Senin, 05 Desember 2016

FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN
Oleh 
Yudi Imansyah
yudiimansyah81@gmail.com


Manajemen  merupakan sebuah strategi untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga pendidikan secara efektif dengan menggunakan berbagai pendekatan fungsi. Anton Athoillah, (2013: 92) “Dalam memahami manajemen secara utuh, maka kita harus memahami juga fungsi-fungsi manajemen”. Untuk memahami fungsi manajemen dalam pendidikan, perlu dipahami dulu fungsi manajemen secara umum. Para ahli memiliki perbedaan dalam menetapkan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen sering pula disebut sebagai unsur manajemen. Pada hakikatnya, fungsi manajemen dapat dibagi sepuluh fungsi, yaitu (1) forecasting; (2) planning termasuk budgeting; (3) organizing; (4) staffing; (5) directing atau commanding; (6) leading; (7) coordinating; (8) motivating; (9) controlling; dan (10) reporting

.
a.      Perencanaan (planning)
Pengelolaan lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan yang dilakukan apakah perencanaan dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek atau kah tidak. Perencanaan sebuah lembaga pendidikan merupakan tugas dari seorang manajer. Menurut Anton athoillah (2010: 99) “perencanaan merupakan tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur, dan program. Perencanaan juga merupakan keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Perencanaan merupakan upaya memperkirakan dan upaya mencapai sasaran atau target dimasa mendatang. Menurut Syaiful Sagala (2013: 57) “perencanaan adalah sasaran bergerak dari keadaan masa kini ke suatu keadaan pada masa yang akan datang sebagai suatu proses yang menggambarkan kerjasama untuk mengembangkan upaya peningkatan organisasi secara menyeluruh”.
Perencanaan merupakan proses yang paling menentukan kualitas dari sebuah organisasi atau lembaga pendidikan, perencanaan bukan hanya sekedar pembagian tugas, penentuan waktu, target, dan sasaran. Namun, perencanaan merupakan faktor atau tahapan yang menentukan segalanya. Menurut  Manulang (2009: 9), dalam fungsi perencanaan, sudah masuk di dalamnya penetapan budget. Oleh karenanya, lebih tepat bila perencanaan atau Planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, dan program dari suatu organisasi.
b.      Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian, adalah proses pengelompokkan atau pembagian dan penetapan tugas orang-orang yang disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Menurut Manulang (2009: 8) “organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam pengelompokkan orang-orang serta penempatan, fungsi, wrewenang, tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas  yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu”.
Pengorganisasian merupakan tahapan kedua setelah perencanaan, yang menjadi penentu berjalan atau tidaknya perencanaan yang telah ditetapkan  menurut Syaiful Sagala (2013: 58) pengorganisasian diartikan sebagai pembagi tugas, pada orang-orang yang terlibat dalam kerjasama sekolah. Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan oleh masing-masing unit organisasi.
Pengorganisasian adalah proses kerjasama antara satu dengan yang lainnya, melalui proses pembagian tugas dan upaya penghubungan antara satu staf dengan staf yang lainnya. Hal ini, dikuatkan oleh Anton Athoillah (2013: 100) ”mengorganisasikan adalah suatu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu dan penyatupadukan tugas serta fungsinya dalam organisasi”. Dalam proses pengorganisasian, dilakukan pembagian tugas wewenang, tanggung jawab, secara terperinci berdasarkan bagian dan bidangnya masing-masing sehingga terintegrasikan hubungan-hubungan kerja yang sinergis, kooperatif yang harmonis dan seirama dalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.           
c.       Pengawasan
Pengawasan merupakan kegiatan yang berusaha untuk menilai dan mengupayakan pelaksanaan program agar sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersana. Menurut         Anton Athoillah (2013: 114) pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan, dan mencapai hasil yang dikehendaki. Langkah-langkah pengawasan adalah sebagai berikut: (1) Memeriksa, (2) Mengecek, (3) Mencocokkan, (4) Menginspeksi, (5) Mengendalikan, (6) Mengatur. (7) Mencegah sebelum terjadi kegagalan

Pengawasan adalah kegiatan melihat, dan menilai aktivitas-aktivitas, apakah sesuai dengan perencanaan, dan tujuan yang telah ditetapkan ataukah tidak. Menurut Oteng Sulastini yang dikutip oleh Syaiful Sagala (2013: 65) “mengawasi ialah proses dengan mana administrasi melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar