BLUE OCEAN
STRATEGY DAN BALANCED SCORECARD
DALAM MANAJEMEN
PENDIDIKAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem
manajemen strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi
untuk mewujudkan visi secara terus menerus secara terstruktur. Strategi adalah
pola tindakan terpilih untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem manajemen strategis menuntut adanya kontinuitas untuk mencari
bentuk dan format yang sesuai dengan visi yang hendak dicapai suatu organisasi.
Metode atau alat dalam implementasi manajemen stratregi sangatlah beragam.
Penerapkan manajemen strategi disesuaikan dengan kultur dan budaya organisasi
yang akan menerapkannya.
Hampir
semua media penyiaran memanfaatkan TI dalam kegiatan operasionalnya. Akan
tetapi kemampuan perencanaan, pengelolaan dan implementasi TI yang dikaitkan
dengan strategi bisnis perusahaan masih kurang diterapkan. Padahal audien
mereka terdiri dari berbagai lapisan, budaya dan latar belakang sosial, yang
pasti mempunyai selera yang berbeda dan ini merupakan peluang yang perlu
digarap lebih cermat. Perencanaan Strategis Sistem Informasi kini merupakan
salah satu kunci dalam pencapaian sasaran perusahaan, karena harus selaras
dengan strategi bisnis yang dijalankan.
Model
Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang akan dibahas dalam kajian ini adalah
menggunakan strategi bisnis Blue Ocean Strategy (BOS) diintegrasikan dengan
Balanced Scorecard (BSC). Dengan sifat-sifat pada BOS dan BSC, model ini
menjawab kebutuhan model Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada industri
yang berkarakteristik dinamis, inovatif, dan tingkat persaingan tinggi dengan
hasil pencapaian yang terukur dan komprehensif. Komponen-komponen industri
penyiaran yang tertangkap dalam kurva nilai BOS dipetakan kedalam 4 perspektif BSC, yaitu persepektif finansial, pelanggan,
proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil pemetaan ini
selanjutnya mengelaborasi kebutuhan TI sejalan dengan strategi bisnis BOS
menggunakan empat perspektif BSC.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
sistem informasi komputer beroperasi ?
2. Bagaimana
komponen pembentuk sistem komputer ?
3. Bagaimana
sifat dan kemanfaatan dari data base ?
4. Apakah
yang dimaksud dengan BOS dan BSC ?
5. Bagaimana
sistem kerja dari BOS dan BSC ?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Untuk mengetahui bagaimana sistem
komputer beroperasi.
2.
Untuk mengetahui komponen pembentuk
sistem komputer.
3.
Untuk mengetahui bagaimana sifat serta
kemanfaatan dari data base.
4.
Untuk mengetahui pengertian dari Blue
Ocean Strategy (BOS) dan Balance Score Card (BSC).
5.
Untuk mengetahui bagaimana sistem kerja
dari Blue Ocean Strategy (BOS) dan Balance Score Card (BSC).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Informasi Manajemen IT
Komputer elektronik kini melakukan hampir semua
pengolahan data dan perhitungan bisnis, termasuk juga bidang-bidang lain di
dalam masyarakat. Dan revolusi pengolahan data kini tengah dialami oleh para
manajer senior dan manajer madya, yang sebelumnya belum pernah mempelajari
komputer lewat pendidikan formal yang ditempuhnya, karena pada saat itu
teknologi komputer belum berkembang seperti yang ada dewasa ini, atau belum
digunakan secara luas untuk pengolahan data bisnis.
Komputer pengolah data melakukan seluruh pengolahan
data serta pemutakhiran file secara elektronis timbang mekanis. Walau sebagian
komponen sistem komputer masih bersifat elektromekanis. Sifat elektronis dari
komputer melahirkan beberapa sifat penting. Pertama, komputer melaksanakan
perintah dengan amat cermat, ,yakni melaksanakan perhitungan dan pembandingan
logis. Kedua, komputer sangat tepat dalam mengolah data, dan komputer sangat
jarang membuat kekeliruan elektronis. Ketiga, komputer sangat dapat diandalkan,
karena hampir semuanya bersifat elektronis, dan tidak ada lagi bagian suku
cadang yang bergerak, sehingga jarang memahami kekeliruan.
1.
Yang Harus Diketahui Oleh Seorang
Manajer Tentang Komputer
a.
Implikasi komputer bagi masyarakat
b.
Prinsip umum bagaimana sistem komputer
bekerja
c.
Komponen sistem informasi komputer dan
bagaimana masing-masing komponen bekerja
d.
Berbagai alternative konfigurasi dari
sistem komputer : komponen apakah yang apabila digabung akan membentuk sistem
komputer
e.
Sifat khusus yang memungkinkan komputer
melaksanakan tugasnya
f.
Terminology tentang komputer
-
Memahami struktur sistem informasi untuk
organisasi tertentu
-
Dasar komunikasi dengan personil
pengolah data dalam rangka memborong perkembangan lebih jauh sistem informasi
komputer
-
Memungkinkan para manajer berpartisipasi
secara langsung dalam mengembangkan sistem
2.
Sistem Komputer
Adalah
perasaan bahwa komputer akan mendepersonalisasi hubungan antara organisasi dan
pribadi, seperti pernyataan “bilamana saya berkomunikasi dengan organisasi, aku
hanya memperoleh jawaban dari komputer, namun komputer tidak pernah memahami
masalah pribadi”. Sebenarnya organisasi akan dapat menyelesaikan masalah ini
dengan menjaga agar tetap peka (pada masalah tersebut), dan meminta personil
teknis yang merancang sistem komputer agar mengambil langkah yang perlu menjaga
manusia (dan bukan komputer) yang harus menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pegawai, pelanggan dan masyarakat luas.
Komponen
pembentuk sebuah sistem komputer :
1.
Komponen elektronik (rangkaian
elektronik) yang melaksanakan kegiatan perhitungan dan pemeriksaan logis,
menyimpan data di dalam memori dan menyiapkan lintasan untuk pergerakan data di
seluruh sistem komputer.
2.
Komponen elektromekanis yang mempunyai
bagian pergerakan mekanis, seperti piranti input output.
3.
Bagian data yang berisi elemen data,
seperti menyimpan data nama dan alamat pekerja, jumlah jam kerja yang telah
dijalani dan upah kerja perjam.
4.
File data, merupakan tempat menyimpan
item data.
5.
Program, yang merupakan serangkaian
instruksi yang ditulis oleh orang pemrogram untuk memberitahu komputer tentang
apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana “pemrosesan” (manipulasi dan
perhitungan) terhadap data dilaksanakan.
Sistem
komputer memiliki “pengendalian” yang melekat (built-in). sebagian dari
pengendalian ini merupakan bagian dari piranti keras komputer, dan sebagian
piranti lainnya adalah perangkat lunak.
3.
Jenis-jenis Sistem Komputer
Hampir semua
komputer pengolah data adalah jenis penyimpanan program dan bersifat serba
guna. Penyimpanan program artinya bahwa program yang mengarahkan kegiatan
disimpan di dalam komputer selama berlangsungnya pemrosesan. Suatu komputer
yang serba guna adalah suatu jenis yang dapat deprogram untuk melaksanakan
berbagai tugas, seperti mengolah data bisnis, ilmiah, pengendalian produksi,
dan pengendalian proses.
Kategori
tertentu ini dibagi atas jenis teknologi tertentu, tetapi kini banyak komputer
besar mengggunakan teknologi komputer mikro, sedang komputer mikro menggunakan
teknologi yang dikembangkan untuk kelas teknologi yang lainnya. Sistem komputer
tersebut harus diklasifikasikan sesuai dengan sifat lain selain ukuran
teknologinya. Berikut adalah kategori komputer dan ukurannya :
Jenis
|
Harga (000 $)
|
Keperluan
ruang
|
Supercomputer
Mainframe
Superminicomputer
Minicomputer
Supermikrokomputer
Komputer
mikro
|
4.000 – 10.000
300 – 4.000
75 – 400
15
– 75
-30
-10
|
Ruang
besar
Kamar
Ruang
kecil
Kantor
Bagian
dari kantor
Ukuran
meja
|
Jenis
|
Kapasitas input-output (terminal)
|
Tugas
bisnis tertentu
|
Supercomputer
Mainframe
Superminicomputer
Minicomputer
Supermikrokomputer
Komputer
mikro
|
Jumlahnya
sangat banyak
Jumlah
terminalnya sangat banyak, biasanya ratusan
Banyak
terminal
Terminal ganda
Terminal ganda
Satu terminal
|
Tidak sebuah
pun
Pemrosesan
skala bisnis berskala besar-seluruh tugas
Pemrosesan
skala bisnis berskala medium-seluruh tugas
Pemrosesan
skala bisnis berskala kecil-dengan aplikasi skala sedang
Pemasukan data
dengan aplikasi bisnis berskala sedang dan kecil
Aplikasi
bisnis berskala kecil dan menengah – biasanya ditujukan untuk satu atau
beberapa tugas khusus
|
Komputer-komputer
supermikro dan mini sering tumpang tindih dalam fungsinya, dan keduanya biasa
digunakan oleh personil bisnis yang mendapat beberapa, walau tidak ekstensif,
pelatihan dalam sistem komputer.
Jenis
|
Pemakaian Khusus
|
Tipe
Operator
|
Supercomputer
Mainframe
Superminicomputer
Minicomputer
Supermikrokomputer
Komputer
mikro
|
Untuk
penelitian berskala besar
Pada
organisasi berskala besar dan menengah
Pada
organisasi berskala besar dan menengah
Pada
organisasi kecil dan cabang organisasi berskala menengah dan besar
Pada
organisasi kecil dan untuk pengumpulan data pada organisasi berskala besar
Untuk personil
dan hobi, pada organisasi berskala kecil, dan untuk menganalisis khusus pada
organisasi berskala besar
|
Personil
pengolah data professional
Personil
pengolah data professional
Personil
pengolah data professional
Personil
bisnis yang dilatih khusus
Personil
bisnis yang dilatih khusus
Manajer dan
personil administrasi
|
B. Sifat Konvensional dan Organisasi
Data Base
Ada 2 kelompok umum organisasi file data,
masing-masing kelompok terbagi ke dalam beberapa tipe struktur file tertentu.
Kelompok pertema disebut “organisasi file konvensional”, dan kelompok kedua
disebut “organisasi file data base”.
Organisasi
File Konvensional
|
Organisasi
File Data Base
|
Sekuensial
Akses
Langsung
Sekuensial
Berindeks
|
Senarai
terbalik
Bentuk
pohon
Jaringan
berhubungan
|
Organisasi file sekuensial
(ditata secara berututan), pemrosesan terhadap file sekuensial dilakukan dengan
memperhatikan urutan record yang sudah ada, umumnya dalam bentuk urutan numeric
atau alphabet. Program komputer secara otomatis menempatkan record baru dalam
urutan, dan program lain mengurut transaksi menurut urutan yang benar. Record
dalam file sekuensial diproses secara berurutan setiap kali dilakukan pembacaan
dan pembaruan.
Organisasi
file sekuensial biasa dilaksanakan bersama-sama pemrosesan batch. Pemrosesan
batch terjadi jika transaksi sejenis terkumpul dan bertumpuk menjadi kelompok,
yang tersusun ke dalam urutan yang sama dengan file yang akan diproses
bersamanya, dan selanjutnya diproses secara berkelompok. Pemrosesan secara
batch dapat menggunakan sistem komputer secara efisien asalkan transaksi itu
telah disusun ke dalam urutan yang sama dengan file, sebab transaksi dapat
diproses dengan sangat cepat menurut file.
Organisasi file pengakses
berlangsung memungkinkan dilakukannya pencarian
record atau pembaruan record secara langsung ke track disk dikehendaki dari
suatu record tersebut tanpa harus membaca setiap record yang ada di dalam disk.
Organisasi file sekuensial
berindeks gabungan dari pengaksesan langsung dan pengaksesan
file sekuensial. Selanjutnya record disimpan sehingga baik pemrosesan
sekuensial maupun pemrosesan langsung dapat dilakukan. File-file sekuensial
berindeks sering disebut dengan file ISAM (Indeks
sequential acces methoat, MASB = Metode Akses Sekuensial Berindeks).
C. Sifat dan Kemanfaatan Data Base
|
Sistem
Data Base
|
File
Konvensional
|
File logis
Struktur File
Kaitan file
intern
Software
sistem
Program
aplikasi
Standar file
dan program
|
Record
berkaitan dengan beberapa aplikasi yang merupakan file atau data base yang
sama, yang artinya mereka ada dalam “file logis” yang sama.
Struktur file
biasanya rumit dan berbentuk pohon, jaringan, atau struktur senarai terbalik.
Pemrosesan
atau penulisan laporan sehingga data terkait dapat diakses secara serempak
dengan mengikuti kaitan dari satu record ke record yang lain.
Sebuah “sistem
manajemen data base” (DBMS) yang digunakan untuk mengelola data dalam data
base. DBMS berisi beberapa program sistem dan biasanya bergantung pada ruang
penyimpan yang tersedia sebagaimana juga sistem operasi.
Pendekatan
data base menekankan pada program aplikasi dan data yang independen.
Hampir semua
cirri rancangan file harus dilakukan, dan sintaks program aplikasi, definisi
data, dan lainnya harus dijaga dengan baik sesuai dengan standar untuk
memungkinkan berbagai program aplikasi mengakses data base.
|
Masing-masing
aplikasi dipisahhkan dari setiap aplikasi lainnya, dan data untuk
masing-masing diletakkan di dalam file logis yang berbeda.
Struktur file
biasanya sederhana, primer, datar atau struktur file linier yang serupa
dengan yang ditemukan pada pita magnetic.
Kaitan record
tidak ada, kaitan data tidak diekstraksi dengan mengikuti kaitan dari satu
record ke record lainnya.
Hanya sistem
operasi dan sistem software normal lainnya yang digunakan.
Program
aplikasi ditulis untuk tujuan khusus guna melayani file tertentu dari data.
Hanya beberapa program aplikasi yang dikembangkan untuk file tertentu yang
dapat mengakses file tersebut, dan program ini tidak mengakses file lainnya.
Biasanya,
setiap file terpisah beserta program yang terkait berstandar umum tidak dapat
digunakan oleh file/set program lainnya.
|
D. Internet
Internet
telah menjadi sistem komunikasi dunia yang paling luas dan umum yang sekarang menyaingi
sistem telepon global dalam jangkauan dan jarak. Internet berasal dari kata
internet working atau terhubungnya jaringan-jaringan terpisah, yang masing-masing
memiliki identitas sendiri, mejadi jaringan yang saling terhubung.
Penyedia layanan
internet adalah organisasi komersial dengan koneksi tetap pada internet yang
menjual koneksi tetap pada internet yang menjual koneksi sementara pada para pelanggan
eceran. Intranet adalah organisasi menggunakan standar jaringan internet dan teknologi
Web untuk menciptakan jaringan pribadi atau jaringan dari jaringan global
menggunakan standar universal untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda.
a.
Kegunaan
Internet
Dasarnya perangkat lunak aplikasi
yang digunakan di Internet tidak berbeda jauh dengan yang digunakan di Internet. Di Intranet digunakan web, e-mail. Persis seperti yang digunakan di Intranet. Warnet sebetulnya
internet yang sangat sederhana sekali, kebetulan tidak ada content yang khusus
atau spesifik yang internal di warnet.
Web dengan perangkat data base di belakangnya, biasanya merupakan
alat bantu paling potensial untuk melakukan 2 hal utama yaitu:
1. Membuat perusahaan atau institusi menjadi
semakin efisien, pendekatan yang dilakukan disini biasanya membuat system
informasi manajemen yang berbasis web dan data base. Cukup banyak rasanya orang
di Indonesia yang mengerti masalah MIS ini. Jika MIS atau ERP perusahaan telah ditata
dengan baik langkah selanjutnya biasanya mengarah ke e-commerce (dagang melalui Internet). Perlu dicatat bahwa sebaiknya jangan masuk terlalu jauh ke
e-commerce jika system back office MIS atau ERP perusahaan tersebut belum siap,
karena akan tampak sekali cacatnya.
2. Membuat perusahaan atau institusi menjadi
semakin kompetitif di dunia-nya. Bahkan jika mungkin menjadi pemimpin dalam usahanya.
Membuat sebuah badan menjadi kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat
mengolah secara baik sumbe rdaya manusia dan sumber daya pengetahuan yang ada
di internal badan atau perusahaan tersebut. Ilmu atau konsep yang berkaitan dengan
hal ini adalah konsep knowledge management. Dasarnya adalah bagaimana kita melakukan
percepatan proses daur ulang, analisis, sintesa dari pengetahuan baik itu yang
bersifat implicit maupun eksplisit. Masih jarang ahli di Indonesia yang
menguasai teknik tersebut, sebetulnya yang paling baik proses penguasaan teknik
ini adalah para pustakawan.
E. Blue Ocean Strategy (BOS)
Dari segi definisi BOS adalah strategi bisnis yang
menerapkan penguasaan ruang pasar yang tidak diperebutkan (uncontested
market space) sehingga membuat persaingan menjadi tidak relevan. Pasar yang
tidak diperebutkan tersebut dianalogikan sebagai Blue Ocean (Samudera
Biru) dimana suatu organisasi bermain sendirian tanpa ada pesaing. Sebaliknya
kondisi dimana ruang pasar saling diperebutkan oleh berbagai pihak dengan cara
apapun seakan-akan sampai berdarah-darah, maka kondisi ini dianalogikan sebagai
Red Ocean atau Samudera Merah.
Pendekatan BOS menekankan pada kesetaraan antara nilai dan
inovasi. Perpaduan antara inovasi dan nilai menghendaki adanya cara-cara yang
dilakukan untuk memberikan manfaat kepada pendidikan.
Prinsip
Perumusan
1. Merekonstruksi batasan-batasan
pasar. Caranya dengan melakukan kerangka kerja “six path” yaitu:
a. Mencermati industri-industri
alternatif.
b. Mencermati kelompok-kelompok
strategis dalam industri.
c. Mencermati rantai pembeli.
d. Mencermati Penawaran Produk dan Jasa
Pelengkap.
e. Mencermati daya tarik emosional atau
fungsional bagi pembeli.
f. Mencermati waktu.
g. Fokus pada gambaran besar bukan pada
angka.
2. Menjangkau melampaui permintaan yang
ada.
3. Melakukan rangkaian strategis dengan
tepat dengan melakukan urutan sebagai berikut :
a. Utilitas, sejauh mana produk memiliki
utilitas atau kemanfaatan bagi pendidikan.
b. Harga. Yaitu menerapkan harga strategis
yang tepat sehingga menarik masyarakat pada pendidikan yang ditawarkan.
c. Biaya. Apakah lembaga pendidikan bisa
mencapai biaya sasaran sehingga pendidikan bisa mendapatakan keuntungan
pada level harga yang strategis.
d. Pengadopsian. Apakah ada rintangan atau hambatan
dalam pengadopsian ide.
Prinsip
Eksekusi atau Pelaksanaan
1. Mengatasi hambatan-hambatan utama
dalam organisasi.
2. Mengintegrasikan Eksekusi ke dalam
Strategi. Organisasi harus mengintegrasikan
eksekusi ke dalam strategi sejak awal.
Tools
dan Kerangka kerja
Pada saat
merumuskan dan menjalankan BOS digunakan kerangka kerja dan tools.
Beberapa tools dan kerangka kerja tersebut adalah:
1. Kanvas Strategi. sebuah kanvas strategi pendidikan,
yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pendidikan.
2. Kerangka Kerja 4 langkah. Dalam usaha menciptakan
inovasi dalam pendidikan untuk membantu menerjemahkan hal-hal apa saja dari
faktor-faktor yang menentukan dalam pendidikan di ketengahkan dalam Kerangka
kerja 4 langkah (Four Action Framework) Seperti dijelaskan dalam
Gambar 4 berikut ini:
|
|
Hapuskan
|
|
|
|
|
|
Faktor
|
apa saja yang
|
|
|
|
|
harus dihapuskan dari
|
|
|
|
|
|
faktopr-faktor yang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kurangi
|
|
|
|
|
Ciptakan
|
Faktor-
|
|
Kurva
|
|
Faktor-
|
|
faktor
yang
|
|
Nilai
|
|
faktor apa
|
|
harus
|
|
Baru
|
|
yang belum
|
|
dikurangi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tingkatkan faktor
yg perlu
F. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan oleh Robert S. Kaplan dan
David P. Norton pada tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced
Scorecard Measures That Drive Performance.” Balanced Scorecard pada
awal diperkenalkan adalah merupakan suatu sistem manajemen penilaian dan
pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pemahaman kepada
manajer tentang performance pendidikan. Kaplan dan Norton telah
memperkenalkan Balanced Scorecard pada tingkat organisasi
enterprise. Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini adalah
titik pandang penilaian sebuah pendidikan hendaknya tidak hanya dilihat dari
segi finansial saja tetapi juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari
perspektif lainnya seperti tingkat kepuasan kustomer, proses internal dan
kemampuan melakukan inovasi.
pengukuran taktis atau operasional. Pendidikan yang inovatif
menggunakan scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk
mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti:
1.
Memperjelas
dan menerjemahkan visi dan strategi.
2.
Mengkomunikasikan
dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.
3.
Merencanakan,
menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
4.
Meningkatkan
umpan balik dan pembelajaran strategis.
Berdasarkan
kondisi tingkat persaingan pada pendidikan di Indonesia, untuk menerapkan Blue
Ocean Strategy perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk berpindah
dari kondisi Samudera Merah ke Samudera Biru. Karena itu membuat sebuah kanvas
strategi dilakukan kerangkah kerja 4 langkah menuju Blue Ocean Strategy
yaitu:
Hapuskan :
- Program pendidikan yang tidak cocok
dengan target pendidikan.
- Menghapuskan sistem pendidikan yang
tidak tepat.
Ciptakan :
- Index tingkat keberhasilan pendidikan.
- Inhouse Researcht and Development yang memadukan antara research
program dan research pendidikan untuk menilai tingkat keberhasilan.
- Sistem Informasi yang dapat
memprediksikan tingkat kecenderungan pendidikan dengan berbagai kondisi yang
mempengaruhinya.
Tingkatkan:
- Hubungan dengan kerjsama untuk
membentuk jaringan dan menciptakan
kemajuan dalam pendidikan.
- Meningkatkan Peran Departemen Research
and Development untuk meningkatkan inovasi-inovasi yang
berkesinambungan serta pengontrolan kualitas pendidikan.
Pemetaan
BOS kepada BSC
-
Untuk
menyelaraskan antara IS/IT strategy dengan Business strategy perlu
dipahami terlebih dahulu hubungan antara keduanya dalam pendidikan.
Dalam konteks pendidikan, informasi sangat penting peranannya dalam menentukan
tren dan arah kebijakan pendidikan. Karena pendidikan banyak dipengaruhi sekali
oleh kegandrungan dan kekinian (tren and up to date). Karena itu IS/IT
strategy bukan hanya sebagai bagian pendukung saja tetap juga berfungsi
sebagai penentu kebijakan.
-
IS/IT
strategy dalam pendidikan
juga di-drive secara langsung oleh business strategy. IS/IT strategy
diharapkan mampu menspesifikasikan informasi-informasi apa yang dibutuhkan
untuk merealisasikan business strategy dalam mencapai tujuan bisnisnya.
Pada tahapan ini dianalisis perencanaan strategis sistem informasi dan
teknologi informasi pendidikan berdasarkan analisis bisnis strategi-nya dengan
berbasiskan metode Balanced Scorecard.
-
Pertama
kali strategi bisnis samudera biru di petakan kepada strategi bisnis Balanced
scorecard. Adapun tujuan dari pemetaan ini untuk mendapatkan perspektif
yang lebih jelas dari perspektif finansial, pelanggan, intenal bisnis serta
pertumbuhan dan pembelajaran. Karena hasilnya dipetakan menjadi empat
perspektif akan memberikan gambaran yang lebih jelas saat dilanjutkan dengan
pemetaan Balanced Scorecard. Pemetaan-pemetaan ini akan mengarahkan
kepada kebutuhan sistem informasi dan teknologi informasi akibat strategy
bisnis yang telah disusun.
Perspektif Finansial terhadap
Komponen BOS:
• Dengan penetapan pendidikan yang
kompetitif dalam jangka panjang meningkatkan potensi kemajuan pendidikan.
• Dengan adanya pendidikan yang lebih
adaptif maka potensi pendidikan akan terserap dan akan memberikan pemasukan
secara finansial.
• Dengan adanya virtual integration
maka market akan semakin luas dan secara finansial meningkatkan potensi
pendapatan dalam pendidikan.
• Penerapan Ad-impact index
secara real akan meningkatkan pendapatan disebabkan rate card
ikut naik bila indeks ad-impact sebuah product iklan naik.
Perspektif Customer terhadap
Komponen BOS
• Dengan menetapkan segmentasi pada
BOS pendidikan maka akan menjadi target serta menciptakan loyalitas yang
tinggi. Dari segi pendidikan akan menguntungkan karena target sesuai dengan
tujuan pendidikan
• Dengan adanya riset dan pengembangan
terhadap setiap pendidikan atau lembaga akan lebih mengetahui karakteristik
target sasaran.
• Dengan pemanfaatan teknologi digital
bagi pendidikan atau lembaga akan memberikan kepuasan terhadap kualitas pendidikan.
Perspektif Proses pendidikan
Internal terhadap Komponen BOS
• Dengan adanya sasaran segementasi
yang jelas serta konsisten dari segi operasional dan proses kreatif pada
lembaga pendidikan dengan kualitas dan kuantitas yang dicapainya.
• Dengan adanya penerapan pada bagian
operasional pendidikan akan tetap terjaga akan memberikan kepastian mengenai kualitas
dari suatu lembaga pendidikan.
• Terciptanya hubungan yang dekat antara
suatu lembaga pendidikan yang satu dengan yang lainnya.
• Dengan sistem digital akan
mempermudah pengintegrasian sistem suatu lembaga pendidikan kedalam sistem data
base menjadi sistem administrasi otomat.
Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan terhadap Komponen BOS
• Dengan Blue Ocean Strategy
setiap lembaga pendidikan akan dituntut memiliki kemampuan inovasi dan
kreatitivitas serta produktivitas yang tinggi untuk menghasilkan sesuai
segmentasi dan target output yang diharapkan. Karena itu pelatihan dan
pendidikan bagi karyawan sangat dibutuhkan, apalagi dengan adanya kemajuan
teknologi digital setiap lembaga pendidikan dituntut untuk menguasainya sesuai
bidangnya.
• Tim kerja yang solid akan tumbuh
ketika target kerja suatu lembaga pendidikan fokus pada kualitas dan idealisme
kreatif.
• Proses kreativitas dan idealisme
akan terus mengalir dari setiap pendidikan seiring dengan tertampungnya
aspirasi dan ide dalam setiap karya-karya lembaga pendidikan. Proses
pembelajaran dan perkembangan juga terjadi didalamnya dimana dengan komunikasi
yang terjalin diantara lembaga pendidikan akan mempermudah terjadinya proses
transfer pengetahuan dan keahlian.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam
kondisi lembaga pendidikan dengan tingkat persaingan sangat tinggi diperlukan
sebuah terobosan agar pendidikan ini tetap sehat dan mampu bertahan. Model
Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan pendekatan Blue
Ocean Strategy-Balanced Scorecard (BOS-BSC) menjawab kebutuhan akan
model perencanaan strategis SI/TI pada
pendidikan. Pendekatan terintegrasi antara strategi bisnis Blue Ocean Strategy
dengan Balanced Scorecard menghasilkan model Perencanaan
Strategis SI/TI (PSSI) yang komprehensif sehingga cocok digunakan pada lembaga
pendidikan.
Hasil
kajian menyimpulkan inovasi merupakan faktor yang strategis dalam meningkatkan keunggulan
kompetitif. Pada kajian ini ditemukan pula bahwa pelaku lembaga pendidikan
terjebak dalam persaingan yang “berdarah-darah” akibat faktor pengukuran
keberhasilan program mereka dalam ukuran rating audience. Dari hasil
pengamatan, Rating belum menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya
tentang keberhasilan sebuah program baik dari sisi promosi terhadap suatu
lembaga pendidikan. Sehubungan dengan hal itu Blue Ocean Strategy merupakan
salah satu pilihan strategi bisnis ini untuk keluar dari kondisi tersebut.
Formulasi
BOS mendapatkan salah satu komponen sebagai solusi pengganti rating yang
disebut Ad-Impact Index yaitu sebuah index yang menunjukkan ukuran
kualitatif pengaruh pendidikan, tingkat kesadaran masyarakat naik dan lain
sebagainya. Untuk ukuran tingkat kepuasan lembaga pendidikan diukur secara
kualitatif yaitu melalui survei. Solusi tersebut di integrasikan kedalam BSC
untuk mendapatkan sebuah Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang lebih
fokus, serta komprehensif serta dinamis yang sesuai dengan karakteristik pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
George M. Scott. 2004.
Prinsip-prinsip sistem informasi manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Laudon,
Kenneth C; Jane P. Laudon. 2005. Sistem Informasi Manajemen :
Mengelola Perusahaan Digital. Yogyakarta : Penerbit Andi.
http://www.iacis.org/iis/2005_IIS/PDFs/ Ishak_Alias.pdf (16 Januari 2007, 23:10).
Mass Media, http://en.wikipedia.org/wiki/ Mass_media, January 16 2007 : 22:10..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar