Rabu, 28 Maret 2018

(RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas 2 SD PAI


RECANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

Nama Sekolah              :  SD BINAR INDONESIA Bandung
Mata Pelajaran             :  Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Kelas/Semester            : III/ 2
Pembelajaran 1             :  Kisah Keteladanan Nabi Yusuf AS.
Materi Pokok               :  A. Sikap Percaya Diri Nabi Muhammad saw.
Alokasi Waktu             :   1 x 4 Jam Pelajaran

A.     Kompetensi Inti
KI-1                          :Menerima dan menjalankan ajaran agama yang di anutnya
KI-2              :Memiliki perilaku jujur, santun, peduli dan percaya diridisiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
K-3                  ;Memahami pengetahuan aktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat,  membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang d
rinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan
di sekolah.
KI-4                : Menyajikan pengetahuan aktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.     Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator pencapaian kompetensi
3.11 Mengetahui kisah keteladanan Nabi
 Yusuf as.
3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Syu‘aib as.
 4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Yusuf as.
 4.12

3.11.1 Menyebutkan keteladanan dari kisah singkat Nabi Yusuf as.
3.11.2 Menjelaskan keteladanan dari kisah singkat Nabi Yusuf as.
3.11.3 Menjelaskan hikmah dari kisah Nabi  Yusuf as.
4.11.1 Menceritakan keteladanan kisah singkat Nabi Yusuf as.
4.11.2 Menceritakan kisah singkat Nabi Yusuf as. 3.12.1 Menyebutkan keteladanan dari kisah singkat Nabi Syu’aib as.
.

C.     Materi Pembelajaran
Nabi Yusuf adalah putra ke tujuh dari dua belas putra-puteri Nabi Ya'qub. Ia dengan adiknya yang bernama Bunyamin adalah beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya'qub. Ia dikaruniai Allah rupa yang bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan gadis-gadis remaja. Ia adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain, terutamanya setelah wafatnya ibu kandungnya, Rahil, semasa ia masih berusia dua belastahun. Perlakuan yang diskriminatif dari Nabi Ya'qub terhadap anak-anaknya telah menimbulkan rasa iri-hati dan dengki di antara saudara-saudara Yusuf yang lain, yang merasakan bahwa mereka dianak-tirikan oleh ayahnya yang tidak adil sesama anak,memanjakan Yusuf lebih daripada yang lain. Rasa jengkel mereka terhadap ayahnya dan iri-hati terhadap Yusuf membangkitkan rasa setia kawan antara saudara-saudara Yusuf, persatuan dan rasa persaudaraan yang akrab di antara mereka.
a)      Nabi Yusuf Bermimpi
Nabi Yusuf melihat dalam mimpinya seakan-akan sebelas bintang, matahari dan bulan yang berada di langit turun dan sujud di depannya. Terburuburu setelah bangun dari tidurnya, ia datang menghampiri ayahnya, menceritakan kepadanya apa yang ia lihat dan alami dalam mimpi. Mimpi tersebut adalah mimpi yang baik bagi masa depan Yusuf kelak. “Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, bulan adalah ibumu. Semua akan menghormatimu, kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai saudara-saudaram tahu. Jika saudamu tahu mereka akan mencelakakanmu.” Namun tanpa setahu Yusuf dan ayahnya ternyata salah seorang saudaranya mengetahu pembicaraan ayahnya itu. Sejak saat itu mereka makin membenci Yusuf dan selalu berusaha mencelakakannya.
b)      Saudara-saudara Yusuf mengadakan pertemuan
Dalam pertemuan rahasia yang mereka adakan untuk merundingkan nasib yang mereka alami dan mengatur aksi yang harus mereka lakukan untuk menyadarkan ayahnya, menuntut perlakuan yang adil dan saksama, Sehingga merencakan perbuatan jahat terhadap Yusuf, yaitu ingin menyingkirkan Yusuf dari kehidupan Nabi Ya’qub dengan cara melenyapkan Yusuf ialah melemparkannya ke dalam sebuah sumur yang kering yang terletak di sebuah persimpangan jalan tempat kafilah-kafilah dan para musafir berhenti beristirahat memberi makan dan minum kepada binatang-binatang kendaraannya dan kemungkinan salah seorang dari musafir itu menemukan Yusuf lalu mengangkatnya dari dalam sumur dan membawanya jauh-jauh sebagai anak pungut atau sebagai hamba sahaya yang akan diperjual-belikan.
c)      Yusuf dimasukkan ke dalam sumur
Pada suatu hari mereka meminta izin kepada Nabi Ya’qub untuk mengajak Yusuf berburu binatang. Mula-mula Nabi Ya’qub tidak mengijinkan, tapi setelah mereka menunjukkan kesanggupannya menjaga Yusuf dai bahaya maka Nabi Ya’qub tidak melarangnya lagi. Di tengah hutan, setelah berburu tiba-tiba mereka menangkap Yusuf dan melemparkannya ke dalam sebuah sumur yang kering yang terletak di sebuah persimpangan jalan tempat kafilah-kafilah dan para musafir berhenti beristirahat memberi makan dan minum kepada binatang-binatang kendaraannya dan kemungkinan salah seorang dari musafir itu menemukan Yusuf lalu mengangkatnya dari dalam sumur dan membawanya jauh-jauh sebagai anak pungut atau sebagai hamba sahaya yang akan diperjual-belikan.
Mereka kemudian membunuh hewan, darahnya ditumpahkan ke baju Yusuf. Setelah pulang, mereka berkata bahwa Yusuf telah dimakan serigala hingga bajunya berlumuran. Nabi Ya’qub sangat sedih mendengar hal itu. Saking sedihnya, beliau selalu menangis hingga matanya menjadi buta. Tak lama kemudian, ada seorang kafilah hendak mengambil air, mereka menemukan Yusuf dan menjualnya sebagai budak. Pembelinya seorang menteri kerajaan bernama Kiftir. Kemudian menteri tersebut menyerahkannya pada istrinya yaitu Zulaikha. Ketika besar Yusuf digoda Ketika besar Yusuf digoda oleh Zulaikho. Lalu Yusuf difitnah dan akhirnya dipenjara pejabat tersebut mengetahui siapa yang salah. Di dalam penjara ia bersama dua pemuda yang dipenjara. Saat berikutnya Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara berkat kemampuannya mentakbir mimpi raja.
d)      Yusuf diangkat sebagai Wakil Raja Mesir
Kecerdasan otak Nabi Yusuf, pengetahuannya yang luas, kesabaran , kejujurannya, keramah-tamahannya dan akhlak serta budi pekerti luhurnya, menurut pikiran Raja akan sangat bermanfaat bagi pekerjaannya bila Nabi Yusuf diserahi pimpinan negara dan rakyat. Maka kepada Nabi Yusuf dalam pertemuan pertamanya dengan Raja ditawarkan agar ia tinggal di istana mewakili Raja menyelenggarakan pemerintahan serta pengurusan negara serta memimpin rakyat Mesir yang diramalkan akan menghadapi masa-masa sukar dan sulit
D.    LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1.
Pendahuluan
·      Pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdoa bersama.
·      Guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk perserta didik disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
·      Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri.
·      Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik.
·      Guru menyiapkan alternatif media/alat peraga/alat bantu yang dapat digunakan, baik berupa illustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang relevan.
·      Guru memilih beberapa alternatif model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di antaranya (a) ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film yang bersifat kontekstual kekinian), (b) diskusi dalam bentuk The educational-diagnosis meeting artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar mereka memperoleh pemahaman yang benar, kegiatan ini dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.

10 menit
2.
Kegiatan Inti
Mengamati
·      Semua peserta didik mencermati bacaan teks, kemudian salah satu peserta didik membacanya.
·      Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok kecil.

Menanya
·      Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang telah diamatinya. Apabila peserta didik mengalami kesulitan, guru memberikan bimbingan dan panduan (stimulus) agar mereka mencari tahu dengan cara menanya.
·      Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa, tetapi mengapa dan bagaimana.
·      Pertanyaan peserta didik diinventarisir oleh guru.

Mengeksplorasi
·      Secara individu maupun berkelompok, peserta didik melakukan diskusi untuk menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan.
·      Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan sistematis.
·      Peserta didik mengemukakan pendapat.
·      Guru memberi penjelasan dan penguatan.

Mengasosiasi
·      Peserta didik masih dalam kelompoknya membaca terlebih dahulu teks yang berkaitan dengan sikap rendah hati dan kebaikan Nabi Yusuf as.. Perwakilan setiap kelompok menyampaikan kembali hasil bacaannya, kelompok yang lain menyimak dan memberi tanggapan. Setelah sebagian dan atau semua kelompok selesai menyampaikan, guru memberi penguatan dan penjelasan untuk lebih mempertajam materi.
·      Peserta didik menyimak penguatan dan penjelasan guru yang berkaitan dengan sikap percaya diri dan kecerdasan Nabi Yusuf as
·      Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya baik secara individu maupun secara berkelompok.
·      Peserta didik membuat rumusan dengan mengaitkan keteladanan Nabi yusuf as., sikap/perilaku percaya diri dengan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual).
·      Menyampaikan kesimpulan secara individu maupun perwakilan kelompok.

Mengkomunikasikan
·      Guru meminta peserta didik bersama-sama mengucapkan “Aku yakin dan percaya pada kemampuan diriku sendiri”. Dengan sikap tersebut, guru meyakinkan dan memberi motivasi kepada peserta didik untuk selalu percaya diri dalam melakukan kegiatan yang positif
·      Peserta didik secara individu maupun kelompok mengamati dan menceritakan gambar yang berkaitan dengan sikap percaya diri. Selanjutnya peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan “Apa yang kamu lakukan apabila gurumu menyuruh menjelaskan maksud sebuah gambar?. Jawaban yang diharapkan dari pert1anyaan tersebut peserta didik akan menjelaskan maksud dari gambar tersebut (menunjukkan yakin pada kemampuannya sendiri)..
  40 menit
3.
Penutup
·      Peserta didik membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
·      Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
·      Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok.
·      Menyampaikan rencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya.
·      Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.

10 menit

E.     PENILAYAN HASIL BELAJAR
Guru perlu melakukan penilaian terhadap peserta didik untuk memastikan apakah perilakunya sudah mengamalkan sikap percaya diri. Penilaian yang tepat adalah menggunakan pengamatan.

Nama peserta didik               :
Kelas                                    :
Tanggal pengamatan              :
Sikap sosial yang diamati       :  Percaya diri Dam remdah hati
No.
Aspek Pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Melakukan tugas-tugas di sekolah.




2
Tidak terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan orang lain yang kurang baik.




3
Berani melakukan hal-hal yang baik.




4
Tidak putus asa dalam melakukan pekerjaan.




5
Tidak menyontek saat ulangan.




6
Menghargai pendapat orang lain.




7
Memperbaiki diri apabila melakukan kesalahan.





Skor Maksimum





Keterangan:
4 =  Sealu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan.
2 = kadang-kadang, melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.

Penilaian semacam  ini dikategorikan ke dalam penilaian proses, untuk mengukur tingkat kompetensi sikap peserta didik. Tidak dimaksudkan  untuk membuat perbandingan antarindividu. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa kesulitan belajar, serta motivasi belajar. Penilaian atas sikap percaya diri peserta didik, memerlukan pengamatan yang teliti, bila perlu klarifikasi, sehingga diketahui tingkat keakuratan dan keajegannya.

Penilaian pengetahuan:
Guru melakukan penilaian pengetahuan terhadap peserta didik dalam kegiatan individu menjawab pertanyaan pada rubrik “Ayo Berlatih”.
Penskoran
Benar dan lengkap                                 =   4
Menjawab benar kurang lenQQQQgkap     =    3
Menjawab benar kurang tepat                =   2
Menjawab
F.      MEDIA ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
§  Media
-      Gambar/Poster, tayangan tentang sikap nabi yusuf
§  Alat
-      Laptop, Infokus, Layar
-      Kertas
§  Sumber Belajar
-      Buku Guru & Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas III SD/MI, Penulis: M. Kholid Fathoni dan Achmad Hasim, Kemdikbud, Jakarta, 2015.
-      Buku Kisah 25 Nabi


Mengetahui
Kepala Sekolah,




( ___________________ )
NIP ..................................

...................., ................ 20 .....
Guru Mapel PAI & Budi Pekerti




( Yudi Imansyah S.Pd.I )
NIP ..................................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar