SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESISWAAN/ PESERTA DIDIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem
informasi sangat penting terhadap persaingan dunia pendidikan pada saat ini.
Apalagi kita hidup di era teknologi informasi yang mempunyai karakteristik yang
begitu cepat dalam perkembangannya. Hari ini dunia berubah begitu cepat
disbanding pada era sebelumnya. Dalam dunia pendidikan perubahan dunia yang
begitu cepat sangat dibutuhkan suatu pengumpulan dan proses informasi yang
merupakan dasar yang paling esensial.
Teknologi informasi
mempunyai pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat karena sudah
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Dunia pendidikan, pemerintahan,
bisnis dan usaha, sampai kesehatan dan kebutuhan harian masyarakat selalu membutuhkan
keberadaan informasi. Transaksi- transaksi yang berbasis teknologi informasi
berkembang sejalan dengan laju pertumbuhan penggunaan
internet. Semakin banyak situs-situs web
tidak lepas dari
persaingan, hal ini dikarenakan internet mempunyai keunggulan dalam hal
kualitas informasi, kecepatan, dan kemudahan dalam mengakses situs web,
sehingga semakin banyak masyarakat yang mengakses internet dikarenakan
penyampaian informasinya lebih cepat, lengkap
dan efektif
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Sistem Informasi
Manajemen?
2.
Bagaimana Manajemen Kesiswaan
itu?
3.
Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian Sistem Informasi
Manajemen.
2.
Mengetahui tentang Manajemen Kesiswaan.
3.
Mengertahui Sistem Informasi
Manajemen Kesiswaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen
(Management Information System) terdiri dari tiga istilah yaitu sistem,
informasi, dan manajement. Secara universal kata sistem memiliki pengertian
sebagai seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama. Atau menurut saya sendiri sistem merupakan seperangkat komponen, unsur,
dan objek yang saling berkaitan dan
saling berinterelasi satu sama lain yang diolah untuk mencapai satu tujuan
tertentu.
Informasi
merupakan unsur inti dari sistem informasi manajemen.
Informasi sangat erat hubungannya dengan data karena informasi berasal dari
data. Data adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah,
angaka, nama, lambing yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun
situasi. Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi agar oprasionalisasi
dan Manajemen berfungsi secara efektif. Dengan kata lain informasi itu sendiri
merupakan data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga
memiliki suatu arti dan makna.
Komponen
ketiga dalam sistem informasi manajemen adalah Manajemen
yang merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data hingga menjadi
informasi, termasuk proses pertransferan informasi kepada yang memerlukan. Manajemen
adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien serta
produktif.
Maka
sistem
informasi manajemen
dapat diartikan sebagai keseluruhan jaringan informasi yang ditunjukan kepada
pembuatan keterangan-keterangan bagi para menejer dan para pengguna lainnya
yang berfungsi untuk mengambil keputusan atau kebutuhan lainnya dalam cakupan
oraganisasi atau perorangan. Pada dasarnya yang terlibat dalam upaya
pengembangan suatu sistem informasi manajemen untuk Manajemen
suatu organisasi adalah analisis sistem dan menejer. Terdapat berbagai
langkah-langkah dasar dapat dilakukan dalam pengembangan sistem informasi:
1.
Studi fasibilitas
2.
Menentukan persyaratan sistem
3.
Merancang dan menerapkan sistem yang
perangkatnya terdiri atas basis data (data base), persiapan fisik,
langkah-langkah kerja dan solusi program.
4.
Perubahan keorganisasian
5.
Pengetesan solusi
6.
Manajemen proyek.
Dalam
keterkaitan itu suatu proses pengembangan sistem informasi Manajemen
memungkinkan mencapai taraf kualitas yang memadai, tetapi kunci utama untuk
mencapai perkembangan tersebut bergantung pada unsure manusia itu sendiri.[1]
B.
Manajemen Kesiswaan
Pencapain tujuan
pendidikan pada setiap institusi (lembaga) pendidikan ditentukan oleh
keberhasilan manajemen komponen-komponen kegiatan pendidikan seperti kurikulum,
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, tenaga pelaksana,
sarana prasarana, dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Komponen-komponen
tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan pada
setiap satuan pendidikan (sekolah/ madrasah). Setiap komponen kegiatan
pendidikan memiliki kontribusi penting bagi pencapaian tujuan institusi
pendidikan.
Komponen peserta didik
di sekolah/ madrasah kedudukannya sangat penting karena yang menjadi input,
proses dan output lembaga sekolah/madrasah adalah peserta didik. Manajemen
peserta didik diperlukan pada lembaga pendidikan karena peserta didik merupakan
subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan keterampilan.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik. Oleh karena itu setiap sekolah/ madrasah perlu
melakukan manajemen peserta didik dengan baik.[2]
Manajemen peserta didik
yang bermutu berkonstribusi pada adanya output pendidikan yang bermutu. Oleh
karena itu diperlukan optimalisasi manajemen peserta didik baik di sekolah
ataupun madrasah agar mendukung pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler (mata pelajaran), tujuan institusional (lembaga/satuan pendidikan),
dan tujuan pendidikan nasional.
Manajemen kesiswaan
terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan. Sementara itu yang
dimaksud dengan kesiswaan ialah segala sesuatu yang menyangkut dengan peserta
didik atau yang lebih populer dengan istilah siswa.
Manajemen peserta didik merupakan penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik sejak peserta
didik masuk sekolah sampai keluar dari sekolah.
Manajemen peserta didik
selain melakukan pencatatan data peserta didik dan meliputi aspek-aspek yang
secara oprasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur
kegiatan siswa agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran
dilembaga pendidikan (sekolah), lebih lanjut, proses pembelajaran dilembaga
tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan. Dan berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan
diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
induvidualitasnya, segi sosial, kebutuhan, dan segi potensi siswa lainnya.
Dalam mengembangkan program manajemen kesiswaan, penyelenggaraan
harus mengacu pada
peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
- Manajemen
kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah. oleh
karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap
tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
- Segala
bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi pendidikan dalam rangka
mendidik siswa.
- Kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan harus diupayakan untuk
memepersatukan siswa yang mempunyai keragaman, latar belakang dan punya
banyak perbedaan.
- Kegiatan
manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan siswa.
- Kegiatan
manajemen kesiswaan harus mendorong dan memacu kemandirian siswa, prinsip
kemandirian akan bermanfaat tidak hanya di sekolah, melainkan juga ketika
sudah terjun ke masyarakat.[3]
Semua kegiatan di sekolah pada akhirnya
ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal
jika siswa itu secara sendiri berupaya aktif mengembangkan diri sesuai dengan
program-program yang dilakukan sekolah. Ruang lingkup manajemen peserta didik
mencakup:
1.
Perencanaan
Peserta Didik
a.
Sensus
sekolah
b.
Penentuan
jumlah peserta didik yang diterima.
2.
Penerimaan
peserta didik
a.
Kebijaksanaan
dalam penerimaan peserta didik
b.
Sistem
penerimaan peserta didik baru
c.
Orientasi.
3.
Pengelompokan
peserta didik
a.
Kelas
b.
Bidang
studi
c.
Spesialisasi
d.
Sistem
kridit
e.
Kemampuan
f.
Minat
4.
Kehadiran
peserta didik
a.
Rekap
kehadiran
b.
Factor-faktor
penyebab ketidakhadiran
c.
Sumber-sumber
penyebab ketidakhadiran.
5.
Pembinaan
disiplin peserta didik
a.
Pengertian
disiplin
b.
Konsepsi
disiplin kelas
c.
Teknik
pembinaan disiplin kelas.
6.
Kenaikan
kelas dan penjurusan
a.
Pendataan
nilai siswa lengkap dan objektif
b.
Pendayagunaan
fungsi dan peran Bimbingan dan Penyuluhan (BP)
7.
Perpindahan
peserta didik
a.
Perpindahan
peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain yang sejenis
b.
Perpindahan
peserta didik dari satu program ke program yang lain.
8.
Kelulusan
dan alumni
a.
Kelulusan
b.
Alumni
9.
Kegiatan
ekstra kurikuler
a.
Kegiatan
ekstra kurikuler
b.
Kegiatan
ko-kurikuler
10. Tata laksana manajemen peserta didik
a.
Pengertian
tata laksana
b.
Manfa’at
tata laksana
c.
Macam/jenis
tata laksana
11. Peranan kepala sekolah dalam manajemen
peserta didik
12. Mengatur layanan peserta didik
a.
Layanan
bimbingan akademik dan administratif
b.
Layanan
bimbingan dan konseling peserta didik
c.
Layanan
kesehatan (fisik dan mental)
d.
Layanan
kafetaria
e.
Layanan
kooprasi
f.
Layanan
perpustakaan
g.
Layanan
laboratorium
h.
Layanan
asrama
i.
Layanan
tansformasi.[4]
C.
Sistem
Informasi Manjemen Kesiswaan
Sistem informasi manajemen kesiswaan
merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data hingga menjadi
informasi, termasuk proses pertransferan informasi tehadap siswa dari mulai penataan dan pengaturan
terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai keluar dari sekolah
secara efektif dan efesien.
Sistem informasi manajemen
kesiswaan ini sangat berguna sekali bagi sekolah dan terutama bagi siswa.
Diantara kegunaan sistem informasi manajemen kesiswaan bagi siswa yaitu:
- Menyediakan suatu media bagi siswa untuk memantau
perkembangan baik dari sisi akadmik, maupun non akademik.
- Membantu siswa dalam memperoleh informasi
mengenai mata pelajaran yang disajikan di sekolah dan meningkatkan
prestasi siswa melalui database
bahan pelajaran dan soal latihan.
- Membantu siswa dalam persiapan sebelum memasuki
jenjang pendidikan dan selanjutnya.
- Merencanakan karir dan mengembangkan kemampuan
social atas dasar informasi dan pengetahuan akan dirinya sendiri, sekolah.
Lingkungan kerja dan masyarakat.
Sebagai
seorang menejer kepala sekolah bertanggung jawab memberikan layanan
kepada siswa dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan
efisien.
Kaiatannya dengan sistem informasi kesiswaan, ada beberapa factor yang dapat
menjadi syarat keberhasilan sistem informasi Manajemen kesiswaan:
- Ketersedian (Availability)
Informasi yang dipersiapkan untuk membuat
sistem informasi harus tersedia bagi siswa. Hal ini merupakan suatu hal yang
mendasar dalam merancang suatu sistem informasi kesiswaan.
- Mudah untuk dipahami (Comprehensibility)
Informasi
yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak pembuat
keputusan sistem. Informasi yang termasuk didalamnya adalah informasi mengenai
jadwal rutin, tugas-tugas dari sistem informasi dan keputusan yang tepat.
- Kesesuaian (Relevant)
Informasi yang ada di sistem harus berupa
informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa.
- Kelengkapan (Completeness)
Informasi yang lengkap bukan berarti
banyak informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan berarti informasi
yang diperlukan cukup untuk memenuhi siswa yang menggunakan sistem informasi
yang bersangkutan. Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem
informasi yang fungsional bagi penggunanya.
- Ketepatan waktu (Timing)
Penyedian informasi yang tepat merupakan
hal yang penting untuk merancang suatu
sistem informasi. Informasi harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya sebelum dapat
dianalisis untuk membuat sistem akhir.
- Terorganisir (Coordinated)
Sistem informasi yang dibuat harus
terstruktur sehingga membuat sistem bekerja dengan baik. Letak sistem informasi
Manajemen dilakukan secara terpusat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
informasi dapat digunakan oleh bagiaan-bagian sistem yang sesuai.
- Meningkatkan produktivitas
Sistem informasi Manajement harus mampu
meningkatkan produktivitas siswa. Misalnya sistem informasi Manajement kkesiswaan
menyediakan suatu layanan untuk membuat record mengenai data siswa tersebut.
Hal ini akan mempermudah pihak administrasi dalam mengelola data dan juga
mengurangi tingkat kesalahan pemprosesan data.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Sistem
Informasi Manajemen adalah keseluruhan jaringan informasi yang ditunjukan
kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para menejer dan para pengguna
lainnya yang berfungsi untuk mengambil keputusan atau kebutuhan lainnya
dalam cakupan oraganisasi atau perorangan.
- Manajemen
Kesiswaan merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai
keluar dari sekolah.
- Sistem
Informasi Manajemen Kesiswaan merupakan proses pengelolaan dari mulai
pengumpulan data hingga menjadi informasi, termasuk proses pertransferan
informasi tehadap siswa dari mulai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peserta
didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai keluar dari sekolah secara
efektif dan efesien.
B.
Saran
Sebagai seorang menejer
pendidikan (Kepala Sekolah/ Madrasah) dalam penggunaannya SIM Kesiswaan ini
haruslah bijaksana, dengan terlebih dulu memahami keadaandan kemampuan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Badrudrin. 2013. Manajemen
Peserta Didik. Bandung
Suwandi, Yulis. 2015. Makalah Manajemen Kesiswaan.Banjarmasin.
Prihatin,
Eka.2011. Manajemen Peserta Didik, Bandung: Alfabeta.
Sistem Informasi Kesiswaan.
hhtp://derafitria.wordpress.com
bermanfaat sekali
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi ilmu..
BalasHapus