LAPORAN PPL MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN 2 KOTA BANDUNG
Oleh Yudi Imansyah
yudiimansyah81@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan faktor utama yang menjadi penentu berkualitas atau tidaknya generasi
penerus bangsa ini. Kita ketahui bersama, bahwa pendidikan saat ini menjadi
penentu utama dalam mempercepat pembangunan bangsa di tengah tengah persaingan
dunia. Oleh karena itu, pengelolaan
lembaga pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan
pendidikan baik tujuan pendidikan nasional maupun tujuan pendidikan dari masing
masing lembaga secara efektif dam efisien. Peranan dan tanggung jawab lembaga
pendidikan yang dsangat berat dalam mencapai tujuan pendidikan maka diperlukan
adanya manajemen lembaga atau sekolah yang dapat menyentuh selruh aspek mulai
dari manajemen pesertadidik, manajemen kurikulum, dan seluruh aspek aspek lain
sehingga dipetrlukan pengelolaan yang konsisten dan dan kerjasama dengan
seluruh stak holdrs pendidikan.
Di
era globalisasi dan cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan, secara perlahan
lahan menuntut manusia untuk mengubah pola pikir, gaya hidup, sehingga lebaga
pendidikan di tuntut untuk mampu berkembang secara cepat dan mampu melayani
peserta didiksesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Agar sekolah
memiliki pedoman untuk memajukan lembaga dan menjadikan sekolah yang bermutu
maka pemerintah membuat kebijakan pembangunan pendidikan nasionalyang diarahkan
pada upayamewujudkan daya saing pencitraan public, dan akuntabilitas
penyelenggaraan lembaga pendidikan. Tolak ukur efektivitas implementasi
kebijakan tersebut dapat dilihat dari ketercapaian indicator mutu
penyelenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan BNSP dalam 8 standar nasional
pendidikan (SNP).
Di
era globalisasi ini, lembaga pendidikan di tuntut untuk mampu menyesuaikan
mulai dari materi materi pembelajaran, system pendidikan dan system
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik, serta mampu
menjadi pelindung bagi peserta didik dari berbagai macam pengaruh negative yang
dapat mengurangi kualitas peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.demikian
pula dengan peserta didik tingkat remaja atau SMA/MA yang sering kali dihimpit oleh derasnya arus
glibalisasi tanpa batas yang menuntut lembaga pendidikan untuk memberikan
pelayanan pendidikan yang ekstra dan sesuai dengan kebutuhan mereka dan
tuntutan masyarakat.sering. sering kali, nilai nilai moral dikesampingkan baik
oleh masyarakat maupun peserta didik sehingga diperlukan pengelolaan khususnya
pengelolaan lembaga pendidikan tingkat menengah atas ini yang bersifat universal yang menyentuh
berbagai aspek kehidupan peserta didik.l
lokasi
dimana penulis PPL ialah MADRASAH ALIYAH
NEGRI 2 KOTA BANDUNG dimana MA ini
sedang pada tahap perkembangan baik pada sistem manajemen lembaga maupun sistem
manajemen peserta didik. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian manajemen
MAN 2 KOTA BANDUNG.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Manajemen Bimbingan Konseling di MAN 2 Kota Bandung ?
2. Apa
sajakah program tahunan Bimbingan Konseling di MAN 2 Kota Bandung ?
3. Apa
sajakah metode Bimbingan Konseling yang diterapkan kepada peserta didik atau
yang diimplementasikan kepada peserta didik ?
4. Aspek
Bimbingan Konseling apa sajakah yang terdapat di MAN 2 Kota Bandung ?
5. Bangaimana
Kegiatan Layanan dan Pendukung Bimbingan Konseling di MAN 2 Kota Bandung ?
6. Bagaimanakah
realitas Sarana dan Prasarana Bimbingan Konseling ?
BAB
II
KONDISI OBJEKTIF MAN 2 BANDUNG
KONDISI
SEKOLAH DAN FASILITASNYA
a.
Tanah
1)
Luas total : 6.714 m2
2)
Bangunan : 3.288 m2
3)
Kosong :
3.426 m2
4)
Status :
Hak milik
b.
Gedung
1)
Kontruksi : Permanen
2)
Kondisi :
Cukup
3)
Ruang kelas : 33 ruang, ukuran 1.638 m2
4)
Ruang guru : 1 ruang, ukuran 189 m2
5)
Ruang kepala : 1 ruang, ukuran 36 m2
6)
Ruang kantor : 1 ruang, ukuran 45 m2
7)
Ruang perpustakaan : 1 ruang, ukuran 63 m2
8)
Ruang laboratorium :
a)
Laboratorium Kimia : 1 ruang, ukuran 63 m2
b)
Laboratorium Biologi : 1 ruang, ukuran 63 m2
c)
Laboratorium Fisika : 1 ruang, ukuran 63 m2
d)
Laboratorium Bahasa : 1 ruang, ukuran 63 m2
e)
Laboratorium Komputer : 1 ruang, ukuran 63 m2
9)
Ruang UKS : 1 ruang, ukuran 16 m2
10)
Aula :
1 ruang (tahap pembangunan)
11)
Masjid :
1 ruang, ukuran 48 m2(tahap renovasi)
12)
WC :
26 ruang,ukuran 14 m2
c.
Fasilitas
1)
Penerangan : Listrik (daya 12.200 Watt)
2)
Air :
Ledeng, jet pump
3)
Telepon :
Ada (nomor: 022.7811725)
B.
VISI DAN MISI MAN 2 KOTA BANDUNG
VISI
Madrasah
Populis Karena Mengembangkan “ TAKWA” Terampil, Akhlakul Karimah, Kreatif,
Wawasan Keilmuan dan Amanah
MISI
- Membentuk siswa terampil dalam
bidang keislaman dan mampu menerapkannya dilingkungan masyarakat.
- Menciptakan sumber daya manusia
yang handal dalam ilmu pengetahuan berlandaskan akhlakul karimah
- Mengembangkan siswa agar selalu
kreatif dalam menyongsong kesuksesan hidupnya di masa depan.
- Menyiapkan siswa dengan wawasan
keilmuan sebagai bekal melanjutkan ke perguruan tinggi dan terjun di
masyarakat.
- Menciptakan lingkungan madrasah
yang bersikap Amanah ( Jujur) dalam seluruh langkah kegiatan.
C.
Sejarah Singkat MAN 2 Kota Bandung
MAN 2 Kota Bandung semula yaitu Madrasah Aliyah Filial
Cililin yang berlokasi di cijerah. Setelah penegrian berdasarkan surat
keputusan mentri Agama RI tanggal 11 juli 1991 nomor : 137 Berdiri Madrasah
ALiyah Cijerah (Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bandung ).
Mengingat Madrasah ALiyah Negeri yang pertama yaitu MAN
Bandung berlokasi di jl. H. Alpi Bandung barat, maka untuk MAN 2 Kota Bandung
dipilih dengan lokasi yang berbeda dengan tujuan untuk mencakupi kebutuhan
masyarakat di berbagai tempat. Lokasi yang dipilih untuk MAN 2 Kota Bandung Bertempat di Bandung Timur, tepatnya
di jln.cibiru kota Bandung.
Dalam perjalanan yang telah mencapai 19 tahun, yang tetap komitmen
pada aturan yang berlaku searah dengan kebijakan madrasah serta pendayagunaan
potensi edukatif, tenaga administratif dan fasilitas sarana yang ada di MAN 2
kota Bandung, telah menunjukan jatidirinya. Jumlah Rombongan selalu bertambah
setiap tahun. Untuk saat ini terdapat 27
rombongan belajar yang semuanya melakukan aktivitas proses belajar mengajar
selama lima hari ( senin – jumat ) yaitu dari mulai pukul 06.30 sampai dengan
15.15 dan hari sabtu kegiatan ekstrakulikuler dan muata lokal dimulai pukul 07.00 sampai berakhir pukul 17.00
keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran senantiasa
meningkat, hal ini dengan perolehan nilai Ujian Nasional (UN) yang senantiasa
meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi yang telah dicapai oleh siswa
menunjukan peningkatan, hal ini terlihat dari gelar merebut juara dari berbagai
lomba yang diadakan baik untuk tingkat Kota
Bandung maupun Jawa Barat.
Kendatipun demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan
yang menghadapi berbagai heteroginitas
dalam komponen-komponennya. Maka tidak menutup mata terhadap
kekurangan-kekurangan yang yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu dalam
mengoprasionalkan usaha pendidikan pada MAN 2 kota Bandung, secara
berkesinambungan pimpinan madrasah serta seluruh mitra kerjanya senan tiasa
berfikir inovatif dan prospektif menuju
pendidikan yan g bermutu.
MAN
2 Kota Bandung yang berdiri di atas tanah seluas 6.714 m
dengan luas bangunan seluruhnya 2.896 m2
semula merupakan gabungan dari 2 (dua) Madrasah filial yaitu Madrasah Aliyah
Negeri filial Cililin yang berlokasi di Cijerah, dan Madrasah Aliyah Negeri
filial Cijerah yang berlokasi di Cicaheum. Setelah penegrian berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Agama RI tanggal 11 Juli 1991 Nomor : 137 berdiri Madrasah
Aliyah Negeri Cijerah (Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bandung). Mengingat
Madrasah Aliyah Negeri yang pertama
yaitu MAN 1 Kota Bandung berlokasi di Jln. H. Alpi Bandung Barat, maka untuk
MAN 2 Kota Bandung dipilih lokasi yang berbeda dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan masyarakat di berbagai tempat. Semula MAN 2 menyewa tanah dan gedung
satu sekolah swasta didaerah arcamanik sukamiskin. Setelah kurang lebih 3
tahun, barulah pemerintah melalui Departemen Agama saat itu memilih lokasi
di Jl. Desa Cipadung No. 57 Kelurahan Cipadung
Kecamatan CibiruTelp. ( 022 ) 7811725 Kota Bandung
Kode Pos. 40614, yang sampai sekarang ditempati.
Sejak penegrian, MAN 2
Kota Bandung sudah mengalami beberapa kali pergantian Pimpinan Madrasah.
Sejumlah guru, yang sempat mendapatkan tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah
di MAN 2 Kota Bandung, yaitu :
1.
Drs. H. Uman Rukmana bertugas sejak tahun 1991-1998
2.
Drs. Syafrudin Sugar bertugas sejak tahun 1998-2002
3.
Drs. Wawan Sofyan bertugas sejak tahun 2002-2010
4.
Drs. H. Durrachman bertugas sejak bulan Maret 2010-Agustus 2010
5.
Drs. Misbakhudin bertugas sejak bulan Oktober 2010 s.d sekarang
Pergantian
pucuk pimpinan madrasah ini, telah memberikan sentuhan positif terhadap upaya peningkatan
pelayanan dan kualitas MAN 2 Kota Bandung. Hal itu ditunjukkan dengan apresiasi
pihak Badan Akreditasi Provinsi terhadap pelayanan pendidikan di Madrasah..
Pelaksanaan Akreditasi MAN 2 Kota Bandung. Hal itu ditunjukkan dengan apresiasi
pihak Badan Akreditasi Provinsi terhadap pelayanan pendidikan di Madrasah..
Pelaksanaan Akreditasi MAN 2 Kota Bandung, terakhir dilakukan pada tahun 2015, dengan raihan nilai A.
D.
STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR
ORGANISASI
Kementrian Agama
|
Kepala Madrasah
Drs. Misbakhudin,M.M.Pd.
|
Kepala Tata Usaha
Ucu Mabruri, S.Ag.
|
Waka. Madrasah
Kurikulum
Dra.
Kokom Komariah, M.P.Fis
|
Waka. Madrasah
Bidang HUMAS
Usep
Suryana, S.Pd
|
Guru-Guru
|
Siswa
|
Waka. Madrasah
Kesiswaan
Drs. Endi
|
Litbang
1. Drs.
Jaja Zaenudin,M.Pd.I
2. Wawan
Kusmawan, S.Pd.
3.
Mumu Mubarok, S.Ag., S.Pd.
|
Waka. Madrasah
Sarana dan Prasarana
Dra.
Wiwin Widaningsih
|
BP/BK
1. Prahastika
Marcelen, S. Ud.
2. Rima
Nurul Hidayah, S. Ud.
3. Iik
Abdul Roffik, S. Kom. I
4.
Rita Susanti, S.Psi.
|
Komite Madrasah
|
ORGANISASI
SEKOLAH DAN EKSTRAKULIKULER
OSIS ( Organisasi Siswa Intra
Sekolah )
Visi Dan Misi Osis Keterbukaan Masa
Bakti 2015 – 2016
-
VISI
:
Mengembangkan
MAN 2 Kota Bandung yang berkualitas, berprestasi, aktif, inovatif, dan
bertanggung jawab dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
- MISI :
·
Mengembangkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT melalui kegiatan rohani
·
Menghasilkan kader yang bisa
menunjukkan prestasi dalam bidang akademik, non akademik dan keorganisasian
·
Meningkatkan kinerja dan kerjasama
antar sesama dan mengoptimalkan fungsi dan peran OSIS
·
Mengembangkan prestasi, bakat, minat,
dan potensi siswa/siswi melalui kegiatan OSIS dan Ekstrakulikuler
·
Meningkatkan kedisiplinan dan rasa
kekeluargaan antar sesama.
-
Tujuan
·
Jangka Panjang
a.
Kerjasama antara ekskul dan anggota
OSIS
b.
Perlengkapan ruangan sekretariat
c.
GFG
·
Jangka Menengah
a.
Melengkapi atribut OSIS
·
Jangka Pendek
a.
Melaksanakan kegiatan rutin tahunan
·
PLM / MOS
·
Seminar kepengurusan OSIS (LDKS)
·
Pemilihan pengurus OSIS
·
PORAK dan perlombaan lainnya
·
AFEW
·
PHBI dan PHBN
2.
Melaksanakan kegiatan bulanan
·
Upacara bendera
·
Kegiatan social / ta’ziah/ baksos
·
Partisipasi pada kegiatan lomba
·
Madding
·
Kegiatan berdagang
·
Rapat antara pengurus OSIS dan Ekskul
·
Rapat evaluasi triwula
Sejarah Pembina dan Ketua OSIS
|
|||
Periode
|
Waka Kesiswaan
|
Pembina OSIS
|
Ketua OSIS
|
2015 – 2016
|
Drs. Endi
|
Momon Sudarma , M.Si
|
Galuh Cahya G
|
2014 – 2015
|
Drs. Endi
|
Momon Sudarma , M.Si
|
Moh.Riva
|
2013 – 2014
|
Drs. Endi
|
Enjang Bakar, S.Pd.
|
M. Helmi S
|
2012 – 2013
|
Drs. Endi
|
Yuyu Yuliarti, S.Pd
|
Yudi
|
2011 – 2012
|
Drs. Endi
|
Yuyu Yuliarti, S.Pd
|
R. Buki
|
2010 – 2011
|
Usep Suryana, S.Pd
|
Nanang Hendriana, S.Pd.
|
|
Di antara prestsi Madrasah tahun pelajaran 2014 – 2015
- Bidang Akademik
Pada Kompetisi Sains MadrasJuKota
ara II Olimpiade Kimia tingkat ah (KSM) 2015, Dinar Sugiarti meraih Juara II
Olimpiade Kimia tingkat Kota Bandung.
Pada SNMPTN jalur undangan dan SPAN
– PTKIN , Lulusan MAN diterima di :
1. Institut Teknologi Bandung, 6 Orang
2. Universitas Pendidikan Indonesia, 11
Orang
3. Universitas Padjadjaran, 3 Orang
4. Universitas Islam Negeri, 11 Orang
5. Jalur SPAN – PTKIN , 8 Orang masuk
UIN / IAIN
- Bidang Non Akademik, Khusus
untuk tahun 2015, diantaranya :
1. Kaligraf di SMKN 2 Bandung juara 2
se-Bandung Raya dan Cimahi, atas nama Qrai Anggit ( FORIS)
2. Bulutangkis, tingkat
Madrasahse-Priangan Barat , juara III, atas nama Rosita Nurfadilah
3. Karya Tulis Ilmiah (essay) di SMAT
Krida nusantara, juara II tingkat kota Bandung, atas nama Ayu Saraswati.
4. Karya Tulis Ilmiah MESSA
Al-Ma’soem2015 di kampus Al-ma’soem juara III lomba essay tingkat jawa barat
atas nama Fajar muhamad
5. Bulu tangkis, aksioma –KSM, juara
tingkat kota dan juara II tingkat Priangan Barat Amei Artiguna.
6. Catur, KSM Aksioma, juara I tingkat
kota Bandung atas nama siti hayati,
7. Cabang atletik, KSM aksioma, juara I
tingkat kota bandung atas nama isminarni (400m) Mega ristianti (100m) dan
Ridzki marwan (100m)
8. Tenis meja juara I, KSM-Aksioma
juara I tingkat kota Bandung, atas nama faris jawad sabbih (pa) dan wulan
pebrianti (pi).
9. Putri Dwi dan Mega Ristianti, Juara
III, walo kota Cup XIII tempat gymnasium UPI, juara III kelas junior putri
under 46kg dan 56 kg.
10. M Abdurahman dan Via Nurhasanah,
bandung juara Maulid fair V di mesjid besar Ujung Berung , juara III lomba Da’i
Remaja kota Bandung
BAB III
PEMBAHASAN
MANAJEMEN BK
Istilah manajemen berasal dari kata management dalam
bahasa Inggris. Banyak pakar yang mengartikan istilah manajemen dalam berbagai
versi. Namun pada prinsipnya manajemen memuat makna segala upaya menggerakkan
individu atau kelompok untuk bekerja sama dalam mendayagunakan sumber daya
dalam suatu system untuk mencapai tujuan.
Apabila diterapkan ke dalam pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah, maka manajemen bimbingan dan konseling adalah segala
upaya atau cara yang digunakan kepala sekolah untuk mendaya gunakan secara
optimal semua komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) dan
sistem informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam ranga mencapai tujuan.
Dalam manajemen bimbingan dan konseling mancakup beberpa
aspek yakni: perencanaan dan pengorganisasian program, pelaksanaan dan
pengarahan program, evaluasi dan supervisi.
- Perencanaan
Program Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling dapat dikatakan sebagai “Soko
guru” yang ketiga dalam sistem pendidikan di sekolah selain pembelajaran
(instruksional) dan administrasi sekolah. Sebagi sub-sistem pendidikan di
sekolah, bimbingan dan konseling dalam gerak dan pelaksanaannya tidak pernah lepas
dari perencanaan yang seksama dan bersistem.
Hal ini bertujuan agar pencapai hasil dalam konteks
kontribusinya bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah dapat terlihat.
Untuk tercapainya program perencanaan BK yang efektif dan efisien, maka ada beberapa
hal yang harus dilakukan yaitu ; analisis kebutuhan siswa, penentuan tujuan BK,
analisis situasi sekolah, penentuan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan,
penetapan metode pelaksanaan kegiatan, penetapan personel kegiatan, persiapan
fasilitas dan biaya kegiatan , dan perkiraan tentang hambatan kegiatan dan
antisipasinya.
Pengertian program menurut T. Raka Joni (1981): “program
adalah seperangkat kegiatan yang dirancang dan dilakukan secara kait mengkait
untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari definisi tersebutdapat diuraikan bahwa suatu program
mengandung unsur-unsur :
a) seperangkat
kegiatan, artinya kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan merupakan suatu
kegiatan yang utuh.
b) Dirancang,
artinya hal-hal yang akan dilakukan dirancang sedemikian rupa agar tidak
terjadi pelapisan atau akumulasi kegiatan, apalagi berbagai benturan akibat
kegiatan yang dilakukan berulang-ulang yang pada gilirannya berdampak pada
penurunan efektivitas dan efesiansi.
c) Dilakukan
secara kait-mengkait, yaitu bahwa dalam melakukan kegiatan yang sudah dirancang
kegiatan itu tidak berdiri sendirimelinkan ada keterkaitan antar satu dengan
yang lain. Kegiatan itu tidak hanya terjadi antar kegiatan saja tetapi juga
pada tahap kesinambungan kegiatan satu dengan tahap kegiatan selanjutn5ya.
d) Adanya
tujuan tertentu, yaitu sebagai arah dan kendali agar semua aktivitas yang
terangkum dalamprogram selalu terfokus pada satu titik tujuan.
Bertolak dari pengertian diatas, secara sederhana dapat
dirumuskan bahwa program bimbingan dan konseling adalah seperngkat kegiatan
yang dirancang oleh konselor disekolah.
Dalam pelaksanaannya, pelayanan bimbingan dan konseling
melibatkan seluruh personil sekolah, maka dari itu diperlukan program yang
sistematis agar pelaksanaannya tidak tumpang tindih dan benturan dengan
kegiatan pada bidang-bidang lain. Adapun program yang yang sistematis selalu
mengacu pada prinsip-prinsip sebagi berikut :
a) Program
bimbingan dan konseling dirancang untuk melayani kebutuhan siswa.
b) Program
bimbingan dan konseling merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program
pendidikan di sekolah.
c) Tujuan
program harus dirumuskan secara jelas dan eksplisit (operasional) dan menunanng
pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan dan konseling.
d) Pelaksanaan
program perlu melibatkan seluruh staf sekolah.
e) Personil
bimbingan dan konseling perlu dididentifikasi dan tugas-tugas serta tanggung
jawabnya harus dirumuskan.
f) Segala
sumber daya perlu ditemukan untuk mencapai tujuan program.
g) Dua
hal yang esensial dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling
adalah data pribadi siswa untuk pemahaman diri dan bahan informasi untuk
perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan.
h) Perlu
penerapan rancangan sistem dalam pengembangan program dan pemecahan masalah
pengelolaan.
i) Dukungan
dan pelibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi
kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan (Munandir, 1996).
- Pelaksanaan
dan pengarahan Program
Setiap sekolah sebagai satuan pendidikan perlu merancang
program bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari program sekolah
secara keseluruhan. Program inilah yang akan dijadika acuan pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah tersebut. Terdapat dua jenis program yang
perlu dirancang dan diprogramkan, yakni :
a) Program
tahunan sebagai program sekolah
Program tahunan ini dijabarkan menurut alokasi waktu pada
setiap semester, program bulanan, bahkan program mingguan. Oleh karena itu,
perlu dibuat dalam satu matriks atau schedule. Dalam program itu dicantumkan
substansi kegiatan, jenis layanan menurut alokasi waktu. Kegiatan layanan
bimbingan dan konseling sebagai program sekolah, antara lain :
·
Pemberian layanan
informasi melalui ceramah yang mengundang nara sumber dari luar sekolah.
·
Program pemberian layanan
orientasi bagi siswa baru pada awal tahun.
·
Mengadakan tes bakat dan
minat untuk bahan pertimbangan penjurusan.
·
Mengadakan kunjungan
ketempat industri yang bermanfat bagi bimbingan karir.
·
Membentuk
kelompok-kelompok group counseling.
·
Memberikan pelatihan
keterampilan belajar akademik
b) Program
kegiatan layanan bagi setiap Guru Pembimbing sesuai dengan pembagian tugas
layanan di sekolah
Setiap guru pembimbing perlu membuat program berupa
satuan layanan (satlan) badan satuan kegiatan pendukung (satkung) setiap kali
akan melakukan pelayanan kepada siswa berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.
Penyusunan program pada masing-masing bidang pelayanan
bimbingan dan konseling hendaknya disesuaikan dengan karakteristik satuan
pendidikan atau jenis dan jenjang sekolah. Agar pelaksanaan program kegiatan
layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka
diperlukan pengarahan agar terjadi suatu tat kerja yang diwarnai oleh
koordinasi dan komonikasi yang efektif diantara staf bimbingan dan konseling.
Pengarahan ini juga dilakukan untuk memotivasi staf dalam melakukan
tugas-tugasnya sehingga memungkinkan kelancaran dan efektivitas pelaksanaan
program yang telah direncanakan.
Kegiatan pelayanan Bimbingan Konseling diluar jam
pembelajaran sekolah / madrasah dapat berbentuk kegiatan tatap muka maupun non
tatap muka dengan peserta didik, untuk menyelenggarakan layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kolompok, konseling kelompok, dan mediasi,
serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. Setiap kegiatan
pelayanan Bimbingan Konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program.
Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran
guru dalam kegiatan BK, yaitu:
a) Informator,
guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi
lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
b) Organisator,
guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan
lain-lain.
c) Motivator,
guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan untuk mendinamisasikan
potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas)
sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
d) Director,
guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan.
e) Inisiator,
guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
f) Transmitter,
guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
g) Fasilitator,
guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
h) Mediator,
guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i) Evaluator,
guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik
maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak
didiknya berhasil atau tidak.
- Evaluasi
Pelaksanan Program Bimbingan dan Konseling
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan
upaya menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah pada khususnya dan program bimbingan dan konseling yang dikelola oleh
staf bimbingan dan konseling pada umunya.
Ada beberapa kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yang dievaluasi diantaranya: Konseling individual dan kelompok, Konsultasi
dengan siswa, orang tua, dan guru baik individual maupun kelompok, Pengukuran
minat, kemampuan, perilaku, dan kemajuan belajar siswa, Koordinasi layanan
bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah.
Dengan demikian evaluasi bimbingan dan konseling
merupakan salah satu komponen sistem bimbingan dan konseling yang sangat
penting karena mengacu pada hasil evaluasi itulah dapat diambil simpulan apakah
kegiatan yang telah direncanakan telah dapat mencapai sasaran yang diharapkan
secara efektif dan efisien atau tidak, kegiatan itu dilanjutkan atau sebaliknya
direvisi dan sebagainya.
A)
Tujuan dan Fungsi
Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah sebagai
berikut :
1) Mengetahui
kemajuan program bimbingan dan konseling atau subyek yang telah memanfaatkan
layanan bimbingan dan konseling.
2) Mengetahui
tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program dalam kurun
waktu tertentu.
3) Secara
khusus, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bertujuan untuk :
a. Meneliti
secara berkala hasil pelaksanaan program yang telah dicapai.
b. Memperoleh
informasi tentang tingkat efektivitas dan efisiensi layanan bimbingan dan
konseling yang ada.
c. Mengetahui
jenis layanan yang sudah ataupun belum dilaksanakaan dan jenis layanan yang
memerlukan perbaikan atau pengembangan.
d. Mengetahui
tingkat partisipasi staf atau personil sekolah dalam menunjang keberhasilan
pelakanaan program.
e. Mengetahui
seberapa besar kontribusi program bimbingan dan konseling terhadap ketercapaian
tujuan pembelajaran di sekolah.
f. Memperoleh
informasi yang cermat dan memadai untuk kepentingan perencanaan langkah-langkah
pengembangan program.
g. Membantu
mengembangkan kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik.
B)
Prinsip-prinsip Evaluasi
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Agar diperoleh hasil evaluasi pelaksanaan program yang
diharapkan, disamping menuntut pengelolaan yang baik, juga harus mengacu kepada
prinsip-prinsip evaluasi program. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1) Evaluasi
program yang efektif menuntut pengenalan yang cermat dan rini terhadap tujuan
yang akan dicapai.
2) Evaluai
program yang efektif membutuhkan kriteria pengukuran yang jelas.
3) Evaluasi
program membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak yang memiliki kompetensi
profesional.
4) Evaluasi
program menuntut umpan balik dan tindak lanjut sehingga hasilnya dapat dicapai
untuk dasar pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan.
5) Evaluasi
program hendaknya terencana dan berkesinambuangan.
C) Pendekatan
dan Metode Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Shetzer dab Stone (1983) membagi pendekatan evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling ke dalam tiga pendekatan pokok,
yaitu :
1) Pendekatan
dan Metode Survei
Prosedur
yag dipakai dalam pendekatan dan metode survei biasanya dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin data tentang masukan (siswa), proses, dan hasil yang merupakan
keluaran program. Temuan yang diperoleh dirumuskan dalam profil yang bersifat
deskriptif kuantitatif maupun kualitatif.
2) Pendekatan
dan Metode Eksperimen
Pendekatan
ini merupakan perpaduan antara riset dan evaluasi. Artinya kegiatannya
melakukan evaluasi tetapi prosedurnya memakai model riset eksperimental.
Lazimya dipakai untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan dan konseling
terhadap perilaku siswa. Kebutuhan pendekatan dan metode ini muncul ketika
layanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan untuk terjadinya perubahan
perilaku.
3) Studi
Kasus
Studi
kasus digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan seorang siswa yang
dijadikan sebagai onyek telaah kasus. Salah satu alasan pemakaian pendekatan
ini adalah dalam layanan konseling diperlukan telaah cermat atas proses dan
hasil perubahan akibat perlakuan (treatment) terhadap diri siswa yang
bermasalah (klien). Metode ini membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak karena
bersifat longitudinal. Metode ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan
kepribadian klien sejak dari awal ketika ia bermasalah, selama dibantu sampai
akhirnya setelah dibantu dengan layanan konseling.
- Supervisi
Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Manfaat
pokok dari supervisi ini adlah untuk mengendalikan personil pelaksana bimbingan
dan konseling, memantaukemungkinan-kemungkinan kendala yang muncul dan dihadapi
personil dalam pelaksanaan tugasnya, mencari jalan keluar terhadap hambatan dan
permasalahan dalam pelaksanaan program agar tercapainya pelaksanaan yang lancar
kearah pencapaian tujuan bimbingan dan konseling di sekolah.
PROGRAM TAHUNAN
BIMBINGAN DAN KONSELING MAN 2 KOTA BANDUNG
A.
VISI BK
Visi
bimbingan dan konseling; mewujudkan pribadi yang mampu bertanggung jawab
terhadap diri, lingkungan dan agamanya.
B.
MISI BK
Memberikan
pelayanan bantuan agar siswa memahami tentang siapa dia, sebagai apa, dimana,
serta harus seperti apa sehingga siswa menjadi dewasa yang bertanggung jawab
atas fikiran, ucapan tindakan serta keputusan yang di ambil dalam kehidupan
sehari hari secara efektif, kreatif dan dinamis.
C.
TUJUAN BK
1. Tujuan
umum BK
Tujuan
umum bimbingan dan konseling ialah membantu peserta didik memahami diri dan
lingkunganya, serta menggunakan pengetahuan ini untuk mencapai perkembangan
secara optimal dan bertanggung jawab.
2. Tujuan
khusus BK
a. Membantu
siswa untuk mengenal dirinya dan lingkunganya
b. Membantu
siswa dalam memenaj kehidupan sehari hari secara efektif kreatif dan dinamis.
c. Membantu
peserta didik untuk memahami diri, mengembangkan diri, mengambil keputusan dan
merencanakan masa depan
d. Membantu
peserta didik untuk mengembangkan kehidupan berbudi pekerti luhur, beriman,
bermoral, berbudaya.
e. Membantu
siswa untuk menyelesaikan masalahyang terjadi dengan baik
D.
SARANA DAN PRASARANA
NO.
|
NAMA
BARANG
|
JUMLAH
BARANG
|
KETERANGAN
|
1.
|
Ruang tamu
|
1
Ruang
|
Sda.
|
2.
|
Ruang kerja
|
1
Ruang
|
Sda.
|
3.
|
Ruang Konseling Perorangan
|
1
Ruang
|
Sda.
|
4.
|
Ruang Bimbingan dan Konseling Kelompok
|
1
Ruang
|
Sda.
|
5.
|
Kursi tamu
|
1
Set
|
Sda.
|
6.
|
Meja Kerja
|
4
Set
|
Sda.
|
7.
|
Lemari data
|
1
Buah
|
Sda.
|
8.
|
Filling cabinet
|
4
Buah
|
Sda.
|
9.
|
Komputer
|
1
Set
|
Sda.
|
10.
|
Dispenser
|
1
Buah
|
Sda.
|
11.
|
Papan data (white board)
|
2
Buah
|
Sda.
|
12.
|
Himpunan data
|
|
Sda.
|
13.
|
Buku pribadi
|
Sejumlah
Data
|
Sda.
|
14.
|
Buku Inventarisir Gambaran Pribadi
Sosial, Belajar dan Karir
|
|
Sda.
|
15.
|
Angket Siswa dan Orang Tua
|
Sejumlah
Data
|
Sda.
|
16.
|
Format-format dan blanko instrumentasi
BK lainnya
|
|
Sda.
|
NO
|
KELAS
|
NAMA
WALI KELAS
|
GURU
BIMBINGAN DAN KONSELING
|
1.
|
MIA
1
|
Yuyu Yuliarti, S.Pd
|
Iik Abdul Rofik, S.
Kom. I
|
2.
|
MIA
2
|
Dra. Hj. Lilis
Nurlaela
|
|
3.
|
MIA
3
|
Ida Fatriyani, S.Pd
|
|
4.
|
MIA
4
|
Solehudin, M.Ag
|
|
5.
|
IIS
1
|
Hj. Imas Maesyaroh,
S.Ag
|
|
6.
|
IIS
2
|
Dra. Djuariah
|
|
7.
|
IIS
3
|
Hartati, S.Pd
|
|
8.
|
IIS
4
|
Dra. Tuti Sulastri
Faizah, M.Pd
|
|
9.
|
IIK
|
Nunuy Nurjanah, S.Pd.
I
|
|
10.
|
IIB
|
Drs. Ahmad Junaedi
|
|
|
|||
1.
|
XI
IPA 1
|
Aa Solehudin, S.Ag
|
Prahastika Marcelen,
S.Ud
|
2.
|
XI
IPA 2
|
Juanda Wangsadipura,
S.Pd
|
|
3.
|
XI
IPA 3
|
Dra. Leli Nurlaeli
|
|
4.
|
XI
IPA 4
|
Siti Rohmanah,
M.P.Fis
|
|
5.
|
XI
IPA 5
|
Yeni Mulyaningsih,
S.Pd
|
|
6.
|
XI
IPA 6
|
Drs. Kusnadi
|
|
7.
|
XI
IPS 1
|
Jajang Arka, S.Pd. I
|
|
8.
|
XI
IPS 2
|
Purwanti, M.Pd. I
|
|
9.
|
XI
IPS 3
|
Dra. Nunung Y W
|
|
10.
|
XI
IPS 4
|
Hamdani Rahman, S.Pd
|
|
11.
|
XI
IPS 5
|
Dra. Ucu Lenggana
|
|
12.
|
XI
BAHASA
|
Agus Cucun, BA
|
|
|
|||
1.
|
XII
IPA 1
|
Dra. Yuni Anawati
|
Rina Nurul Hidayah,
S.Ud
|
2.
|
XII
IPA 2
|
Nanang Hendriyana,
S.Pd
|
|
3.
|
XII
IPA 3
|
Asfarneli, S.Pd
|
|
4.
|
XII
IPA 4
|
Hj. Ade Ina K, S.Pd
|
|
5.
|
XII
IPS 1
|
Lia Hilyati, S.E
|
|
6.
|
XII
IPS 2
|
Dra. Siti Maemunah
|
|
7.
|
XII
IPS 3
|
Dra. Ida Mujtahidah
|
|
8.
|
XII
IPS 4
|
Dra. Iis Susilawati
|
|
9.
|
XII
BAHASA
|
Dra. Lelis Rahmawati
|
|
10.
|
XII
AGAMA
|
Dra. Ida Apipah
|
|
E.
ASPEK BIMBINGAN BK
Adapun aspek bimbingan BK MAN 2 KOTA BANDUNG adalah
sebagai berikut
1. Bimbingan Pribadi
Bimbingan
pribadi adalah jenis bimbingan untuk membantu peserta didik menemukan dan
memahami serta mengembangkan pribadi yang bertanggung jawab, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa yang meliputi pokok pokok materi sebagai berikut
a.
Pemantapan sikap maupun kebiasaan
serta pengembangan wawasan mapun praktek dalam beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Pemantapan sikap bertanggung
jawabatas diri, lingkungan dan agamanya.
c.
Pemantapan pemahaman tentang
potensi diri
d.
Pemantapan pemahaman tentangbakat
dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembanganya melalui kegiatan kefiatan
yang kreatif dan produktif
e.
Pemantapan pemahaman tentang
kelemahan diri usaha usaha penanggulanganya
f.
Pemantapan kemampuang mengambil
keputusan dan mengarahkan diri secara mandiri sesuai dengan system etika dan
milai serta afresiasi seni.
g.
Pemantapan sikap dalam
menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan cerdas.
h.
Pemantapan dalam perencanaan dan
penentuan tumuan hidup
2. Bimbingan Sosial
Bimbingan
social BK MAN 2 KOTA BANDUNG adalah suatu jenis bimbingan untuk membantu siswa
dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab yang meliputi
pokok pokok materi sebagai berikut
a. Pemantapan
kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif, efisien dan
produktif
b. Pemantapan
kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara
dinamis dan kreatif.
c. Pemantapan
kemampuan beryingkah laku dan berhubungan social dengan memperhatikan nilai
nilai agama, adat istiadat, hokum, ilmu dan kebiasaan yang berlaku.
d. Pemantapan
hubungan yang dinamiis harmonis dan produktif
e. Pemantapan
pemahaman tentang peraturan dan kondisi lungkungan sekitar, pemahaman tentang
kehidupan beragama dan bermasyarakat.
3. Bimbingan Belajar
Bimbingan
belajar BK MAN 2 KOTA BANDUNG adalah suatu jenis bimbingan untuk membantu siswa
dalam mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan
keterampilan, serta menyiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat
yang lebih tinggi yang meliputi pokok
pokok materi sebagai berikut;
a. Pemantapan
sikap, kebiasaan dan keterampilan
belajar yang efektif, efisien, serta produktif.
b. Pemantapan
disiplin belajar, baik secara mandiri mapun kelompok
c. Pemantapan
penguasaan materi program belajar keilmuan sebagai persiapan untuk mengikuti
pendidikan yang lebih tinggi
d. Orientasi
belajar untuk mengembangkan wawasan.
4. Bimbingan Karir
Bimbingan karir
MAN 2 KOTA BANDUNG adalah suatu jenis bimbingan untuk membantu peserta didik
dalam mengenali dan mengarahkan diri untuk masa depan yang meliputi pokok pokok
materi sebagai berikut
a. Pemantapan
pemahaman diri tentang kecenderungan karir yang hendak dikembangkan
b. Pemantapan
orientasi dan informasi karir pada umumnya,
khususnya karir yang yang hendak dikembangkan.
c. Orientasi
dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup.
d. Pengenalan
berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan MA.
F.
Kegiatan Layanan Dan Pendukung BK
1. Layanan
bimbingan konseling BK
Layanan
bimbingan dan konseling MAN 2 KOTA BANDUNG dilakukan kontak langsung dengan
siswa, dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan atau pun kebutuhan
tertentu yang dirasakan siswa. Kegiatan layanan itu di pokuskan kepada salah
satu atau bebepara kompetensi yang hendaknya dicapai/dikuasai siswa layanan
layanan tersebut adalah;
a. Layanan
orientasi motivasi dini, merupakan layanan yang memungkinkan siswa memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek obyek yang dipelajari,
untuk mempermudah dan memperlancar berperanya siswa dilingkungan sekolah.
b. Layanan
motivasi orientasi lanjutan, merupakan layanan yang memungkinkan siswa memahami
aturan serta mampu memunculkan sugesti positif dalam diri dan lingkunganya.
c. Layanan
manajemen diri, merupakan layanan yang memungkinkan siswa untuk mampu
memanajemen ucapan, sikap serta kepuusan dengan cerdas sesuai dengan aturan
agama dan hokum yang berlaku
d. Layanan
manajemen program, merupakan layanan yang memuyngkinkan siswa untuk mampu
memanajemen lingkungan sekitar buukan hanyaberdasarkan keinginan pribadi semata
tetapi berdasarkan ketepatan yang seimbang.
e. Layanan
masalah disiplin dan tata kramah,, merupakanlayanan yang memungkinkan siswa
untuk mampu berprilaku disiplin dan berprilaku yang santun sesuai dengan aturan
agama dan hokum yang berlaku.
f. Layanan
masalah pengembangan diri, merupakan layanan yang memungkinkan siswa
mengembangkan dirinya dalam batasan aturan agama dan hokum yang berlaku.
g. Layanan
cara pembelajaran, merupakan layanan yang memungkinkan siwa menemukan cara
belajar yang tepat dan efisien sesuai dengan kepribadianya.
h. Layanan
pemulihan pembelajaran, merupakan layanan yang memungkinkan siswa melakukan
evaluasi belajar
i.
Layanan karir jenjang kerja, merupakan laytanan
yang memungkinkan siswa kemungkinan pekerjaaan yang dapat dimasuki oleh lulusan
MA atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
j.
Layanan jenjang karir sekolah, yang
memungkinkan siswa mengetahui jurusan kuliah yang tepat sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki siswa.
k. Layanan
penyaluran dan penempatan, yang memungkinkan siswa mendapatkan dan memahami
berbagai informasi serta mengetahui tentang penyaluran potensi maupun
penempatanya.
l.
yang memungkinkan siswa memperoleh informasi
baik yang berupa hal baik yang bersipat
intra mapun ekstra.
1.
Kegiatan Pendukung
Kegiatan
tersebut di atas akan dipermudah dan ditingkatkan kelancaran serta
keberhasilanya oleh kegiatan pendukung.
Kegiatan pendukung ini pula umumnya dapat dilaksanakan tanpa kontak langsung
dengan siswa. Kegiatan pendukung yang perlu dilakukan adalah’
a. Aplikasi
instrumentasi, merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data keterangan tentang
siswa keterangan tentang lingkungan siswa, dan dan lingkungan lainya.
Pwngumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument baik tes,
mauoun non tes
b. Himpunan
data, merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang
relevan dengan jkeperluan pengembangan siswa. Himpunan data diselenggarakan
secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
c. Konferensi
kasus, merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalam suatu
pertemuan yang dihadiri oleh pihak pihak yang dapat memberikan keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskanya masalah siswa itu. Pertemuan
konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan
rumah, merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskanya permasalahan siswa melalui kunjungan kerumahnya.
e. Alih
tangan kasus, merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan yang
lebih tepat dan tuntas atas masalah yang di alami siswa dengan memindahkan
penanganan kasus ke pihak lainya. Misalnya kepada guru mata pelajaran,konselor
sesuai dengan permasalahan siswa.
G.
METODE PEMBERIAN LAYANAN
Untuk mempermudah dalam pemberian layanan sehingga dapat
dengan mudah diterima dan dipahami siswa. Oleh karena itu, perlu dipergunakan
berbagai metode diantaranya MAN 2 KOTA BANDUNG melakukan;
a.
Konseling perorangan, merupakan metode
yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk
mengentaskan permasalahan yang dideritanya dan perkembangan dirinya.
b.
Bimbingan kelompok merupakan metode yang
memungkinkan sejumblah siswa secara bersama sama melalui dinamika kelompok,
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu untuk menunjang pemahaman
dan pengembangan kemampuan sosial, serta kemampuan pengambilan keputusan atau
tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
c.
Konseling kelompok merupakan metode yang
memungkinkan siswa (masing masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
d.
Konsultasi, merupakan metode yang
memungkinkan siswa memperoleh wawasan, pemahaman, cara cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi atau permasalahan orang lain yang menjadi
kepedulianya.
e.
Mediasi merukana metode yang
memungkinkan pihak pihak yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan ke
cocokan atau bertikai menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
mereka.
H.
Evaluasi Layanan BK
Sebagai
upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi siswa, hasil
hasil layanan bimbingan dan konseling harus di evaluasi baik terhadap hasil
layanan maupun hasil proses pelaksanaanya. Evaluasi ini selanjutnya dapat
dipakai untuk mengetahui keefektifan layanan dan sebagai dasar pertimbangan
bagi pengembangan program BK, selanjutany evaluasi ditujukan kepada prolehan
siswa yang menjali pelayanan pelayanan ini diorientasikan kepada
a.
Penyelesaian masalah siswa sejauh
manakah prolehan siswa menunjang bagi penyelesaian masalahnya? Prolehan itu
diharapkan dapat menunjang terbiasanya tingkah laku positif, khususnyaberkenaan
dengan permasalahan dan perkembangan diri siswa
b.
Perkembangan aspek aspek kepribadian
siswa, seperti sikap, motivasi, kebiasaan, keterampilan dan keberhasilan
belajar, konsep diri, kemampuan komunikasi,kreatifitas, apresiasi terhadap
nilai dan moral
Tahap tahap evaluasi
meliputi;
a.
Penilaiyan segera (laiseg) merupakan
penilaian yahap awal yang meliputi segera segera atau menjelang diakhirinya
layanan yang dimaksud
b.
Penilayan jangka pendek (laijafe)
merupakan penilaiyan lanjutan yang dilakukan setelah satu atau lebih jenis
layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai satu bulan
c.
Penilayan jangka panjang, merupakan
penilayan yang lebih menyeluruh setelah dilaksanakannya layanan dengan selang
satu unit waktu tertentu, sepertisatu semester
I. STRATEGI
PELAYANAN BK
Pelaksanaan
program satuan bimbingan dan konseling secara keseluruhan meliputi tahap-tahap
yang perlu ditempuh di antaranya;
1. Tahap
penerimaan program satuan layanan atau kegiatan pendukung di rencanakan secara
tertulis dengan memuat tujuan, sasaran, materi metode, waktu, tempat, dan
rencana penilaian
2. Tahap
pelaksanaan program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendfukung)
dilaksanakan sesuai dengan perencanaanya
3. Tahap
penilaian; penilayan proses dan hasil
4. Tahap
analisis hasil; hasil penilayan di analisis untuk mengetahui aspek aspek yang perlu mendapat perhatian
lebih lanjut
5. Tahap
tindak lanjut; hasil kegiatan ditindak lanjuti berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan sebelumnya, melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan
6. Pelaporan;
secara garis besar seluruh proses yang melipuyti kelima tahap di atas di
laporkan kepada pihak pihak terkait dan di arsipkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar