Selasa, 08 November 2016

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESISWAAN/ PESERTA DIDIK
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Sistem informasi sangat penting terhadap persaingan dunia pendidikan pada saat ini. Apalagi kita hidup di era teknologi informasi yang mempunyai karakteristik yang begitu cepat dalam perkembangannya. Hari ini dunia berubah begitu cepat disbanding pada era sebelumnya. Dalam dunia pendidikan perubahan dunia yang begitu cepat sangat dibutuhkan suatu pengumpulan dan proses informasi yang merupakan dasar yang paling esensial.
Teknologi informasi mempunyai pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat karena sudah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Dunia pendidikan, pemerintahan, bisnis dan usaha, sampai kesehatan dan kebutuhan harian masyarakat selalu membutuhkan keberadaan informasi. Transaksi- transaksi yang berbasis teknologi informasi berkembang sejalan dengan laju pertumbuhan penggunaan internet. Semakin banyak situs-situs web tidak lepas dari persaingan, hal ini dikarenakan internet mempunyai keunggulan dalam hal kualitas informasi, kecepatan, dan kemudahan dalam mengakses situs web, sehingga semakin banyak masyarakat yang mengakses internet dikarenakan penyampaian informasinya lebih cepat, lengkap dan efektif
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Sistem Informasi Manajemen?
2.      Bagaimana Manajemen Kesiswaan itu?
3.      Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian Sistem Informasi Manajemen.
2.      Mengetahui tentang Manajemen Kesiswaan.
3.      Mengertahui Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (Management Information System) terdiri dari tiga istilah yaitu sistem, informasi, dan manajement. Secara universal kata sistem memiliki pengertian sebagai seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Atau menurut saya sendiri sistem merupakan seperangkat komponen, unsur, dan objek  yang saling berkaitan dan saling berinterelasi satu sama lain yang diolah untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Informasi merupakan unsur inti dari sistem informasi manajemen. Informasi sangat erat hubungannya dengan data karena informasi berasal dari data. Data adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angaka, nama, lambing yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi. Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi agar oprasionalisasi dan Manajemen berfungsi secara efektif. Dengan kata lain informasi itu sendiri merupakan data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki suatu arti dan makna.
Komponen ketiga dalam sistem informasi manajemen adalah Manajemen yang merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data hingga menjadi informasi, termasuk proses pertransferan informasi kepada yang memerlukan. Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien serta produktif.
Maka sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai keseluruhan jaringan informasi yang ditunjukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para menejer dan para pengguna lainnya yang berfungsi untuk mengambil keputusan atau kebutuhan lainnya dalam cakupan oraganisasi atau perorangan. Pada dasarnya yang terlibat dalam upaya pengembangan suatu sistem informasi manajemen untuk Manajemen suatu organisasi adalah analisis sistem dan menejer. Terdapat berbagai langkah-langkah dasar dapat dilakukan dalam pengembangan sistem informasi:
1.      Studi fasibilitas
2.      Menentukan persyaratan sistem
3.      Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri atas basis data (data base), persiapan fisik, langkah-langkah kerja dan solusi program.
4.      Perubahan keorganisasian
5.      Pengetesan solusi
6.      Manajemen proyek.
Dalam keterkaitan itu suatu proses pengembangan sistem informasi Manajemen memungkinkan mencapai taraf kualitas yang memadai, tetapi kunci utama untuk mencapai perkembangan tersebut bergantung pada unsure manusia itu sendiri.[1]

B.     Manajemen Kesiswaan
Pencapain tujuan pendidikan pada setiap institusi (lembaga) pendidikan ditentukan oleh keberhasilan manajemen komponen-komponen kegiatan pendidikan seperti kurikulum, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, tenaga pelaksana, sarana prasarana, dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan pada setiap satuan pendidikan (sekolah/ madrasah). Setiap komponen kegiatan pendidikan memiliki kontribusi penting bagi pencapaian tujuan institusi pendidikan.
Komponen peserta didik di sekolah/ madrasah kedudukannya sangat penting karena yang menjadi input, proses dan output lembaga sekolah/madrasah adalah peserta didik. Manajemen peserta didik diperlukan pada lembaga pendidikan karena peserta didik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan keterampilan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Oleh karena itu setiap sekolah/ madrasah perlu melakukan manajemen peserta didik dengan baik.[2]
Manajemen peserta didik yang bermutu berkonstribusi pada adanya output pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu diperlukan optimalisasi manajemen peserta didik baik di sekolah ataupun madrasah agar mendukung pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler (mata pelajaran), tujuan institusional (lembaga/satuan pendidikan), dan tujuan pendidikan nasional.
            Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan. Sementara itu yang dimaksud dengan kesiswaan ialah segala sesuatu yang menyangkut dengan peserta didik atau yang lebih populer dengan istilah siswa.  Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai keluar dari sekolah.  
Manajemen peserta didik selain melakukan pencatatan data peserta didik dan meliputi aspek-aspek yang secara oprasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur kegiatan siswa agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran dilembaga pendidikan (sekolah), lebih lanjut, proses pembelajaran dilembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dan berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi induvidualitasnya, segi sosial, kebutuhan, dan segi potensi siswa lainnya.
Dalam mengembangkan program manajemen kesiswaan, penyelenggaraan harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
  1. Manajemen kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah. oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
  2. Segala bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi pendidikan dalam rangka mendidik siswa.
  3. Kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan harus diupayakan untuk memepersatukan siswa yang mempunyai keragaman, latar belakang dan punya banyak perbedaan.
  4. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan siswa.
  5. Kegiatan manajemen kesiswaan harus mendorong dan memacu kemandirian siswa, prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.[3]
Semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal jika siswa itu secara sendiri berupaya aktif mengembangkan diri sesuai dengan program-program yang dilakukan sekolah. Ruang lingkup manajemen peserta didik mencakup:
1.      Perencanaan Peserta Didik
a.       Sensus sekolah
b.      Penentuan jumlah peserta didik yang diterima.
2.      Penerimaan peserta didik
a.       Kebijaksanaan dalam penerimaan peserta didik
b.      Sistem penerimaan peserta didik baru
c.       Orientasi.
3.      Pengelompokan peserta didik
a.       Kelas
b.      Bidang studi
c.       Spesialisasi
d.      Sistem kridit
e.       Kemampuan
f.       Minat
4.      Kehadiran peserta didik
a.       Rekap kehadiran
b.      Factor-faktor penyebab ketidakhadiran
c.       Sumber-sumber penyebab ketidakhadiran.
5.      Pembinaan disiplin peserta didik
a.    Pengertian disiplin
b.   Konsepsi disiplin kelas
c.    Teknik pembinaan disiplin kelas.
6.      Kenaikan kelas dan penjurusan
a.       Pendataan nilai siswa lengkap dan objektif
b.      Pendayagunaan fungsi dan peran Bimbingan dan Penyuluhan (BP)
7.      Perpindahan peserta didik
a.       Perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain yang sejenis
b.      Perpindahan peserta didik dari satu program ke program yang lain.
8.      Kelulusan dan alumni
a.       Kelulusan
b.      Alumni
9.      Kegiatan ekstra kurikuler
a.       Kegiatan ekstra kurikuler
b.      Kegiatan ko-kurikuler
10. Tata laksana manajemen peserta didik
a.       Pengertian tata laksana
b.      Manfa’at tata laksana
c.       Macam/jenis tata laksana
11. Peranan kepala sekolah dalam manajemen peserta didik
12. Mengatur layanan peserta didik
a.       Layanan bimbingan akademik dan administratif
b.      Layanan bimbingan dan konseling peserta didik
c.       Layanan kesehatan (fisik dan mental)
d.      Layanan kafetaria
e.       Layanan kooprasi
f.       Layanan perpustakaan
g.      Layanan laboratorium
h.      Layanan asrama
i.        Layanan tansformasi.[4]

C.    Sistem Informasi Manjemen Kesiswaan
Sistem informasi manajemen kesiswaan merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data hingga menjadi informasi, termasuk proses pertransferan informasi tehadap siswa dari mulai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai keluar dari sekolah secara efektif dan efesien.  
Sistem informasi manajemen kesiswaan ini sangat berguna sekali bagi sekolah dan terutama bagi siswa. Diantara kegunaan sistem informasi manajemen kesiswaan bagi siswa yaitu:
  1. Menyediakan suatu media bagi siswa untuk memantau perkembangan baik dari sisi akadmik, maupun non akademik.
  2. Membantu siswa dalam memperoleh informasi mengenai mata pelajaran yang disajikan di sekolah dan meningkatkan prestasi  siswa melalui database bahan pelajaran dan soal latihan.
  3. Membantu siswa dalam persiapan sebelum memasuki jenjang pendidikan dan selanjutnya.
  4. Merencanakan karir dan mengembangkan kemampuan social atas dasar informasi dan pengetahuan akan dirinya sendiri, sekolah. Lingkungan kerja dan masyarakat.
Sebagai seorang menejer kepala sekolah bertanggung jawab memberikan layanan kepada siswa dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien. Kaiatannya dengan sistem informasi kesiswaan, ada beberapa factor yang dapat menjadi syarat keberhasilan sistem informasi Manajemen kesiswaan:
  1. Ketersedian (Availability)
Informasi yang dipersiapkan untuk membuat sistem informasi harus tersedia bagi siswa. Hal ini merupakan suatu hal yang mendasar dalam merancang suatu sistem informasi kesiswaan.
  1. Mudah untuk dipahami (Comprehensibility)
Informasi  yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak pembuat keputusan sistem. Informasi yang termasuk didalamnya adalah informasi mengenai jadwal rutin, tugas-tugas dari sistem informasi dan keputusan yang tepat.
  1. Kesesuaian (Relevant)
Informasi yang ada di sistem harus berupa informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa.
  1. Kelengkapan (Completeness)
Informasi yang lengkap bukan berarti banyak informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi siswa yang menggunakan sistem informasi yang bersangkutan. Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem informasi yang fungsional bagi penggunanya.
  1. Ketepatan waktu (Timing)
Penyedian informasi yang tepat merupakan hal yang penting  untuk merancang suatu sistem informasi. Informasi harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya sebelum dapat dianalisis untuk membuat sistem akhir.
  1. Terorganisir (Coordinated)
Sistem informasi yang dibuat harus terstruktur sehingga membuat sistem bekerja dengan baik. Letak sistem informasi Manajemen dilakukan secara terpusat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi dapat digunakan oleh bagiaan-bagian sistem yang sesuai.
  1. Meningkatkan produktivitas
Sistem informasi Manajement harus mampu meningkatkan produktivitas siswa. Misalnya sistem informasi Manajement kkesiswaan menyediakan suatu layanan untuk membuat record mengenai data siswa tersebut. Hal ini akan mempermudah pihak administrasi dalam mengelola data dan juga mengurangi tingkat kesalahan pemprosesan data.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
  1. Sistem Informasi Manajemen adalah keseluruhan jaringan informasi yang ditunjukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para menejer dan para pengguna lainnya yang berfungsi untuk mengambil keputusan atau kebutuhan lainnya dalam cakupan oraganisasi atau perorangan.
  2. Manajemen Kesiswaan merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai keluar dari sekolah.  
  3. Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan merupakan proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data hingga menjadi informasi, termasuk proses pertransferan informasi tehadap siswa dari mulai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai keluar dari sekolah secara efektif dan efesien.  

B.     Saran
Sebagai seorang menejer pendidikan (Kepala Sekolah/ Madrasah) dalam penggunaannya SIM Kesiswaan ini haruslah bijaksana, dengan terlebih dulu memahami keadaandan kemampuan siswa.











DAFTAR PUSTAKA

Badrudrin. 2013. Manajemen Peserta Didik. Bandung
Suwandi, Yulis. 2015. Makalah Manajemen Kesiswaan.Banjarmasin.
Prihatin, Eka.2011. Manajemen Peserta Didik, Bandung: Alfabeta.
Sistem Informasi Kesiswaan. hhtp://derafitria.wordpress.com




[1] Hhtp://derafitria.wordpress.com
[2] Badrudrin. 2013. Manajemen Peserta Didik. Bandung hl. 19
[3] Banjarmasin.2015. Yulis Suwandi. Makalah Menejemen Kesiswaan.
[4] Eka prihatin. 2011. Manajemen Peserta Didik, Bandung: Alfabeta. h.13-14

2 komentar: