Kamis, 03 November 2016

BLUE OCEAN STRATEGY  DAN BALANCED SCORECARD
DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sistem manajemen strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi untuk mewujudkan visi secara terus menerus secara terstruktur. Strategi adalah pola tindakan terpilih untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem manajemen strategis menuntut adanya kontinuitas untuk mencari bentuk dan format yang sesuai dengan visi yang hendak dicapai suatu organisasi. Metode atau alat dalam implementasi manajemen stratregi sangatlah beragam. Penerapkan manajemen strategi disesuaikan dengan kultur dan budaya organisasi yang akan menerapkannya.
Hampir semua media penyiaran memanfaatkan TI dalam kegiatan operasionalnya. Akan tetapi kemampuan perencanaan, pengelolaan dan implementasi TI yang dikaitkan dengan strategi bisnis perusahaan masih kurang diterapkan. Padahal audien mereka terdiri dari berbagai lapisan, budaya dan latar belakang sosial, yang pasti mempunyai selera yang berbeda dan ini merupakan peluang yang perlu digarap lebih cermat. Perencanaan Strategis Sistem Informasi kini merupakan salah satu kunci dalam pencapaian sasaran perusahaan, karena harus selaras dengan strategi bisnis yang dijalankan.
Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang akan dibahas dalam kajian ini adalah menggunakan strategi bisnis Blue Ocean Strategy (BOS) diintegrasikan dengan Balanced Scorecard (BSC). Dengan sifat-sifat pada BOS dan BSC, model ini menjawab kebutuhan model Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada industri yang berkarakteristik dinamis, inovatif, dan tingkat persaingan tinggi dengan hasil pencapaian yang terukur dan komprehensif. Komponen-komponen industri penyiaran yang tertangkap dalam kurva nilai BOS dipetakan kedalam 4 perspektif  BSC, yaitu persepektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil pemetaan ini selanjutnya mengelaborasi kebutuhan TI sejalan dengan strategi bisnis BOS menggunakan empat perspektif BSC.
B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana sistem informasi komputer beroperasi ?
2.    Bagaimana komponen pembentuk sistem komputer ?
3.    Bagaimana sifat dan kemanfaatan dari data base ?
4.    Apakah yang dimaksud dengan BOS dan BSC ?
5.    Bagaimana sistem kerja dari BOS dan BSC ?

C.      Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui bagaimana sistem komputer beroperasi.
2.    Untuk mengetahui komponen pembentuk sistem komputer.
3.    Untuk mengetahui bagaimana sifat serta kemanfaatan dari data base.
4.    Untuk mengetahui pengertian dari Blue Ocean Strategy (BOS) dan Balance Score Card (BSC).
5.    Untuk mengetahui bagaimana sistem kerja dari Blue Ocean Strategy (BOS) dan Balance Score Card (BSC).


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Sistem Informasi Manajemen IT
Komputer elektronik kini melakukan hampir semua pengolahan data dan perhitungan bisnis, termasuk juga bidang-bidang lain di dalam masyarakat. Dan revolusi pengolahan data kini tengah dialami oleh para manajer senior dan manajer madya, yang sebelumnya belum pernah mempelajari komputer lewat pendidikan formal yang ditempuhnya, karena pada saat itu teknologi komputer belum berkembang seperti yang ada dewasa ini, atau belum digunakan secara luas untuk pengolahan data bisnis.
Komputer pengolah data melakukan seluruh pengolahan data serta pemutakhiran file secara elektronis timbang mekanis. Walau sebagian komponen sistem komputer masih bersifat elektromekanis. Sifat elektronis dari komputer melahirkan beberapa sifat penting. Pertama, komputer melaksanakan perintah dengan amat cermat, ,yakni melaksanakan perhitungan dan pembandingan logis. Kedua, komputer sangat tepat dalam mengolah data, dan komputer sangat jarang membuat kekeliruan elektronis. Ketiga, komputer sangat dapat diandalkan, karena hampir semuanya bersifat elektronis, dan tidak ada lagi bagian suku cadang yang bergerak, sehingga jarang memahami kekeliruan.
1.         Yang Harus Diketahui Oleh Seorang Manajer Tentang Komputer
a.    Implikasi komputer bagi masyarakat
b.    Prinsip umum bagaimana sistem komputer bekerja
c.    Komponen sistem informasi komputer dan bagaimana masing-masing komponen bekerja
d.   Berbagai alternative konfigurasi dari sistem komputer : komponen apakah yang apabila digabung akan membentuk sistem komputer
e.    Sifat khusus yang memungkinkan komputer melaksanakan tugasnya
f.     Terminology tentang komputer
-       Memahami struktur sistem informasi untuk organisasi tertentu
-       Dasar komunikasi dengan personil pengolah data dalam rangka memborong perkembangan lebih jauh sistem informasi komputer
-       Memungkinkan para manajer berpartisipasi secara langsung dalam mengembangkan sistem

2.         Sistem Komputer
Adalah perasaan bahwa komputer akan mendepersonalisasi hubungan antara organisasi dan pribadi, seperti pernyataan “bilamana saya berkomunikasi dengan organisasi, aku hanya memperoleh jawaban dari komputer, namun komputer tidak pernah memahami masalah pribadi”. Sebenarnya organisasi akan dapat menyelesaikan masalah ini dengan menjaga agar tetap peka (pada masalah tersebut), dan meminta personil teknis yang merancang sistem komputer agar mengambil langkah yang perlu menjaga manusia (dan bukan komputer) yang harus menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pegawai, pelanggan dan masyarakat luas.
Komponen pembentuk sebuah sistem komputer :
1.        Komponen elektronik (rangkaian elektronik) yang melaksanakan kegiatan perhitungan dan pemeriksaan logis, menyimpan data di dalam memori dan menyiapkan lintasan untuk pergerakan data di seluruh sistem komputer.
2.        Komponen elektromekanis yang mempunyai bagian pergerakan mekanis, seperti piranti input output.
3.        Bagian data yang berisi elemen data, seperti menyimpan data nama dan alamat pekerja, jumlah jam kerja yang telah dijalani dan upah kerja perjam.
4.        File data, merupakan tempat menyimpan item data.
5.        Program, yang merupakan serangkaian instruksi yang ditulis oleh orang pemrogram untuk memberitahu komputer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana “pemrosesan” (manipulasi dan perhitungan) terhadap data dilaksanakan.
Sistem komputer memiliki “pengendalian” yang melekat (built-in). sebagian dari pengendalian ini merupakan bagian dari piranti keras komputer, dan sebagian piranti lainnya adalah perangkat lunak.
3.         Jenis-jenis Sistem Komputer
Hampir semua komputer pengolah data adalah jenis penyimpanan program dan bersifat serba guna. Penyimpanan program artinya bahwa program yang mengarahkan kegiatan disimpan di dalam komputer selama berlangsungnya pemrosesan. Suatu komputer yang serba guna adalah suatu jenis yang dapat deprogram untuk melaksanakan berbagai tugas, seperti mengolah data bisnis, ilmiah, pengendalian produksi, dan pengendalian proses.
Kategori tertentu ini dibagi atas jenis teknologi tertentu, tetapi kini banyak komputer besar mengggunakan teknologi komputer mikro, sedang komputer mikro menggunakan teknologi yang dikembangkan untuk kelas teknologi yang lainnya. Sistem komputer tersebut harus diklasifikasikan sesuai dengan sifat lain selain ukuran teknologinya. Berikut adalah kategori komputer dan ukurannya :
Jenis
Harga (000 $)
Keperluan ruang
Supercomputer
Mainframe
Superminicomputer
Minicomputer
Supermikrokomputer
Komputer mikro
4.000 – 10.000
300 – 4.000
75 – 400
15 – 75
-30
-10
Ruang besar
Kamar
Ruang kecil
Kantor
Bagian dari kantor
Ukuran meja

Jenis
Kapasitas input-output (terminal)
Tugas bisnis tertentu
Supercomputer

Mainframe


Superminicomputer


Minicomputer


Supermikrokomputer


Komputer mikro
Jumlahnya sangat banyak
Jumlah terminalnya sangat banyak, biasanya ratusan
Banyak terminal


Terminal ganda


Terminal ganda


Satu terminal
Tidak sebuah pun

Pemrosesan skala bisnis berskala besar-seluruh tugas
Pemrosesan skala bisnis berskala medium-seluruh tugas
Pemrosesan skala bisnis berskala kecil-dengan aplikasi skala sedang
Pemasukan data dengan aplikasi bisnis berskala sedang dan kecil
Aplikasi bisnis berskala kecil dan menengah – biasanya ditujukan untuk satu atau beberapa tugas khusus

Komputer-komputer supermikro dan mini sering tumpang tindih dalam fungsinya, dan keduanya biasa digunakan oleh personil bisnis yang mendapat beberapa, walau tidak ekstensif, pelatihan dalam sistem komputer.
Jenis
Pemakaian Khusus
Tipe Operator
Supercomputer

Mainframe

Superminicomputer

Minicomputer



Supermikrokomputer



Komputer mikro
Untuk penelitian berskala besar
Pada organisasi berskala besar dan menengah
Pada organisasi berskala besar dan menengah
Pada organisasi kecil dan cabang organisasi berskala menengah dan besar
Pada organisasi kecil dan untuk pengumpulan data pada organisasi berskala besar
Untuk personil dan hobi, pada organisasi berskala kecil, dan untuk menganalisis khusus pada organisasi berskala besar
Personil pengolah data professional
Personil pengolah data professional
Personil pengolah data professional
Personil bisnis yang dilatih khusus


Personil bisnis yang dilatih khusus


Manajer dan personil administrasi



B.       Sifat Konvensional dan Organisasi Data Base
 Ada 2 kelompok umum organisasi file data, masing-masing kelompok terbagi ke dalam beberapa tipe struktur file tertentu. Kelompok pertema disebut “organisasi file konvensional”, dan kelompok kedua disebut “organisasi file data base”.
Organisasi File Konvensional
Organisasi File Data Base
Sekuensial
Akses Langsung
Sekuensial Berindeks
Senarai terbalik
Bentuk pohon
Jaringan berhubungan

Organisasi file sekuensial (ditata secara berututan), pemrosesan terhadap file sekuensial dilakukan dengan memperhatikan urutan record yang sudah ada, umumnya dalam bentuk urutan numeric atau alphabet. Program komputer secara otomatis menempatkan record baru dalam urutan, dan program lain mengurut transaksi menurut urutan yang benar. Record dalam file sekuensial diproses secara berurutan setiap kali dilakukan pembacaan dan pembaruan.
Organisasi file sekuensial biasa dilaksanakan bersama-sama pemrosesan batch. Pemrosesan batch terjadi jika transaksi sejenis terkumpul dan bertumpuk menjadi kelompok, yang tersusun ke dalam urutan yang sama dengan file yang akan diproses bersamanya, dan selanjutnya diproses secara berkelompok. Pemrosesan secara batch dapat menggunakan sistem komputer secara efisien asalkan transaksi itu telah disusun ke dalam urutan yang sama dengan file, sebab transaksi dapat diproses dengan sangat cepat menurut file.
Organisasi file pengakses berlangsung memungkinkan dilakukannya pencarian record atau pembaruan record secara langsung ke track disk dikehendaki dari suatu record tersebut tanpa harus membaca setiap record yang ada di dalam disk.
Organisasi file sekuensial berindeks gabungan dari pengaksesan langsung dan pengaksesan file sekuensial. Selanjutnya record disimpan sehingga baik pemrosesan sekuensial maupun pemrosesan langsung dapat dilakukan. File-file sekuensial berindeks sering disebut dengan file ISAM (Indeks sequential acces methoat, MASB = Metode Akses Sekuensial Berindeks).

C.      Sifat dan Kemanfaatan Data Base

Sistem Data Base
File Konvensional
File logis








Struktur File






Kaitan file intern








Software sistem












Program aplikasi











Standar file dan program
Record berkaitan dengan beberapa aplikasi yang merupakan file atau data base yang sama, yang artinya mereka ada dalam “file logis” yang sama.

Struktur file biasanya rumit dan berbentuk pohon, jaringan, atau struktur senarai terbalik.



Pemrosesan atau penulisan laporan sehingga data terkait dapat diakses secara serempak dengan mengikuti kaitan dari satu record ke record yang lain.

Sebuah “sistem manajemen data base” (DBMS) yang digunakan untuk mengelola data dalam data base. DBMS berisi beberapa program sistem dan biasanya bergantung pada ruang penyimpan yang tersedia sebagaimana juga sistem operasi.

Pendekatan data base menekankan pada program aplikasi dan data yang independen.








Hampir semua cirri rancangan file harus dilakukan, dan sintaks program aplikasi, definisi data, dan lainnya harus dijaga dengan baik sesuai dengan standar untuk memungkinkan berbagai program aplikasi mengakses data base.
Masing-masing aplikasi dipisahhkan dari setiap aplikasi lainnya, dan data untuk masing-masing diletakkan di dalam file logis yang berbeda.


Struktur file biasanya sederhana, primer, datar atau struktur file linier yang serupa dengan yang ditemukan pada pita magnetic.

Kaitan record tidak ada, kaitan data tidak diekstraksi dengan mengikuti kaitan dari satu record ke record lainnya.



Hanya sistem operasi dan sistem software normal lainnya yang digunakan.









Program aplikasi ditulis untuk tujuan khusus guna melayani file tertentu dari data. Hanya beberapa program aplikasi yang dikembangkan untuk file tertentu yang dapat mengakses file tersebut, dan program ini tidak mengakses file lainnya.

Biasanya, setiap file terpisah beserta program yang terkait berstandar umum tidak dapat digunakan oleh file/set program lainnya.

D.      Internet
Internet telah menjadi sistem komunikasi dunia yang paling luas dan umum yang sekarang menyaingi sistem telepon global dalam jangkauan dan jarak. Internet berasal dari kata internet working atau terhubungnya jaringan-jaringan terpisah, yang masing-masing memiliki identitas sendiri, mejadi jaringan yang saling terhubung.
Penyedia layanan internet adalah organisasi komersial dengan koneksi tetap pada internet yang menjual koneksi tetap pada internet yang menjual koneksi sementara pada para pelanggan eceran. Intranet adalah organisasi menggunakan standar jaringan internet dan teknologi Web untuk menciptakan jaringan pribadi atau jaringan dari jaringan global menggunakan standar universal untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda.
a.       Kegunaan Internet
Dasarnya perangkat lunak aplikasi yang digunakan di Internet tidak berbeda jauh dengan yang digunakan di Internet. Di Intranet digunakan webe-mail. Persis seperti yang digunakan di Intranet. Warnet sebetulnya internet yang sangat sederhana sekali, kebetulan tidak ada content yang khusus atau spesifik yang internal di warnet.
Web dengan perangkat data base di belakangnya, biasanya merupakan alat bantu paling potensial untuk melakukan 2 hal utama yaitu:
1.      Membuat perusahaan atau institusi menjadi semakin efisien, pendekatan yang dilakukan disini biasanya membuat system informasi manajemen yang berbasis web dan data base. Cukup banyak rasanya orang di Indonesia yang mengerti masalah MIS ini. Jika MIS atau ERP perusahaan telah ditata dengan baik langkah selanjutnya biasanya mengarah ke e-commerce (dagang melalui Internet). Perlu dicatat bahwa sebaiknya jangan masuk terlalu jauh ke e-commerce jika system back office MIS atau ERP perusahaan tersebut belum siap, karena akan tampak sekali cacatnya.
2.      Membuat perusahaan atau institusi menjadi semakin kompetitif di dunia-nya. Bahkan jika mungkin menjadi pemimpin dalam usahanya. Membuat sebuah badan menjadi kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara baik sumbe rdaya manusia dan sumber daya pengetahuan yang ada di internal badan atau perusahaan tersebut. Ilmu atau konsep yang berkaitan dengan hal ini adalah konsep knowledge management. Dasarnya adalah bagaimana kita melakukan percepatan proses daur ulang, analisis, sintesa dari pengetahuan baik itu yang bersifat implicit maupun eksplisit. Masih jarang ahli di Indonesia yang menguasai teknik tersebut, sebetulnya yang paling baik proses penguasaan teknik ini adalah para pustakawan.

E.       Blue Ocean Strategy (BOS)
Dari segi definisi BOS adalah strategi bisnis yang menerapkan penguasaan ruang pasar yang tidak diperebutkan (uncontested market space) sehingga membuat persaingan menjadi tidak relevan. Pasar yang tidak diperebutkan tersebut dianalogikan sebagai Blue Ocean (Samudera Biru) dimana suatu organisasi bermain sendirian tanpa ada pesaing. Sebaliknya kondisi dimana ruang pasar saling diperebutkan oleh berbagai pihak dengan cara apapun seakan-akan sampai berdarah-darah, maka kondisi ini dianalogikan sebagai Red Ocean atau Samudera Merah.
Pendekatan BOS menekankan pada kesetaraan antara nilai dan inovasi. Perpaduan antara inovasi dan nilai menghendaki adanya cara-cara yang dilakukan untuk memberikan manfaat kepada pendidikan.
*        Prinsip Perumusan
1.    Merekonstruksi batasan-batasan pasar. Caranya dengan melakukan kerangka kerja “six path” yaitu:
a.    Mencermati industri-industri alternatif.
b.    Mencermati kelompok-kelompok strategis dalam industri.
c.    Mencermati rantai pembeli.
d.    Mencermati Penawaran Produk dan Jasa Pelengkap.
e.    Mencermati daya tarik emosional atau fungsional bagi pembeli.
f.     Mencermati waktu.
g.    Fokus pada gambaran besar bukan pada angka.
2.    Menjangkau melampaui permintaan yang ada.
3.    Melakukan rangkaian strategis dengan tepat dengan melakukan urutan sebagai berikut :
a.    Utilitas, sejauh mana produk memiliki utilitas atau kemanfaatan bagi pendidikan.
b.    Harga. Yaitu menerapkan harga strategis yang tepat sehingga menarik masyarakat pada pendidikan yang ditawarkan.
c.    Biaya. Apakah lembaga pendidikan bisa mencapai biaya sasaran sehingga pendidikan bisa mendapatakan keuntungan pada level harga yang strategis.
d.   Pengadopsian. Apakah ada rintangan atau hambatan dalam pengadopsian ide.

*        Prinsip Eksekusi atau Pelaksanaan
1.    Mengatasi hambatan-hambatan utama dalam organisasi.
2.    Mengintegrasikan Eksekusi ke dalam Strategi. Organisasi harus   mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi sejak awal.


*        Tools dan Kerangka kerja
Pada saat merumuskan dan menjalankan BOS digunakan kerangka kerja dan tools. Beberapa tools dan kerangka kerja tersebut adalah:
1.    Kanvas Strategi. sebuah kanvas strategi pendidikan, yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pendidikan.
2.    Kerangka Kerja 4 langkah. Dalam usaha menciptakan inovasi dalam pendidikan untuk membantu menerjemahkan hal-hal apa saja dari faktor-faktor yang menentukan dalam pendidikan di ketengahkan dalam Kerangka kerja 4 langkah (Four Action Framework) Seperti dijelaskan dalam Gambar 4 berikut ini:



Hapuskan




Faktor
apa saja yang




harus dihapuskan dari




faktopr-faktor yang













Kurangi




Ciptakan
Faktor-

Kurva

Faktor-
faktor yang

Nilai

faktor apa
harus

Baru

yang belum
dikurangi










Tingkatkan faktor
 yg perlu


F.       Balanced Scorecard
Balanced Scorecard  pertama kali dipublikasikan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard Measures That Drive Performance.” Balanced Scorecard pada awal diperkenalkan adalah merupakan suatu sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan Balanced        Scorecard        lebih    dari sekedar sistem pemahaman kepada manajer tentang performance pendidikan. Kaplan dan Norton telah memperkenalkan Balanced Scorecard pada tingkat organisasi enterprise. Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini adalah titik pandang penilaian sebuah pendidikan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti tingkat kepuasan kustomer, proses internal dan kemampuan melakukan inovasi.
pengukuran taktis atau operasional. Pendidikan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti:
1.         Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.
2.         Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.
3.         Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
4.         Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

Berdasarkan kondisi tingkat persaingan pada pendidikan di Indonesia, untuk menerapkan Blue Ocean Strategy perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk berpindah dari kondisi Samudera Merah ke Samudera Biru. Karena itu membuat sebuah kanvas strategi dilakukan kerangkah kerja 4 langkah menuju Blue Ocean Strategy yaitu:
Hapuskan :
-       Program pendidikan yang tidak cocok dengan target pendidikan.
-       Menghapuskan sistem pendidikan yang tidak tepat.
Ciptakan :
-       Index tingkat keberhasilan pendidikan.
-       Inhouse Researcht and Development yang memadukan antara research program dan research pendidikan untuk menilai tingkat keberhasilan.
-       Sistem Informasi yang dapat memprediksikan tingkat kecenderungan pendidikan dengan berbagai kondisi yang mempengaruhinya.
Tingkatkan:
-       Hubungan dengan kerjsama untuk membentuk jaringan dan menciptakan kemajuan dalam pendidikan.
-       Meningkatkan Peran Departemen Research and Development untuk meningkatkan inovasi-inovasi yang berkesinambungan serta pengontrolan kualitas pendidikan.

*      Pemetaan BOS kepada BSC
-       Untuk menyelaraskan antara IS/IT strategy dengan Business strategy perlu dipahami terlebih dahulu hubungan antara keduanya dalam pendidikan. Dalam konteks pendidikan, informasi sangat penting peranannya dalam menentukan tren dan arah kebijakan pendidikan. Karena pendidikan banyak dipengaruhi sekali oleh kegandrungan dan kekinian (tren and up to date). Karena itu IS/IT strategy bukan hanya sebagai bagian pendukung saja tetap juga berfungsi sebagai penentu kebijakan.
-       IS/IT strategy dalam pendidikan juga di-drive secara langsung oleh business strategy. IS/IT strategy diharapkan mampu menspesifikasikan informasi-informasi apa yang dibutuhkan untuk merealisasikan business strategy dalam mencapai tujuan bisnisnya. Pada tahapan ini dianalisis perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi pendidikan berdasarkan analisis bisnis strategi-nya dengan berbasiskan metode Balanced Scorecard.
-       Pertama kali strategi bisnis samudera biru di petakan kepada strategi bisnis Balanced scorecard. Adapun tujuan dari pemetaan ini untuk mendapatkan perspektif yang lebih jelas dari perspektif finansial, pelanggan, intenal bisnis serta pertumbuhan dan pembelajaran. Karena hasilnya dipetakan menjadi empat perspektif akan memberikan gambaran yang lebih jelas saat dilanjutkan dengan pemetaan Balanced Scorecard. Pemetaan-pemetaan ini akan mengarahkan kepada kebutuhan sistem informasi dan teknologi informasi akibat strategy bisnis yang telah disusun.



*    Perspektif Finansial terhadap Komponen BOS:
       Dengan penetapan pendidikan yang kompetitif dalam jangka panjang meningkatkan potensi kemajuan pendidikan.
       Dengan adanya pendidikan yang lebih adaptif maka potensi pendidikan akan terserap dan akan memberikan pemasukan secara finansial.
       Dengan adanya virtual integration maka market akan semakin luas dan secara finansial meningkatkan potensi pendapatan dalam pendidikan.
       Penerapan Ad-impact index secara real akan meningkatkan pendapatan disebabkan rate card ikut naik bila indeks ad-impact sebuah product iklan naik.

*    Perspektif Customer terhadap Komponen BOS
       Dengan menetapkan segmentasi pada BOS pendidikan maka akan menjadi target serta menciptakan loyalitas yang tinggi. Dari segi pendidikan akan menguntungkan karena target sesuai dengan tujuan pendidikan
       Dengan adanya riset dan pengembangan terhadap setiap pendidikan atau lembaga akan lebih mengetahui karakteristik target sasaran.
       Dengan pemanfaatan teknologi digital bagi pendidikan atau lembaga akan memberikan kepuasan terhadap kualitas pendidikan.

*    Perspektif Proses pendidikan Internal terhadap Komponen BOS
       Dengan adanya sasaran segementasi yang jelas serta konsisten dari segi operasional dan proses kreatif pada lembaga pendidikan dengan kualitas dan kuantitas yang dicapainya.
       Dengan adanya penerapan pada bagian operasional pendidikan akan tetap terjaga akan memberikan kepastian mengenai kualitas dari suatu lembaga pendidikan.
       Terciptanya hubungan yang dekat antara suatu lembaga pendidikan yang satu dengan yang lainnya.
       Dengan sistem digital akan mempermudah pengintegrasian sistem suatu lembaga pendidikan kedalam sistem data base menjadi sistem administrasi otomat.

*    Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan terhadap Komponen BOS
       Dengan Blue Ocean Strategy setiap lembaga pendidikan akan dituntut memiliki kemampuan inovasi dan kreatitivitas serta produktivitas yang tinggi untuk menghasilkan sesuai segmentasi dan target output yang diharapkan. Karena itu pelatihan dan pendidikan bagi karyawan sangat dibutuhkan, apalagi dengan adanya kemajuan teknologi digital setiap lembaga pendidikan dituntut untuk menguasainya sesuai bidangnya.
       Tim kerja yang solid akan tumbuh ketika target kerja suatu lembaga pendidikan fokus pada kualitas dan idealisme kreatif.
       Proses kreativitas dan idealisme akan terus mengalir dari setiap pendidikan seiring dengan tertampungnya aspirasi dan ide dalam setiap karya-karya lembaga pendidikan. Proses pembelajaran dan perkembangan juga terjadi didalamnya dimana dengan komunikasi yang terjalin diantara lembaga pendidikan akan mempermudah terjadinya proses transfer pengetahuan dan keahlian.


BAB III
KESIMPULAN


Dalam kondisi lembaga pendidikan dengan tingkat persaingan sangat tinggi diperlukan sebuah terobosan agar pendidikan ini tetap sehat dan mampu bertahan. Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan pendekatan Blue Ocean Strategy-Balanced Scorecard (BOS-BSC) menjawab kebutuhan akan model perencanaan strategis SI/TI  pada pendidikan. Pendekatan terintegrasi antara strategi bisnis Blue Ocean Strategy dengan Balanced Scorecard menghasilkan model Perencanaan Strategis SI/TI (PSSI) yang komprehensif sehingga cocok digunakan pada lembaga pendidikan.
Hasil kajian menyimpulkan inovasi merupakan faktor yang strategis dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Pada kajian ini ditemukan pula bahwa pelaku lembaga pendidikan terjebak dalam persaingan yang “berdarah-darah” akibat faktor pengukuran keberhasilan program mereka dalam ukuran rating audience. Dari hasil pengamatan, Rating belum menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya tentang keberhasilan sebuah program baik dari sisi promosi terhadap suatu lembaga pendidikan. Sehubungan dengan hal itu Blue Ocean Strategy merupakan salah satu pilihan strategi bisnis ini untuk keluar dari kondisi tersebut.
Formulasi BOS mendapatkan salah satu komponen sebagai solusi pengganti rating yang disebut Ad-Impact Index yaitu sebuah index yang menunjukkan ukuran kualitatif pengaruh pendidikan, tingkat kesadaran masyarakat naik dan lain sebagainya. Untuk ukuran tingkat kepuasan lembaga pendidikan diukur secara kualitatif yaitu melalui survei. Solusi tersebut di integrasikan kedalam BSC untuk mendapatkan sebuah Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang lebih fokus, serta komprehensif serta dinamis yang sesuai dengan karakteristik pendidikan.





DAFTAR PUSTAKA


George M. Scott. 2004. Prinsip-prinsip sistem informasi manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon. 2005. Sistem Informasi Manajemen :  Mengelola Perusahaan Digital. Yogyakarta : Penerbit Andi.
http://www.iacis.org/iis/2005_IIS/PDFs/ Ishak_Alias.pdf (16 Januari 2007, 23:10).
Mass Media, http://en.wikipedia.org/wiki/ Mass_media, January 16 2007 : 22:10..


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar