SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN KESISWAAN
(Penelitian di SMAN 24 Kota Bandung)
Yudi Imansyah
yudiimansyah81@gmail.com
SMAN 24
Bandung is an educational institution under the government, later this school
is one school paporit and in the process of education and learning has used a
fairly sophisticated technology. besides that, in improving the quality of
school institution is implementing education management information system.
Besides that. SMAN 24 Lpta Namdunmg is an educational institution that has done
in the implementation of educational reform education management information
system based ITE, this is the background of the main research conducted by the
author.
The
purpose of the study to determine the natural background AMAN 24 Bandung,
concept and implementation of management information systems education ranging
from planning, implementation, SIM in educational institutions, apart from
that, this study also aims to determine the factors supporting and inhibiting
as well as the results of the implementation of the information system
education management to finance and student at SMAN 24 Bandung education.
Research
journals conducted by researchers is a study that used a descriptive method.
Then, the data collection is done by observation, copy, interview, and
literature study. Data analysis is done by the unitization of data, categorization
data, interpretations. validity of test data is done by the extension of
participation, persistence observation, triangulation, checking peers, the
adequacy of reference, negative case analysis, a detailed description.
This
study departed from the idea that the urgency of implementing management
information systems of education financing and student in the success of
achieving the goal of education. Because of education, in the absence of the
education management information system operational educational institutions
will not run up as expected, because SIM is a very important factor in
achieving educational goals that have been formulated.
From
these results, it can disimpilkan that the implementation of management
information systems at buwan education financing and student at SMAN 24 Bandung
has perangan very central in achieving the goals of education in general and
operational institutions can be run in accordance with the planning agencies.
but it can not be denied, in the implementation of the implementation of
management information systems have to meet various gambatan which include a
lack of human resources to master the skills of the use of ITE, there are still
many data both financing and a student who has not been maximized as the foundation
and basis for policy making school, as well as the institution experienced
difficulties in enforcing the data system of the door. Policy-making process,
especially in the field of finance and student by the management sekol, has
been based or berlandakan management information system so that in every policy
in the capture really too well based on the needs of students. apart from that,
with the implementation of the SIM on financing at SMAN 24 Bandung can
gradually increase the accountability of financial management with the
involvement of skilled human resources in the field of finance and ITE.
Keyword systems,
information management, education
A.
PENDAHULUAN
Menurut
Driyarkara yang di kutip dari Nanang Fattah (1999) mengatakan bahwa pendidikan
itu adalah memanusiakan manusia muda. pengankatan manusia muda ke taraf
mendidikdidik. Pendidikan adalah (a) proses seseorang mengembangkan kemampuan,
sikap, dan tingkah laku lainya di dalam masyarakat tempat mereka hidup. (b) proses sosial yang
terjadi pada orang yang di hadapkan pada lingkungan yang terpilihdan terkontrol
(khususnya yang datang dari sekolah) sehingga mereka dapat memperoleh
perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum
Pendidikan merupakan proses transper nilai,
pembinaan, pengarahan, pengembangan potensi manusia dengan tujuan utama yaitu
untuk memanusiakan manusia. Pendidikan adalah salah satu faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya
manusia yang di miliki suatu bangsa. di
era globalisasi dan persaingan antar bangsa, baik dalam bidang ekonomi,
politik, industri, dan bidang bidang lainya, negara ini membutuhkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan memiliki keterampilan yang handal dalam berbagai
bidang.
Untuk
menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas, setidaknya diperlukan dua hal
yaitu sistem pendidikan yang berkualitas dan memiliki proses pendidikan yang
bersifat pleksibel dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. kemudian yang
kedua, untuk menyediakan SDM yang handal
dan bermutu di perlukan lembaga lembaga pendidikan yang bermutu dan
memiliki standarisasi yang jelas sehingga lembaga pendidikan mampu menghasilkan
lulusan lulusan yang bermutu pula.
Pendidikan
merupakan media utama dan cara yang utama dalam mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan kualitas manusia. oleh karena itu, diperlukan sistem pendidikan
yang efektif dan efisie. menurut Yohannes
Kurniawan (2013;1) Sistem pendidikan di Indonesia membutuhkan
sebuah revolusi. Banyak praktisi pendidikan yang mempertanyakan rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia. Berbicara mengenai kualitas sebenarnya adalah
hal yang sulit, karena kualitas itu sendiri merupakan suatu variabel
non-parametrik. Banyak teori-teori pendidikan yang mendasarkan tolak ukur
kualitas pendidikan itu dinilai dari hasil output pendidikan itu
sendiri, yaitu kualitas siswa. Namun, ada pula yang mendasarkan pengukuran
kualitas pada nilai efektifitas proses pendidikan.
Pendidikan yang
berkualitas tinggi baru akan terselenggara aba bila di dukung dengan sistem
informasi manajemen sebagai pengolahan data data dan sebagai landasan dalam
pengambilan kebijakan serta landasan dalam implementasi proses pendidikan pada
suatu lembaga atau sekolah. Selain dari itu, Untuk meningkatkan kualitas proses
pendidikan diperlukan teknoligi informasi yang mutakhir dalam rangka membuat
sistem manajemen pendidikan yang efektif.Menurut Webber, (2003) yang dikutip dari jurna
pendidikan yang di tulis oleh Yohannes
Kurniawan (2013;2) Salah satu cara untuk peningkatan mutu
pendidikan tersebut adalah dengan mengadopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam proses manajemen sekolah. Teknologi yang semakin berkembang
menyediakan kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan manajemen pendidikan
dan proses pembelajaran di sekolah. Teknologi informasi saat ini memiliki
prioritas yang tinggi dalam pendidikan. Pada saat ini, kontribusi teknologi
informasi untuk pendidikan telah menjadi
Sistem informasi
manajemen dalam lembaga pendidikan, seharusnya sudah menjadi budaya dan
terinternalisasi dalam proses pendidikan pada setian institusi pendidikan. akan
tetapi, pada realitasnya masih banyak lembaga lembaga pendidikan yang belum
menerapkan sistem informasi manajemen yang idea sehingga proses pengambilan kebijakan,
proses perencanaa, implementasi program tidak berjalan sebagaimana mestinya
yang di sebabkan oleh lemahnya implementasi penerapan sistem informasi
manajemen dalam lembaga pendidikan.
Urgensi
penerapan sistem informasi manajemen dalam lembaga pendidikan sudah tidak bisa
di tawar tawar lagi, karena hanya dengan penerapan sim pendidikanpengelola
lembaga dapat mengambil kebijakan atau keputusan serta daoat
mengimpelementasikan program pendidikan dengan tepat guna karena seluruh proses
manajemen menggunakan data yang valid dan akuntabel.oleh karena itu, peneliti
melakukan penelitian terkait penerapan sistem informasi manajemen pendidikan di
SMAN 24 Kota bandung untuk mengetahui secara langsung fakta fakta penerapan sim
dalam setian aspek proses kebijakan pendidikan pada satuan pendidikan.
A. METODOLOGI
PENELITIAN
1.
Metode
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode deskriftif, yaitu metode yang bertujuan untuk
mendeskripsikan masalah yang sedang terjadi atau berlangsung secara rinci apa
adanya.
2.
Data
dan Sumber Data
Jenis
data pokok yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif yakni data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dan lisan dari
orang-orang atau prilaku yang dapat diamati yang berkaitan dengan latar alamiah dan Sistem informasi
manajemen pendidikan di SMAN 24 Kota Bandung.
Sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain lain.
Kata-kata dan tindakan orang yang dapat diamati atau diwawancarai yang dicatat
melalui catatan tertulis atau rekaman dalam penelitian ini merupakan sumber
data utama, dengan menggunakan teknik sampling yaitu dengan cara mewawancarai
kepala sekolah, bendahara, kesiswaan, dan humas SMAN 24 Kota Bandung dan pihak-pihak terkait dalam sistem informasi
manajemen pembiayaan dan kesiswaan sebagai key informan kemudian
diikuti dengan snowball process yaitu
sumber data berikutnya diperoleh dari key inporman tersebut secara bergulir dan
baru dihentikan apabila terjadi pengulangan informasi. Selain itu, penelitian
ini menggunakan data tambahan berupa dokumen, arsip, buku-buku referensi, dan
sumber data lainnya yang dapat menunjang terhadap sumber data penelitian
mengenai sistem informasi manajemen pembiayaan dan kesiswaan SMAN 24 Kota Bandung.
3.
Teknik
Pengumpulan Data
yang dipakai dalam pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu
1)
Teknik Observasi
Observasi
yang dilakukan yaitu observasi yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan
data-data tentang sistem informasi manajemen pembiayaan dan kesiswaan di
SMAN 24 Kota Bandung.
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lokasi tersebut. Untuk
mempermudah pengamatan, peneliti menggunakan catatan-catatan dan alat
elektronik seperti kamera. Pengamatan dan pemusatan pada data-data yang tepat
dan menambah bahan persepsi tentang obyek yang diamati. Peneliti mengamati
kondisi sarana dan prasarana di SMAN 24 Kota Bandung seperti laboratorium, perpustakaan,
ruang kelas, dan catatan-catatan penerimaan dan pengeluaran biaya seperti
pembelian alat dan bahan yang mendukung sarana dan prasarana SMAN 24 Kota Bandung.
2)
Teknik Wawancara
Teknik
wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan key informan yaitu Kepala sekolah dan humas SMAN 24 Kota Bandung. Wawancara menggunakan model
wawancara terbuka berupa suatu
percakapan, tanya jawab lisan yang berhadapan atau bertatap muka langsung
secara fisik dan diarahkan pada satu masalah tertentu. Pedoman wawancara yang
digunakan adalah terstruktur, yaitu wawancara yang hanya memuat secara garis
besar yang akan ditanyakan kepada Kepala sekolah, bendahara, staf TU, humas, kesiswaan dan pihak terkait lainnya tentang sistem informasi
manajemen pembiayaan dan kesiswaan SMAN 24 Kota Bandung.
3)
Teknik Dokumentasi atau Teknik Menyalin
Teknik
ini digunakan untuk mengetahui data tertulis mengenai sistem informasi
manajemen dan setting penelitian lainnya seperti sistem informasi
kesiswaan di SMAN 24 kota Bandung serta dokumen lainnya yang ada dijadikan bahan data pokok dan
data tambahan untuk melengkapi.
a.
Analisis Data
Analisis
data yang akan dilakukan yaitu analisis kualitatif. Adapun langkah-langkah
analisis yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
b.
Unitisasi Data
Unitisasi
data yaitu pemprosesan satuan. Dalam unitisasi ini, terdapat langkah-langkah
yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1.
Mereduksi kata, maksudnya memilih kata yang sudah dimasukkan kedalam
satuan dengan cara membaca satuan yang sama. Jika tidak sama maka akan disusun
kembali untuk membuat katagori baru.
2.
Memberi kode, maksudnya memberi kartu indeks yang berisi satuan-satuan,
kode-kode dapat berupa penandaan sumber asal satuan seperti catatan lapangan,
penandaan lokasi, dan penandaan cara pengumpulan data.
c.
Katagorisasi Data
Katagori
yaitu proses pengumpulan data yang telah terkumpul dalam katagorisasi ini, ada
beberapa hal yang dilakukan yang diantaranya sebagai berikut:
1. Mereduksi data, maksudnya memilih kata yang
sudah dimasukkan ke dalam satuan dengan cara membaca satuan yang sama, jika
tidak sama maka akan disusun kembali untuk membuat katagori baru
2. Membuat coding,
maksudnya memberikan nama atau judul terhadap satuan yang mewakili entris
pertama dari katagori
3. Menelaah kembali seluruh katagori
4. Melengkapi data-data yang telah terkumpul
untuk ditelaah dan dianalisis.
B.
Kajian Teoretik
Konsep Sistem
Informasi Manajemen
Menurut Dana Wira Pangestu
(2003;9) Sistem informasi manajemen (manajement information system atau
sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen. SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan
sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen di dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Sebelum membahas mengenai
pengertian sistem informasi pendidikan secara utuh, sebelumnya akan dikemukakan
pengertian sistem, informasi, dan pendidikan yang dikemukakan oleh beberapa
ahli sebagai berikut.
a.
Sistem adalah
seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling memengaruhi dalam satu lingkungan
tertentu (Ludwig, 1997).
b.
Sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan (A. Rapoport, 1997).
c.
Sistem adalah
setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian- bagian
yang saling memengaruhi (L.ackof, 1997). (Eti Rochaety dkk, 20052).
Dalam menyamakan
pendangan mengenai SIM ini, maka penulis akan membahas konsep Sistem Informasi Manajemen yang menurut
kajian penulis satu sama lain saling berkaitan, ketiga konsep itu adalah: Menurut
Gorden. B. Davis (1974) yang dialih bahasakan Aceng Muhtaram Mirfani dalam
“Sistem Informasi Pendidikan dan ketatausahaan sekolah” dari buku Administrasi
Pendidikan (1992:128) bahwa: Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Dari pengertian di atas dinyatakan bahwa SIM merupakan
suatu sistem mesin/manusia yang terpadu. Hal ini mengandung makna bahwa mesin
dan manusia harus merupakan suatu sistem, mesin tanpa manusia atau manusia
tanpa mesin, SIM tidak akan berjalan atau adanya kerusakan salah satunya, akan
merupakan suatu kecacatan dalam Sistem Informasi Manajemen. Fungsi SIM dalam
pengertian di atas, merupakan penunjang operasi manajemen dan pembuatan keputusan.
Mengandung makna bahwa dengan SIM operasi manajemen akan memiliki kelebihan,
yaitu nilai efisiensi dan efektivitas
Menurut Suhardiman Yuwono dalam ensiklopedia
Administrasi (1989:264) adalah keseluruhan jaringan informasi yang ditunjukan (Tim
dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2010:165).
Menurut Yohannes
Kurniawan (2013;31) Sistem informasi manajemen sekolah adalah sebuah
terminologi sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari
dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sedangkan penerapan konsep-konsep
sistem informasi manajemen tersebut dalam industri pendidikan secara garis
besar adalah sama dengan sistem informasi manajemen pada perusahaan. Ketika
sebuah konsep mengenai otomatisasi transaksional di sekolah dipikirkan,
beberapa aspek yang masuk dalam pembahasan adalah manajemen pembelajaran,
manajemen pembayaran, perpustakaan, dan lain-lain. Mungkin beberapa institusi
pendidikan telah memiliki sebagian atau beberapa aplikasi-aplikasi seperti itu,
namun sifatnya stand-alone, yaitu tidak saling memiliki keterkaitan satu
sama lain antar sistemnya.
Sistem informasi dimanfaatkan oleh para pemakai
layanan informasi guna membantu tugas penentuan kebijakan organisasi bagi para
kepala sekolah. Keberadaan sistem informasi manajemen pada ujungnya berfungsi untuk
menelaah informasi menjadi bahan pengambilan keputusan. Selain informasi dapat
diperoleh melalui sistem ini, informasi juga bisa diperoleh dari informasi
luar. Seorang kepala sekolah seringkali kelebihan informasi, namun tidak semua
informasi yang diterima adalah informasi yang baik dan relevan dengan kebutuhan
organisasi, akibatnya kurang akurat informasi tersebut, manajer cenderung
mengalami kesalahan saat menentukan kebijakan. Sistem informasi manajemen
bertugas menyaring berdasarkan keperluan organisasi, yang orientasinya untuk
menunjang keefektifan pengambilan keputusan dari kepala sekolah.
Salah satu tugas penting seorang kepala sekolah adalah
pengambilan keputusan yang berkenaan dengan lembaga pendidikan. Sebagai bahan pijakan
pengambilan keputusan bagi kepala sekolah adalah sistem informasi manajemen.
Suatu informasi bisa menjadi bahan bagi pengambil keputusan dalam tahapan
tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah bagi pengambil keputusan
untuk tahapan berikutnya.(Moekijat 2005;14)
Menurut hadiantini Sistem Informasi Manajemen adalah
sistem perencanaan pengumpulan, proses, dan penyebaran data dalam bentuk
informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi manajemen. Demikian pula di
sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal tentunya memerlukan sistem
informasi manajemen. Karena dengan adanya sistem informasi manajemen, maka
pihak pengelola sekolah dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari
dari sekolah yang dikelolanya. Untuk mengembangkan informasi maka
kita perlu memahami, tujuan, fungsi, serta peranan dari sistem informasi
manajemen untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Dan hal tersebut penulis uraikan
sebagai berikut :
1. Tujuan
Sistem informasi sangat
berguna bagi pengelolaan sebuah institusi seperti sekolah, antara lain :
a) menyediakan
informasi bagi sekolah untuk menentukan dan menyusun perencanaan, atau
penyusunan rencana strategi sekolah. Karena untuk menyusun rencana strategi
sekolah harus menganalisa dulu kekuatan, kelemahan, tantangan serta peluang
yang ada pada sekolah tersebut. Dan untuk mengetahui hal tersebut harus melalui
informasi.
b) Membuat
pengendalian, agar langkah yang akan ditempuh sekolah merealisasikan visi dan
misi sekolah lebih terarah.
c) Mengevaluasi
dari setiap program yang telah dilaksanakan, sehingga pihak sekolah dapat
mengambil keputusan apakah suatu program itu dilanjutkan, diberhentikan, atau
diperbaiki.
d) Menentukan langkah
perbaikan selanjutnya, dari program yang telah terealisasi.
2. Fungsi
SIM
Ada beberapa fungsi SIM
antara lain :
1) Meningkatkan
aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai
tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2) Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
3) Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
4) Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5) Menetapakan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6) Mengantisipasi
dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
7) Memperbaiki
produktifitas aplikasi dan pengembangan dalam pemeliharaan sistem.
8) Sebagai
pendukung pengambilan keputusan.
Pengambilan
keputusan ini dengan melalui proses (a) model perencanaan anggaran; (b) program
laporan penyimpangan; (c) model analisis masalah; (d) model keputusan; dan (e)
model pemeriksaan.
9) Data base untuk
pengendalian manajemen
3. Peranan
SIM
Nilai suatu informasi berhubungan dengan suatu
keputusan. Hal ini berarti jika tidak ada keputusan, maka informasi menjadi
tidak dibutuhkan. Keputusan berkisar dari keputusan berulang hingga keputusan
jangka panjang. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
Sedangkan kualitas informasi menjadi berperan sangat ditentukan oleh tiga hal
pokok, yakni relevansi, akurasi, dam timelines.Berikut beberapa peranan SIM :
a) Relevansi, jika
informasi yang didapat antara satu dengan lainnya berbeda. Misalnya dalam satu
kelas setiap peserta didik memiliki data yang berbeda, misal dalam tanggal dan
tahun kelahiran, data orangtua, tempat tinggalnya, jumlah saudaranya dan
lain-lain. Jdi jika dalam satu kelas ternyata data siswanya sama seluruhnya,
maka itu sudah tidak relevansi lagi.
b) Akurasi atau
akurat, artinya informasi yang didapat tidak menyesatkan. Contohnya nama siswa
dengan nama orangtuanya harus sesuai dengan yang terdapat pada akta
kelahirannya. Jika berbeda maka data tersebut tidak akurat, atau salah.
c) Timeliness,
artinya tepat waktu. Bahwa data yang didapatkan datangnya tidak terlambat.
Misalnya saat siswa mendaftar di sekolah, maka diharuskan menuliskan data-data
dirinya yang harus segera diterima oleh pihak sekolah untuk diproses apakah ia
dapat diterima di sekolah tersebut atau tidak. Maka jika data tersebut
terlambat, maka akan merugikan siswa yang mendaftar karena ia akan
didiskualifikasi dari peserta pendaftar.
C.
DATA
HASIL PENELITIAN
1.
Lokasi Penelitian
SMAN 24 Kota
Bandung merupakan lokasi atau objek penelitian yang bertepat di Jl. A.H.
Nasution 27 Bandung. kelurahan Pasir Endah
Kecamatan Ujung berung Kota Bandung provinsi jawa barat. SMAN 24 Kota
Bandung merupakan lembaga pendidikan yang telah memenuhi standar pendidikan
nasional dengan salah satu indikatornya ialah lembaga pendidikan ini
terakreditasi A. SMAN 24 Kota Bandung meliki letak geografis yang cukup
setrategis. letak geografi setrategis ini dapat di lihat dari salah satu
indikator dim ana sekolah ini dapat
di akses dari berbagai derah bandung bahkan jawabarat dan tepat berada di
tengah tengah lingkungan masyarakat.
2.
Kondisi Riel SMAN 24 Kota Bandung
b.
Visi
Mewujudkan
sekolah yang mampu menghasilkan lulusan berwawasan imtaq, berbudaya lingkungan,
berakar budaya bangsa dan mampu bersaing di era globalisasi
c.
Misi
1.
Melaksanakan
pembinaan keimanan dan ketaqwaan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah dan
terintegrasi pada proses pembelajaran
2.
Mengkondisikan
sekolah sehingga kondusif dalam mendukung pembinaan kepribadian dan
keberhasilan proses belajar mengajar serta mengembangkan program aksi
lingkungan
3.
Menumbuhkan
penghayatan terhadap budaya daerah sehingga menjadi salah satu sumber kearifan
dalam berperilaku dan bermasyarakat
4.
Menumbuhkan
motivasi dalam pengembangan profesionalisme dan semangat keunggulan melalui
penanaman wawasan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan seluruh civitas
akademika
5.
Memberdayakan
seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan sumberdaya sekolah, dalam membantu
siswa untuk dapat mengembangkan diri secara optimal
6.
Mengembangkan
pembelajaran Bahasa Inggris dan Teknologi informatika, baik dalam intra ataupun
ekstrakurikuler
Sistem informasi
manajemen pendidikan di SMA 24 Kota bandung pada dasarnyasudah berbasis ITE,
hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu, Proses pembelajaran
di kelas sudah menggunakan inpokus dan media media lainya yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektifitas pembelajaran peserta didik,
kemudia dalam penilayan hasil belajar peserta didik di SMA 24 Kota Bandung
telah menggunakan elektronik rapot sehungga dapat memudahkan siswa dan orang
tua siswa dalam mengakses nilai hasil belajar siswa. selain dari itu, sistem E
RAPOT ini pun membantu peningkatan keakuratan pengelola sekolahh dalam
pengambilan kebijakan dan program yang berkaitan langsung dengan pengembangan
potensi siswa.
Upaya
optimalisasi penerapan sistem informasi manajemen di SMAN 24 kota Bandung telah
di lakukan. namun dalam perjalanan operasional sekolah, banyak menemui hambatan
yang salah satunya adalah banyaknya pintu input data sehingga menyebabkan
manajer sekolah dan pemangku kebijakan lainya mengalami kesulitan dalam
penentuan program dan pengambilan kebijakan sehingga program kurang tepat
sasaran.
Selain dari itu,
peranan sistem informasi manajemen SMAN 24 Kota Bandung memiliki peranan yang
sangat sentral baik sebagai landasan kebijakan dan program maupun dalam tataran
proses operasional pendidikan dan pembelajaran. perencanaa, pendidikan dan
pembelajaran dalam hal ini kepala sekolah melibatkan seluruh komponen sekolah
dalam mendapatkan data dan informasi yang akurat baik informasi bersifat jangka
pendek maupun jangka panjang sebagai alat atau landasan dalam pengambilan
kebijakan dan rencana strategi sekolah.
dalam penerapan
implementasi SIM pendidikan saat ini manajer sekolah berupaya memperbaiki
sistem dengan melibatkan tiga staff yang ahli dalam bidang IT dengan tujuan
utama untuk memodernisasi sistem pendidikan di SMAN 24 Kota Bandung. kita
ketshui bersama, bahwa didalam pendidikan ada delapan standar minimal yang
harus dipenuhi oleh setiap institusi pendidikan yaitu standar isi, standar
proses, standar penilaian, kurikulum, sarana prasarana, standar pembiayaan,
standar tenaga pendidik kependidikan serta standar pengelolaan.
Penerapan
sistemtem informasi manajemen berbasis ITE di SMAN 24 Kota bandung tidak
semudah yang dibayangkan karena dalam penerapanya menghadapi berbagai hambatan
baik dari aspek kurangnya kemampuan SDM dalam bidang ITE maupun kesadaran dalam
peningkatan mutu pendidikan.
D.
ANALISIS DATA
Proses
perencanaan yang dilakukan di SMAN 24 kota bandung melibatkan seluruh staf
pendidik dan tenaga kependidikan yang di wakili oleh para wakil kepala sekolah, sehingga sistem informasi
yang di bangun berjalan efekt6if, dengan salah satu indikatornya dalam perencanaan
pembiayaan pendidikan yang dilakukan berbasis ITE dan komunikasi yang baik
sehingga dalam perencanaan dan pengalokasian pembiayaan pendidikan dapat
dilakukan dengan proporsional atau sesuai dengan kebutuhan lembaga dan didukung sistem penentuan sekala priorisa
sehingga anggaran yang dipergunakan dapat dipertanggung jawabkan.
perencanaan dan
pengalokasian anggaran pendidikan berbasis sistem informasi manajemen
pendidikan dengan standar operasional yang jelas serta pengelolaan data yang akurat
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel
manajemen
pembiayaan SMAN24 Kota Bandung
NO
|
Jenis Pembiayaan
|
Sumber Dana
|
Alokasi (Rp.)
|
1
|
BIAYA PERSONIL
|
|
5,083,215,992
|
a.
|
Gaji dan tunjangan
|
APBD KOTA
|
4,644,735,992
|
b.
|
Honor/insentif
|
Masyarakat/Komite
|
438,480,000
|
-
Tabel
pemanpaatan
anggaran operasional sekolah
NO
|
JENIS PENGGUNAAN.PEMBIAYAAN
|
JUMLAH DANA
|
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
|
1
|
Pengadaan Alat Tulis Sekolah
|
38,048,000
|
AGUSTUS-
|
2
|
Pengaadaan Alat Habis Pakai
|
29,476,000
|
AGUSTUS-
|
3
|
Pengadaan bahan habis pakai
|
14,000,000
|
AGUSTUS-
|
4
|
Pengadaan buku pelaj/buku penunjang
pelajaran/ buku referensi
|
94,025,000
|
JULI –DES
|
5
|
Pemeliharaan dan perbaikan rusak ringan
sarana/prasarana sekolah
|
75,437,000
|
JULI –DES
|
6
|
Langganan Daya dan jasa lainnya
|
36,180,231
|
JULI –DES
|
7
|
Penyelenggaraan evaluasi pembelajaran
|
65,980,000
|
JULI –DES
|
8
|
Penyelenggaraan kegiatan pembinaan
siswa/ekstrakurikuluer dan intrakurikuler
|
109,320,000
|
JULI –DES
|
9
|
Kegiatan penerimaan siswa baru
|
47,625,000
|
JULI
|
10
|
Pegembangan profesi guru dan tenaga
kependidikan
|
15,000,000
|
OKTOBER
|
11
|
Pengelolaan data individual sekolah
berbasis TIK melalui aplikasi dapodikmen 2015
|
17,500,000
|
AGUSTUS-
|
12
|
Pengembangan website sekolah
|
34,775,000
|
OKTOBER
|
13
|
Biaya asuransi keamanan dan keselematan
sekolah
|
12,000,000
|
JULI –DES
|
14
|
Penyusunan danpelaporan
|
1,102,769
|
DESEMBER
|
Dalam proses
perencanaan pembiayaan pendidikan di SMAN 24 Kota Bandung melibatkan seluruh
wakasek dalam menentukan seklala prioritas dan analisis kebutuhan sekolah
melalui proposal bidang yang selanjutnya dilakukan analisis bersama
berlandaskan hasil evaluasi priode sebelumnya dan berlandaskan data data yang
terkumpul dan di kelola dengan baik maka pihak pengelola sekolah mampu
menciptakan sistem pembiayaan pendidikan
yang akurat/
Pengelolaan
pendidikan yang dapat dikatakan pengelolaan yang sangat kompleks karena
pengelolaan pendidian terdiri dari berbagai komponen sehungga bukan hal yang
mudah untuk di implementasikan. selain dari itu, problematika dalam pengelolaan
sistem informasi manajemen khususnya dalam pembiayaan pendidikan adalah masih
banyaknya SDM sekolah yang belum memahami manajemen pembiayaan yang efektif dan
efisien. di bawah ini akan di jelaskan beberapa hambatan utama implementasi
sistem informasi manajemen pembiayaan yaitu sebagai berikut
1.
Lemahnya
sumberdaya manusia yang dimiliki dalam pengelolaan sistem pembiayaan pendidikan
2.
minimnya
teknologi informasi yang tersedia untuk pengelolaan pembiayaan pendidikan
3.
belum ada
kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak BANK
Penerapan sistem
informasi manajemen pendidikan di SMAN 24 Kota bandung yang di teliti oleh penulis juga berpokus pada
sistem informasi manajemen pada kesiswaan atau pengelolaan peserta didik mulai
dari proses penerimaan siswa baru hingga proses pelulusan peserta didik.Proses
penerimaan mulai dari proses pendaftaran dan seleksi yang dilakukan di SMAN 24
kota Bandung telah berbasis ITE.
dengan adanya
impelentasi penerapan sistem informasi manajemen kesiswan yang efektif dapat dilihat dari beberapa
indikator yaitu sebagai berikut
1.
pendaftaran dan
seleksi masuk peserta didik baru di SMAN 24 Kota Bandung telah berbasis ITE
2.
Kemudahan
mengakses berbagai informasi peserta didik mulai dari prestasi, kecerdasan,
penilayan hasil belajar dan lain sebagainya
3.
pengembangan
program pendidikan dan pembelajaran
mengacu kepada data peserta didik
4.
proses
pembelajaran menggunakan teknologi seperti infokus dan media media lainya
5.
proses penilayan
hasil belajar peserta didik berbasis ITE atau E.RAPOR.
Implementasi
sistem informasi manajemen pada kesiswaan atau peserta didik dapat meningkatkan
keakuratan data dan informasi, hal tersebut dapat dilihat dalam table di bawah
ini
Tabel
Penerimaan dan dan penempatan peserta didik
Berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan beberapa masalah utama dalam penerapan
sistem informasi manajemen pada kesiswaan diantaranya banyaknya variasi atau
banyaknya perbedaan kemampuan intelektual siswa yang di sebabkan latar belakang
pendidikan mereka yang berbeda beda, sehingga tenaga pendidik mengalami
kesulitan dalam meningkatkan pretasi dan mengembangkan potensi peserta didik.
selain dari itu, peserta didik mengalami kesulitan jika saat ujian berbasis
computer berlangsung apa bila mengalami mati lampu atau jaringan internet
mengalami tribel.
Untuk meningkatkan
optimalisasi peranan sistem informasi manajemen pada bidang kesiswaan dapat
dilakukan beberapa (1) pemuktahiran teknologi di sekolah(2) pemberlakuan
pengelolaan data satu pintu (3) menambah sumberdaya manusia yang ahli dalam
bidang teknologi (4) membuat sistem komunikasi dan koordinasi yang jelas (5)
5memperbaiku sistem pengelolaan lembaga secara keseluruhan
E.
SIMPULAN
Sistem informasi
manajemen pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan performa lembaga pendidikan baik
lembaga suwasta maupun lembaga pendidikan negeri. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis
berdasarkan pembahasan Hasil penelitian di SMAN 24 Kota Bandung makan penulis
memiliki kesimpulan sebagai berikut
1.
SMAN 24 Kota
Bandung merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah pemerintah. selain
dari itu, pengelola sekolah senantiasa berupaya meningkatkan kualitaslembaga
melaui penerapan sistem informasi manajemen pendidikan
2.
Manajemen
peserta didi di SMAN 24 Kota bandung telah berbasis ITE, meskipun masih
menghadapi beberapa hambatan, namun dengan adanya sistem informasi manajemen
ini pengelolaan data kesiswaan dapat dijadikan landasan dalam pengambilan
keputusan dan program dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran serta kompetensi lulusan.
3.
perkembangan dan
tuntutan peningkatan kualitas lembaga pendidikan yang semakin deras, maka
diperlukan sistem informasi manajemen pembiayaan pendidikan yang efektif dan
efisien untuk mendorong manajemen pembiayaan yang akuntabel dan transparan.entasikan
pengelolaan data satu pintu untuk mendorong terciptanya penyiapan dan
pengelolaan data dan informasi yang akurat sebagai landasan pengambilan
keputusan, kebijakan dan penentuan program pendidikan.
4.
perbaikan sistem
informasi manajemen pendidikan di SMAN 24 Kota Bandung harus segera mengimpelem
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Rochaety, Eti.dkk.(2003). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. PT. Bumi Aksara:Jakarta.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI.(2010). Manajemen Pendidikan. ALFABETA:Bandung.
Fattah
Nanang (1999) LANDASAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN, REMAJA ROSDA KARYA BANDUNG
Webber, C.F. (2003). New technologies and educative leadership. Journal of
Educational \Administration. 41 (2), 119 – 123.
Weber, R. (2000). Information System Controls and Audit.
New Jersey: Prentice-Hal
DanuWira
Pangestu (2003) Teori Dasar Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
11Moekijat, , (2005) Pengantar Sistem Informasi
Manajemen, (Bandung: CV. Mandar Maju
http://hadiatini.blogspot.co.id/2011/08/sim-pendidikan-tingkat-sd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar