa kemungkinan pekerjaaan yang dapat dimasuki oleh lulusan MA atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
j.        Layanan jenjang karir sekolah, yang memungkinkan siswa mengetahui jurusan kuliah yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
k.      Layanan penyaluran dan penempatan, yang memungkinkan siswa mendapatkan dan memahami berbagai informasi serta mengetahui tentang penyaluran potensi maupun penempatanya.
l.         yang memungkinkan siswa memperoleh informasi baik yang berupa hal  baik yang bersipat intra mapun ekstra.

1.      Kegiatan Pendukung
Kegiatan tersebut di atas akan dipermudah dan ditingkatkan kelancaran serta keberhasilanya oleh kegiatan  pendukung. Kegiatan pendukung ini pula umumnya dapat dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan siswa. Kegiatan pendukung yang perlu dilakukan adalah’
a.       Aplikasi instrumentasi, merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data keterangan tentang siswa keterangan tentang lingkungan siswa, dan dan lingkungan lainya. Pwngumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument baik tes, mauoun non tes
b.      Himpunan data, merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan jkeperluan pengembangan siswa. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
c.       Konferensi kasus, merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskanya masalah siswa itu. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
d.      Kunjungan rumah, merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskanya permasalahan siswa melalui kunjungan kerumahnya.
e.       Alih tangan kasus, merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang di alami siswa dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lainya. Misalnya kepada guru mata pelajaran,konselor sesuai dengan permasalahan siswa.
G.    METODE PEMBERIAN LAYANAN
            Untuk mempermudah dalam pemberian layanan sehingga dapat dengan mudah diterima dan dipahami siswa. Oleh karena itu, perlu dipergunakan berbagai metode diantaranya MAN 2 KOTA BANDUNG melakukan;
a.       Konseling perorangan, merupakan metode yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk mengentaskan permasalahan yang dideritanya dan perkembangan dirinya.
b.      Bimbingan kelompok merupakan metode yang memungkinkan sejumblah siswa secara bersama sama melalui dinamika kelompok, memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta kemampuan pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
c.       Konseling kelompok merupakan metode yang memungkinkan siswa (masing masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
d.      Konsultasi, merupakan metode yang memungkinkan siswa memperoleh wawasan, pemahaman, cara cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau permasalahan orang lain yang menjadi kepedulianya.
e.       Mediasi merukana metode yang memungkinkan pihak pihak yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan ke cocokan atau bertikai menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.
H.    Evaluasi Layanan BK
Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi siswa, hasil hasil layanan bimbingan dan konseling harus di evaluasi baik terhadap hasil layanan maupun hasil proses pelaksanaanya. Evaluasi ini selanjutnya dapat dipakai untuk mengetahui keefektifan layanan dan sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangan program BK, selanjutany evaluasi ditujukan kepada prolehan siswa yang menjali pelayanan pelayanan ini diorientasikan kepada
a.       Penyelesaian masalah siswa sejauh manakah prolehan siswa menunjang bagi penyelesaian masalahnya? Prolehan itu diharapkan dapat menunjang terbiasanya tingkah laku positif, khususnyaberkenaan dengan permasalahan dan perkembangan diri siswa
b.      Perkembangan aspek aspek kepribadian siswa, seperti sikap, motivasi, kebiasaan, keterampilan dan keberhasilan belajar, konsep diri, kemampuan komunikasi,kreatifitas, apresiasi terhadap nilai dan moral
Tahap tahap evaluasi meliputi;
a.       Penilaiyan segera (laiseg) merupakan penilaian yahap awal yang meliputi segera segera atau menjelang diakhirinya layanan yang dimaksud
b.      Penilayan jangka pendek (laijafe) merupakan penilaiyan lanjutan yang dilakukan setelah satu atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai satu bulan
c.       Penilayan jangka panjang, merupakan penilayan yang lebih menyeluruh setelah dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, sepertisatu semester

I.       STRATEGI PELAYANAN BK
              Pelaksanaan program satuan bimbingan dan konseling secara keseluruhan meliputi tahap-tahap yang perlu ditempuh di antaranya;
1.      Tahap penerimaan program satuan layanan atau kegiatan pendukung di rencanakan secara tertulis dengan memuat tujuan, sasaran, materi metode, waktu, tempat, dan rencana penilaian
2.      Tahap pelaksanaan program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendfukung) dilaksanakan sesuai dengan perencanaanya
3.      Tahap penilaian; penilayan proses dan hasil
4.      Tahap analisis hasil; hasil penilayan di analisis untuk mengetahui  aspek aspek yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut
5.      Tahap tindak lanjut; hasil kegiatan ditindak lanjuti berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya, melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan

6.      Pelaporan; secara garis besar seluruh proses yang melipuyti kelima tahap di atas di laporkan kepada pihak pihak terkait dan di arsipkan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar