Kamis, 23 Februari 2017

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Lat<!-- Start of KomisiGRATIS.Com Script -->
<script type="text/javascript" src="http://komisigratis.com/ads.php?pub=35892"></script>
<!-- End of KomisiGRATIS.Com Script -->ar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana dalam  meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa, berilmu, cerdas cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis. Oleh karena itu, sebuah lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk lulusan lulusan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara.
Untuk menyelenggrakan proses pendidikan yang bermutu, perlu didukung oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal lembaga pendidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam menentukan berkualitas atau tidaknya proses pendidikan yang di sajikan kepada peserta didik dan masyarakat. Kurikulum, sarana dan prasarana serta program pendidikan yang bermutu baru akan memberikan dsampak positif dan signifikan apa bila didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kompetensi dan profesionalisme pada bidangnya masing masing.
Sumber daya manusia, dalam hal ini adalah tenaga pendidik dan kependidikan sebagaui penanggung jawab sukses dan  tidaknya implementasi program pendidikan, oleh karebnanya diperlukan sisten rekrutmen sumber daya manusia lembaga pendidikan yang ketat dengan sistem seleksi yang modern agar pengelola lembaga pendidikan mampu mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas sersuai dengan keinginan lembaga. Deskripsi di atas, menunjukan urgensi  Manajemren rekrutmen sumber daya manusia dalam lembaga pendidikan menjadi penentu tercapai dan tidaknya tujuan yang telah di sepakati bersama secara efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan desskripsi latar belakang masalah di atas, maka penulis menyusun beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut
1. Bagaimanakah konsep dasar dan tujuan rekrutmen SDM dalam lembaga pendidikan?
2. Bagaimanakah pendekatan diagnostic dalam rekrutmen SDM?
3. Faktor faktor apakah yang  dapat mempengaruhi proses rekrutmen SDM?
4. Bagaimanakah proses penarikan dan seleksi rekrutmen SDM dalam Lembaga pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berangkat dari latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah di susun di atas, maka penulis mememiliki tujuan yaitu sebagai berikut
1. Untuk mengetahui konsep dasar dan tujuan rekrutmen SDM dalam lembaga    pendidikan?
2. Untuk mengetahui Bagaimanakah pendekatan diagnostic dalam rekrutmen SDM?
3.  Mengetahui Faktor faktor apakah yang  dapat mempengaruhi proses rekrutmen SDM?
4. Mengetahui Bagaimanakah proses penarikan dan seleksi rekrutmen SDM dalam Lembaga pendidikan?




BAB II
PEMBAHASAN
REKRUTMENDAN SELEKSI PENERIMAAN SUMBER DAYA MANUSIA

A.    Konsep dasar dan tujuan rekrutmen sumberdaya manusia
Menurut penulis, rekrutmen sumber daya manusia merupakan usaha lembaga dalam memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dari eksternal lembaga. hal ini, sejalan dengan Jaja Jahari (1008:21) Pegawai merupakan sumber daya yang paling penting dalam organisasi. pegawai yang baik dan memenuhi standar kualifikasi hanya akan dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. berdasarkan pengeritan bahwa perekrutan merupakan upaya untuk mendapatkan sejumblah calon pegawai yang berpotensi dan memenuhi syarat ungtuk menjadi pegawai.
Pada dasarnya proses rekrutmen sumber daya manusia merupakan upaya memperoleh dan menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi atau lembaga yang bersangkutan dalam hal ini adalah lembaga pendidikan. menurut Abdurahman Fatoni (2016:143) Mengatakan bahwa proses penyediaan tenaga kerja tidak berahir saat program perencanaan tenaga kerja telah selesai di susun,  melainkan harus suadah di susun kelanjutan proses lainnya, pelaksanaan selanjutnya juga mengadakan calon baru, melalui pengumuman penerimaan tenaga kerja yang bersedia dan tenaga kerja yang  akan  digunakan.
Menurut Mathis and Jakson, yang di kutip dari artikel Recent Posis Mengatakan bahwa perekrutan adalah proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan didalam organisasi atau perusahaan. Dalam arti kata, merupakan penarikan (recruitment) adalah sebagai proses pencarian dan pemikatan calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan (Handoko,2001:69)
Ada beberapa alasan dan juga menjadi tujuan yang mendorong suatu organisasi melakukan perekrutan pegawai; (1) Berdirinya organisasi baru (2) Adanya perluasan kegiatan organisasi (3) Terciptanya pegawai pegawai dan kegiatan kegiatan baru (4) adanya pegawai yang pindah pada organisasi lain  (5) adanya pegawai yang berhenti baik dengan hormat maupun yang secara tidak hormat (6) Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pension (7) Adanya pegawai yang meninggal dunia. Jaja Jahari (2008;22)
Menurut Edwin B, PIippo (1993;151) Pada umumnya sumber karyawan dapat di kelompokan ke dala dua jenis dari dalam dan dari luar Dari beberapa definisi di atas dapat kita gambarkan bahwa rekrutmen sumber daya manusia merupakan upay organisasi atau lembaga dalama mendapatkan Sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang di rekrut dari dalm internal lembaga karena promosi jabatan auat mutasi  maupun rekrutmen dari eksternal organisasi untuk menambah tenaga bru dan terampil untuk meningkatkan produktivitas organisasi dan menambah daya dorong kinerja karyawan.
Di dalam buku yang di susun oleh Jaja Jahari (1008;22) ada beberapa langkah perekrutan yaituy sebagai berikut

1. Penentuan Jabatan Yang Kosong
Perekruttan dilakukan jika ada jabatan yang kosong atau di mulai dengan analisis mengenai apakah ada jabatan yang kosong yang harus di isi oleh pegawai baru. kekosongan dapat terjadi akibat adanya pegawai yang mengundurkan diri, pension, meninggal dunia, dan akibat adanya eksparasi yang dilakukan organisasi, yang sebelumnya telah di tentukan dalam perencanaan sumber daya manusia

2. Penentuan persyaratan Jabatan
Untuk mendapakan sumber daya manusia yang berkualitas sebaiknya pihak manajemen memiliki setrategi khusus rekrutmen, yaitu membukan kesempatan lamaran secara terbuka kepada masyarakat yang disertai dengan berbagai persyaratan atau sfesifikasi yang di butuhkan. persyaratan jabatan merupakan kreteria atau ciri ciri yang dapat meliputi keahlian, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan. persyaratan jabatan ini, tentu saja garys du tentukkan sebab hal itu akan membantu mengidentifikasi pegawai yang dibutuhkan yang berkaitan dengan siapa yang dibutuhkan dan dan dimana mereka berada.

3. Penentuan sumber dan metode perekrutan
            Langkah selanjutnya adalah menentukan sumber dan metode
Rekrutmen yang palimg efektif dan tentu saja efisien. efektif berarti saluran atau metode yang paling memungkinkan untuk mendapatkan calon yang paling baik dan sesuai dengan organisasi, yang dalam hal ini persyaratan jabatan. efisiensi berarti dengan pengorbanan baik waktu maupun biaya yang paling murah. sumber mengacu pada tempat atau lingkunbgan tempat calon pegawai didapatkan, dan metode mengacu pada cara atau pendekatan yang digunakan untuk mendapatkanya..

B.     Pendekatan diagnostic dalam penarikan dan seleksi Proses penarikan dan seleksi
C.     Pengaruh lingkungan internal dan kesternal terhadap kebijakan penarikan dan seleksi
Terdapat 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan Rekrutmen  sumber daya manusia
a) Faktor eksternal:
• faktor ekonomi, nasional dan Global
• Faktor sosial, politik dan hukum
• Faktor teknologi
• Faktor pesaing
b) Faktor internal (organisasi):
• Rencana strategic dan rencana operasional (taktik)
• Anggaran sumber daya manusia
• Peramalan produksi dan penjualan
• Faktor desain organisasi dan desain pekerjaan
• Faktor keterbukaan dan keikutsertaan manajer
c) Faktor ketenaga kerjaan
• Pensiun, PHK, meninggal dunia dan tenaga kerja yang selalu absen.
• Promosi, pindah, tenaga kerja yang mendapat pelatihan dan yang mengikuti pendidikan diluar organisasi.
d) Faktor-faktor lain
• Pasar tenaga kerja
• Prestasi kerja
• Waktu yang tersedia untuk mencapai sasaran organisasi jangka pendek.
• Faktor demografi
• Faktor supervise
• Faktor staf pendukung
• Faktor lokasi
D.    Proses penarikan dan seleksi
Langkah selanjutnya adalah proses seleksi yang ditunjukan untuk memilih karyawan yang di inginkan. atau dengan kata lain, seleksi adalah proses untuk memtuskan apakah calon yang sudah melamar diterima atau tidak. idealnya seleksi merupakan proses dua arah, lembaga atau organisasi menawarkan posisi tenagar kerja dengan imbalannya, sedangkan calon tenaga kerja mengevaluasi organisasi atau sekolah dan daya tarik posisi serta imbalan yang di tawarkan. ( Jaja Jahari. 2008;33)
Menurut siagian (2005) ada 7 tahapan seleksi untuk digunakan dalam organisasi yaitu sebagai berikut
1.      Penerimaan surat lamaran
organisasi pemakai tenaga kerja menempuh langkah ini guna memperoleh kesan pertama tentang pelamar melalui pengamatan tentang penampilan, sikap dan faktor faktor lain yang di pandang relevan. dari kesan pertama ini lah perekrut  mengambil keputusan akah akan melanjutkan pada langkah berikutnya atau tidak.
2.      penyelenggaraan ujian
berbagai ujian diselenggarakan  dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang obyektif dan dengan tingkat akurasi yang tinggi tentang cocok tidaknya pelamar dengan jabatan atau pekerjaan yang akan dipercayakan kepadanya. Pada dasarnya terdapat tiga jenis tes yang ditempuh oleh para pelamar yaitu (a) tes psikologi (b) tes yang mengujoi pengetahuan pelamar (c) tes pelaksanaan pekerjaan.
3.      Proses wawancara
Wawancara sebagai alat seleksi merupakan pembicaraan formal antara perekrut dengan  pelamar. pada dasarnya wawancara diselenggarakan dalam bentuk tatap muka antara seorang pewawancara dengan seorang pelamar. meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan menyelenggarakan wawancara perkelompok artinya seorang atau beberapa pewawancara mengadakan dialog dengan sekelompok pelamar.


4.      Surat surat referensi
Salah satu langkah yang di ambil dalam dalam keseluruhan proses seleksi ialah mengharuskan pelamar melengkapi dokumen lamaranya dengan surat surat referensi. surat referensi dimaksudkan untuk melengkapi informasi tentang diri pelamar seperti kemampuan intelektual, sikap, nilai yang di anut, perilaku dan hal hal lain yang di pandang releva.
5.      Evaluasi medis
melakukan evaluasi medis/tes kesehatan yang pada dasarnya di maksudkan untuk menjamin bahwa para pelamar berada dalam kondisi fisik yang sehat. dua cara umum di tempuh dalam proses ini pertama, pelamar diminta melampirkan keterangan dari dokter. kemudian cara yang kedua  adalah melakuka sendiri evaluasi medis dengan mengharuskan pelamar menjalani tes kesehatan menyeluruh di tempat pemeriksaan dan oleh dokter yang di tunjuk oleh organisasi.
6.      wawancara dengan penyedia
Dalam manajemen sumber daya manusia dewasa ini, semakin dirasakan pentingnya ketertiban para penyedia yang akan menjadi atasan langsung pelamar dalam proses seleksi. bahkan dalam banyak organisasi kecenderungan kuat dewasa ini adalah memberikan wewenang dan kata terakhir kepada para penyedia untuk memutuskan siapa di antara para pelamar yang di terima dan siapa yang di tolak. Alasan  perlunya wawancara dengan penyedia antara lain karena penyedia yang lebih memahami seluk belukmdari tuntutan teknikan pekerjaan  yang akan di percayakan dan penyedia yang di anggap lebih kompeten menjelaskan berbagai segi pekerjaan tertentu apa bila ditanyakan oleh pelamar.
7.      pengambilan keputusan seleksi
langkah terakhir dalam proses seleksi adalah pengambilan keputusan tentang lamaran yang masuk. siapapun yang pada akhirnya yang mengambil keputusan atas lamaran yang diterima, atau ditolak.






DAFTAR PUSTAKA

Jaja jahari dan dan M. Sobri sutikno (2008) MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Prospect Bandung
Abdurahman Fatoni (2006) Organisasi dan manajemen sumber daya manusia PT RINEKA CIPTA Jakart
Edwin B, PIippo (1993) Manajemen personalian. ERLANGGA Jakart


                            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar