SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA
SEKALA MAKRO, MESO DAN MIKRO
Oleh
Yudi imansyah
Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau
subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan
untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan
sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau
mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang
pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang
proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga
dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan
hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.
Pengembangan sistem informasi sering disebut proses
pengembangan sistem (System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai
pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :
a.
Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis
komputer untuk menyelesaikan permasalahan organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (opportunities) yang timbul.
b.
Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan
pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem informasi.
c.
Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan
sistem informasi
d.
Proses merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan
alat bantu pengembangan tertentu.
e.
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.
Sistem informasi manajemen merupakan
sistem yang terpadu mulai dari kerjasama manusia dan mesin untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati secara efektif dan efisien. ketika kita berbicara
sistem informasi manajemen pada pendidikan maka kita akan mengacu pada
sisdiknas no 20 tahun 2003 sebagai kebijakan pendidikan yang bersekala makro.
Penyelenggaraan
sistemtem informasi manajemen pendidikan menyangkut pada kebijanan pendidikan
yang di ambil pemerintah dimana pada pengambilan kebijakan ini salah satunya
mengacu pada tujuan pendidikan pada isisdiknas dan isu isu public. Pada sisi lain, hogwood
dan gun (1972) menegaskan bahwa isu bukan hanya mengandung makna adanya masalah
atau ancaman, melainkan juga peluang peluang bagi tindakan positif tertentu dan
kecenderungan yang dipersepsikan memiliki nilai potensial yang signifikan. isu
merupakan kebijakan alternative (alternative policies) atau suatu proses yang
dimaksudkan untuk menciptakan kebijakan baru, atau kesadaran suatu kelompok
mengenai kebijakan tertentu yang dianggap bermanfaat bagi mereka (alford dan
friedhan 1997)
Dalam
pelaksanaan operasional sistem informasi manajemen pendidikan harus
memerhatikan hal hal sebagai berikut
1. aspek
pemerataan pendidikan
2. otonomi
pendidikan yang harus di manfaatkan sebaik mungkin oleh masing masing daerah
dan satuan pendidikan
3. akuntabilitas
pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan
4. peran
serta seluruh lapisan masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan kebijakan
sistem informasi manajemen pendidikan
Penyelenggaraan sistem informasi
manajemen pendidikan pada dasarnya memiliki keterkaitan yang sangat erat antar
tiga sekala atau tiga tingkatan yaitu sebagai berikut
1. Sistem
informasi manajemen pendidikan bersekala makro merupakan kebijhakan setrategis
dan jangka panjang yang salah satu bentuk
produknya adalah sisdiknas, kebijakan pembiayaan pendidikan dimana pada
proses sistem informasi manajemen
pendidikan bersekala makro sangat berkaitan dengan politik kebijakan
pendidikan yang di ambil oleh DPR dan Pemerintah pusat.
2. sistem
informasi manajemen Pendidikan pada sekala meso merupakan seluruh bentuk
kebijakan pendidikan yang bersipat teknis baik di tingkat provinsi, kabupaten
dan kota yang di sesuaikan dengan kebutuhan peningkatan dan pengembangan
pendidikan pada masing masing daerah.
3. sistem
informasi manajemen pendidikan sekala mikro merupakan pelaksana lapangan kebijakan pendidikan yang di
implementasikan oleh satuan pendidikan/sekolah. pada proses (SIM PENDIDIKAN
MIKRO) pada implementasinya lebih di kenal dengan manajemen berbasis sekolah (MBS).
Penyelenggaraan sistem informasi
manajemen pendidikan bersekala makro, mso dan mikro sebagai sub sistem
pendidikan yang sangat berperan penting dalam peningkatan dan pengembangan
pendidikan memiliki berbagai hambatan yang di antaranya sebagai berikut
1. minimnya
sosialisasi kebijakan pendidikan dari pemerintah pusat pada tingkatan meso dan
mikro
2. kurang
mutakhirnya teknologi sistem informasi manajemen pada kemenag
3. sistem
pengawasan dan supervise yang lemah pada sekala meso tehadap tingkatan mikro
4. tingginya
kesenjangan antara harapan dengan implementasi kebijakan pada tataran teknis di
lapangan
5. minimnya
kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaksanaa sistem informasi manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar