FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN
Oleh
Yudi Imansyah
yudiimansyah81@gmail.com
Manajemen merupakan sebuah strategi untuk mencapai
tujuan organisasi atau lembaga pendidikan secara efektif dengan menggunakan
berbagai pendekatan fungsi. Anton Athoillah, (2013: 92) “Dalam memahami manajemen secara utuh, maka kita
harus memahami juga fungsi-fungsi manajemen”. Untuk
memahami fungsi manajemen dalam pendidikan, perlu dipahami dulu fungsi
manajemen secara umum. Para
ahli memiliki perbedaan dalam menetapkan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen sering
pula disebut sebagai unsur manajemen. Pada
hakikatnya, fungsi manajemen dapat dibagi sepuluh fungsi, yaitu (1) forecasting; (2) planning termasuk budgeting;
(3) organizing; (4) staffing; (5) directing atau commanding;
(6) leading; (7) coordinating; (8) motivating;
(9) controlling; dan (10) reporting
.
a.
Perencanaan (planning)
Pengelolaan
lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan yang dilakukan
apakah perencanaan dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek atau kah
tidak. Perencanaan sebuah
lembaga pendidikan merupakan
tugas dari seorang manajer. Menurut
Anton athoillah (2010: 99)
“perencanaan merupakan tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari
berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur, dan program. Perencanaan juga merupakan
keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan
dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Perencanaan
merupakan upaya memperkirakan dan upaya mencapai sasaran atau target dimasa
mendatang. Menurut Syaiful Sagala (2013: 57) “perencanaan adalah sasaran
bergerak dari keadaan masa kini ke suatu keadaan pada masa yang akan datang
sebagai suatu proses yang menggambarkan kerjasama untuk mengembangkan upaya
peningkatan organisasi secara menyeluruh”.
Perencanaan
merupakan proses yang paling menentukan kualitas dari sebuah organisasi atau
lembaga pendidikan, perencanaan bukan hanya sekedar pembagian tugas, penentuan
waktu, target, dan sasaran. Namun, perencanaan merupakan faktor atau tahapan
yang menentukan segalanya. Menurut
Manulang (2009: 9), dalam fungsi perencanaan, sudah masuk di dalamnya
penetapan budget. Oleh karenanya, lebih tepat bila perencanaan atau Planning dirumuskan sebagai penetapan
tujuan, policy, prosedur, dan program
dari suatu organisasi.
b.
Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian, adalah proses pengelompokkan atau
pembagian dan penetapan tugas orang-orang yang disesuaikan dengan keahlian
masing-masing. Menurut Manulang (2009: 8) “organisasi atau pengorganisasian
dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam
pengelompokkan orang-orang serta penempatan, fungsi, wrewenang, tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu”.
Pengorganisasian merupakan tahapan kedua setelah
perencanaan, yang menjadi penentu berjalan atau tidaknya perencanaan yang telah
ditetapkan menurut Syaiful Sagala (2013:
58) pengorganisasian diartikan sebagai pembagi tugas, pada orang-orang yang
terlibat dalam kerjasama sekolah. Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan
tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, tugas-tugas ini dibagi untuk
dikerjakan oleh masing-masing unit organisasi.
Pengorganisasian adalah proses kerjasama antara satu
dengan yang lainnya, melalui proses pembagian tugas dan upaya penghubungan
antara satu staf dengan staf yang lainnya. Hal ini, dikuatkan oleh Anton
Athoillah (2013: 100) ”mengorganisasikan adalah suatu proses menghubungkan
orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu dan penyatupadukan tugas
serta fungsinya dalam organisasi”. Dalam proses pengorganisasian, dilakukan
pembagian tugas wewenang, tanggung jawab, secara terperinci berdasarkan bagian
dan bidangnya masing-masing sehingga terintegrasikan hubungan-hubungan kerja
yang sinergis, kooperatif yang harmonis dan seirama dalam mencapai tujuan yang
telah disepakati bersama.
c.
Pengawasan
Pengawasan merupakan kegiatan yang berusaha untuk
menilai dan mengupayakan pelaksanaan program agar sesuai dengan rencana yang
telah disepakati bersana. Menurut Anton
Athoillah (2013: 114) pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan, dan
mencapai hasil yang dikehendaki. Langkah-langkah pengawasan adalah sebagai
berikut: (1) Memeriksa, (2) Mengecek, (3) Mencocokkan, (4) Menginspeksi, (5)
Mengendalikan, (6) Mengatur. (7) Mencegah sebelum terjadi kegagalan
Pengawasan adalah kegiatan melihat, dan menilai
aktivitas-aktivitas, apakah sesuai dengan perencanaan, dan tujuan yang telah
ditetapkan ataukah tidak. Menurut Oteng Sulastini yang dikutip oleh Syaiful
Sagala (2013: 65) “mengawasi ialah proses dengan mana administrasi melihat
apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika
tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar