Kamis, 29 Desember 2016

PEREBCANAAN SETRATEGIS DAN MANAJEMEN SETRATEGFIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM Oleh Yudi Imansyah


Yudi
The Basics of Strategic Planning, Strategic Management and Strategy ...

What is Strategic Planning?
Strategic planning is an organizational management activity that is used to set priorities, focus energy and resources, strengthen operations, ensure that employees and other stakeholders are working toward common goals, establish agreement around intended outcomes/results, and assess and adjust the organization's direction in response to a changing environment. It is a disciplined effort that produces fundamental decisions and actions that shape and guide what an organization is, who it serves, what it does, and why it does it, with a focus on the future. Effective strategic planning articulates not only where an organization is going and the actions needed to make progress, but also how it will know if it is successful. See more at the Strategy Management Group website >>

What is a Strategic Plan?
"font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">A strategic plan is a document used to communicate with the organization the organizations goals, the actions needed to achieve those goals and all of the other critical elements developed during the planning exercise.

What is Strategic Management?  What is Strategy Execution?
Strategic management is the comprehensive collection of ongoing activities and processes that organizations use to systematically coordinate and align resources and actions with mission, vision and strategy throughout an organization. Strategic management activities transform the static plan into a system that provides strategic performance feedback to decision making and enables the plan to evolve and grow as requirements and other circumstances change.  Strategy Execution is basically synonymous with Strategy Management and amounts to the systematic implementation of a strategy.

What Are the Steps in Strategic Planning & Management?
There are many different frameworks and methodologies for strategic planning and management. While there are no absolute rules regarding the right framework, most follow a similar pattern and have common attributes. Many frameworks cycle through some variation on some very basic phases: 1) analysis or assessment, where an understanding of the current internal and external environments is developed, 2) strategy formulation, where high level strategy is developed and a basic organization level strategic plan is documented 3) strategy execution, where the high level plan is translated into more operational planning and action items, and 4) evaluation or sustainment / management phase, where ongoing refinement and evaluation of performance, culture, communications, data reporting, and other strategic management issues occurs.

What Are the Attributes of a Good Planning Framework?
The Association for Strategic Planning (ASP), a U.S.-based, non-profit professional association dedicated to advancing thought and practice in strategy development and deployment, has developed a Lead-Think-Plan-Act rubric and accompanying Body of Knowledge to capture and disseminate best practice in the field of strategic planning and management. ASP has also developed criteria for assessing strategic planning and management frameworks against the Body of Knowledge.
There are numerous strategic planning and management frameworks that meet these criteria, such as Strategy Management Group's Strategy Management Performance System.  For more information about the criteria, please visit the ASP website.  For more information about strategic planning and management in general or for about how Strategy Management Group can help you, please consider our certification or consulting services, or contact us directly.


TERJEMAHAN
Dasar-dasar Perencanaan Strategis, Manajemen Strategis dan Strategi ...
apa itu perencanaan setrategi?
Perencanaan strategis merupakan kegiatan manajemen organisasi yang digunakan untuk menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat operasi, memastikan bahwa karyawan dan stakeholder lainnya yang bekerja menuju tujuan bersama, membangun kesepakatan sekitar dimaksudkan hasil, menilai dan menyesuaikan arah organisasi dalam menanggapi perubahan lingkungan. Ini merupakan upaya disiplin yang menghasilkan keputusan fundamental dan tindakan yang bentuk dan membimbing suatu organisasi adalah, yang melayani, apa yang dilakukannya, dan mengapa hal itu, dengan fokus pada masa depan. perencanaan strategis yang efektif mengartikulasikan tidak hanya di mana organisasi akan dan tindakan yang diperlukan untuk membuat kemajuan, tetapi juga bagaimana ia akan tahu jika berhasil.

Apa yang dimaksud dengan Rencana Strategis?
rencana strategis adalah dokumen yang digunakan untuk berkomunikasi dengan organisasi tujuan organisasi, tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan dan semua elemen penting lainnya yang dikembangkan selama latihan perencanaan.

Apa itu Manajemen Strategis? Apa Strategi Pelaksanaan?
manajemen strategis adalah koleksi yang komprehensif dari kegiatan yang sedang berlangsung dan proses yang digunakan organisasi untuk secara sistematis mengkoordinasikan dan menyelaraskan sumber daya dan tindakan dengan misi, visi dan strategi di seluruh organisasi. kegiatan manajemen strategis mengubah rencana statis menjadi sebuah sistem yang memberikan umpan balik kinerja strategis untuk pengambilan keputusan dan memungkinkan rencana untuk berkembang dan tumbuh sebagai persyaratan dan kondisi lainnya berubah. Strategi Pelaksanaan pada dasarnya identik dengan Manajemen Strategi dan jumlah pelaksanaan sistematis strategi.

Apa Apakah Langkah-langkah dalam Perencanaan & Manajemen Strategis?
Ada banyak kerangka kerja yang berbeda dan metodologi untuk perencanaan dan manajemen strategis. Meskipun tidak ada aturan mutlak mengenai kerangka kerja yang tepat, yang paling mengikuti pola yang sama dan memiliki atribut umum. siklus banyak kerangka melalui beberapa variasi pada beberapa tahapan yang sangat mendasar: 1) analisis atau penilaian, di mana pemahaman tentang lingkungan internal dan eksternal saat ini dikembangkan, 2) perumusan strategi, di mana strategi tingkat tinggi dikembangkan dan tingkat organisasi dasar rencana strategis didokumentasikan 3) eksekusi strategi, di mana rencana tingkat tinggi diterjemahkan ke dalam lebih perencanaan dan tindakan operasional item, dan 4) evaluasi atau memelihara kelestarian / manajemen fase, di mana perbaikan yang berkelanjutan dan evaluasi kinerja, budaya, komunikasi, pelaporan data, dan manajemen strategis lainnya masalah terjadi.
Apakah Atribut dari Kerangka Perencanaan yang Baik?
Asosiasi Perencanaan Strategis (ASP), sebuah perencanaan berbasis di AS, non-profit asosiasi profesional yang berdedikasi untuk memajukan pemikiran dan praktek dalam pengembangan strategi dan penyebaran, telah mengembangkan-pemikiran perencanaan Timbal rubrik dan menyertai tubuh pengetahuan untuk menangkap dan menyebarluaskan praktik terbaik dalam bidang perencanaan dan manajemen strategis. ASP juga telah mengembangkan kriteria untuk menilai perencanaan dan manajemen kerangka strategis terhadap Tubuh Pengetahuan. Ada banyak strategi perencanaan dan manajemen kerangka kerja yang memenuhi kriteria ini, seperti Strategi Manajemen Group Manajemen Strategi Sistem Kinerja.
                    Konsep yang terkandung dalam naskah ini menjelaskan konsep dan fungsi perencanaan setrategis dan manajemen settrategis dalam sebuah organisasi. perencanaan sertrategis merupakan perencanaan yang komprehensif yang menekankan pada beberapa hal yaitu sebagai berikut
1.      perencanaan setrategis adalah perencanaan yang berupaya mengoptimalkan seluruh sumber daya organisasi baik sumberdaya manusia maupun sumber daya non manusia. pada perencanaan setrategis ini, pengelola organisasi atau lembaga pendidikan islam berupaya membuat standar operasional karyawan dan berupaya menginternalisasikan nilai nilai agar karyawan memiliki rasa bahwa organisasi ini milik bersama.
2.      konsep perencanaan dan manajemen setrategis ini pun berupaya menyelaraskan antara sepirit SDM dengan visi, dan misi organisasi
3.      salah satu fungsi utama dalam perencanaan dan manajemen setrategis ini adalah membuat perencanaan yang berbasis sekala prioritas yang akurat atau yang di anggap paling urgen.penentuan sekala prioritas organisasi ini merupakan  usaha bersama untuk meningkatkan epektifitas dan efisiensi operasional organisasi agar tujuan dan target yang telah disepakati dapat tercapai.
4.      untuk meningkatkan kualitas organisasi ini, dalam perencanaan dan manajemen setrategis menekankan  evaluasi dan perbaikan lembaga secara berkelanjutan.
5.      Dalam implementasi perencanaan dan manajemen setrategis baik dalam organisasi  maupun lembaga pendidikan  harus melihat pula pada situa dan kondisi lingkungan dimana lembaga ini berada.
6.      dalam pengembangan organisasi berbasis perencanaan setrategis dan manajemen setrategis harus mengacu pada masa lalu sebagai modal evaluasi dan perbaikan serta mengacu atau perencanaan yang memiliki atau berpandangan pada masa depan organisasi.
              Pada dasarnya perencanaan setrategis dan manajemen setrategis betul betul memerhatikan seluruh aspek sehingga akan tercipta perencanaan yang akurat dan tidak akan menemui kesulitan yang berarati dalam tahap impelementasi perencanaan settrategis karena semua telah di atur sedemikian rupa.

Konsep perencanaan setrategis dan manajemen setrategis dalam islam
            Dan tidak ada seekor burung pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Alloh عزوجل mereka dikumpulkan. (QS. Al An’am, 38). Dari ayat tersebut dapat kita ambil makna yang tersirat, bahwasannya setiap mahluk hidup memiliki aktivitasnya masing-masing, dan setiap aktivitas tersebut akan dicatat dalam kitab amal perbuatan. Dari mulai yang terkecil hingga yang terbesar akan dicatat secara rinci dan detail oleh Malaikat. Dan kelak buku amalan tersebut akan menjadi saksi di Yaumul Hisab. Untuk itu perlu adanya perencanaan dalam melakukan suatu aktivitas, karena manusia berbeda dengan mahluk hidup lainnya, manusia memiliki aktivitas yang dinamis, berbeda dengan tumbuhan dan hewan. Karena manusia dibekali oleh akal pikiran, hal ini merupakan faktor yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya di alam dunia.
Islam mengajarkan kita tentang studi perencanaan secara jelas terperinci dalam Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber segala ilmu yang menjadi pedoman kita untuk menindak lanjuti berbagai macam permasalahan hidup, begitu pun dengan perencanaan.
                     “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwa-lah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Hasyr, 18)
                    Pada ayat diatas Allah memanggil semua orang yang beriman supaya benar-benar melaksanakan takwa kepada Allah dengan menjalankan semua perintah Nya, kemudian bersiap-siap membenahi, membekali hari esok maupun maut dan persiapan di dalam kubur hingga diakhirat kelak, supaya lebih memperbanyak bekal yang berarti lebih beruntung dan terjamin kebahagiannya. Manusia yang hidup dimuka bumi ini pasti memiliki masalah yang berbeda-beda dan cara menyelesaikan masalah yang berbeda.
Perencanaan setrategis yang merupakan bagian  paling penting dalam manajemen setrategis dalam islam merupakan hal yang harus dilakukan oleh umat islam dalam berbagai aspek kehidupan dan seluruh kegiatan yang bermanfaat dengan tujuan utama yaitu mencari dan mendapatkan rido allah swt. bahkan lebih dari itu, al qur an dalam surat al zalzalah ayat terakhir allah berfirman
Barang siapa yang berbuat amal kebaikan sebesar biji dzarak maka alla akan membalasnya, dan barang siapa yang berbuat amal keburukan sebesar biji dzarak maka allah akan membalasnya.
                    Dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap yang kita perbuat akan dimintai pertanggung jawaban. oleh karena itu sebetulnya dalam islam setiap organisasi dan atau lembaga pendidikan islam harus membuat perencanaan setrategis yang menyeluruh dan memerharikan berbagai aspek untuk mencapai tujuan utama lembaga atau organisasi. jika kita lihat contoh nyata perencanaan dan manajemen setrategis yang sebetulnya telah di impelementasikan dalam islam adalah ketika nabi muhamad melakukan perencanaan yang sangat matang dalam menyebarkan islam di madinah. dimana pada perencanaan ini, nabi muhamad menitik beratkan pada seleksi dan rekrutmen serta pembagian tugas yang sangat tepat sehingga dalam penyebaran islam di madinah dapat berhasil secara efektif dan efisien.
                    Contoh perencanaan dan manajemen setrategis bertolak dari realitas yang ada
Proses perencanaan dan manajemen setrategis dalam hal ini, penulis mengambil contoh perencanaan dalam lembaga pendidikan islam atau pesantren. saat ini, banyak pesantren yang dinilai kurang berkualotas baik dalam segi sumber daya manusia baik dalam sisi program kelembagaan dan lulusan pesantren yang dipertanyakan axsistensinya dalam pembangunan masuarakat
                    Unrtuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pesantren sebagai lembaga pendidikan islam yang menjadi tonggak kemunculan para  pahlawan bangsa, diperlukan kerjasama seluruh pihak baik pemerintah, masyarakat, dan para ulama dan cendikiyawan muslim. selain dari itu, untuk meningkatkan kualitas pesantrean mulai  dari proses input, proses dan output pesantren diperlukan perencanaan dan manajemen  setrategis yang efektif dan efisien. untuk meningkatkan kualitas pesantren sebagai lembaga pendidikan islam perlu melakukan beberapa tahapan perencanaan setrategis yaitu sebagai berikut
1.      Membuat visi dan misi pesantren memiliki asas relevansi dengan perkembangan jaman
        Berikut ini adalah salah satu contoh visi dan misi dalam perencanaan  pesantren yang berbasis wirausaha ala rasullah
a.       Visi
Menjadi pesantren yang terdepan dalam membentuk santri yang bertakwa dan berjiwa usaha ala rasulullah
b.      misi
1.      membentuk jiwa santri yang beriman dan bertakwa kepada allah swt.
2.      menanamkan nilai nilai akhlak muliya
3.      membentuk jiwa dan raga santri yang tangguh
4.      mendorong santri sebagai agen perubahan
5.      membentuk kepribadian santri yang pantang menyerah
6.      menanamkan dan mengembangkan potensi santri bebrbasis wirausaha ala rasulullah
2.      melakukan internalisasi visi dan misi pesantren
        Untuk meningkatkan kualitas pesantren, diperlukan adanya upaya menginternalisasikan cisi dan misi lembaga terhadap seluruh komponen yang terlibat dalam pendirian, dan pengembangan lembaga mulai dari para asatid, ustad, tenaga pendidik dan kependidikan, pengurus yayasan, para ulama atau kiyai  dan seluruh santri serta masyarakat yang berperan dalam menciptakan suasana akademik pesantren. proses internalisasi visi dan misi pesantren  setidaknya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1.      melakukan sosialisasi visi dan misi pesantren terhadap seluruh komponen pesantren
2.      memberikan pemahaman urgensi pencapaian cisi dan misi terhadap pengelola dan santri dalam berbagai kegiatan pengajian dan rapat kerja pengurus.
3.      pendelegasian tugas
        pendelegasian ntugas di pesantren biasanya tidak di;akukan dengan benar bahkan tidak seditikit satu staf pesantren yang memiliki tugas ganda. oleh karena itu dalam perencanaan pesantren ini diperlukan pembagian tugas yang disesuaikan dengan keahlian atau kemampuan masing masing. dengan adanya pembagian tugas ini, maka akan meningkatkan kinerja dari para staf  atau pengelola pesantren. disamping itu, dalam pembagian tugas ini, perlu adanya penentuan standar minimal yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam bidangnya masing masing
4.      pembuatan standar operasional prosedur
        Untuk mengimplementasikan perencanaan pesantren yang berbasis wirausaha, diperlukan rancangan standar operasional prosedur sehingga diperoleh aturan dan ukuran penilayan kinerja yang jelas. dengan adanya SOP ini, maka pihak pimpinan pesantren dapat memberikan penghargaan dan sangsi bagi para staf pesantren dan santri yang berdasarkan SOP  tersebut untuk meningkatkan kualitas pesantren.
5.      Membuat program pengembangan potensi santri
Pendidkkan santri di pesantren seharusnya dapat memerhatikan seluruh aspek dan sisi psikologi perkembangan santri.  Demikian pula dalam proses peremncanaan pengembangan potensi santri setidaknua ada tiga aspek yang harus mendapatkan perhatian atau perencanaan yang matang yaitu
1.      aspek ruhiyah, dimana para santri harus dibekali demgan ketauhidan dan akitah yang kuat sebagai landasan kehidupan mereka dimasa mendatang
2.      Aspek fikriyah, yaitu memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan program pengembangan pola fikir atau mainset santri yang berbasis wirausaha ala rosulullah
3.      Aspek jasadiyah, dimana pesantren pun harus merencanakan bagaimana proses pelatihan dan pengembangan atau program  pelatihan jasmani  seperti melalui olah raga renang, berkuda dan lain sebagainya
6.      membuat perencanaan rekrutmen dan seleksi calon santri
        Untuk membentuk santri atau lulusan yang berkualitas diperlukan pula input yang berkualitas. saat ini, banyak pesantren yang hanya menerima calon santri yang berkualitas rendah baik dalam pengetahuan maupun moral, sehingga pantaslah kualitas jika kualitas lulusan pesantren sering dipertanyakan. untuk mendapatkan santri yang berkualitas, perlu disusun perencanaan publikasi dan sosialiasasi pendaftaran santri baru dan harus disebarkan secara luas. selain dari itu, perlu adanya selekasi yang ketat yang mencakup seluruh aspek, dan membuat standat kelulusan seleksi dsantri.

                    perencanaan di atas, merupakan salah satu contoh kecil dalam mengimplementasikan naskah konsep perencanaan setrategis dan manajemen setrategis di ats yang juga di poles dengan  perencanaan dan manajemen setrategis dalam islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar