RECANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD BINAR INDONESIA Bandung
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Kelas/Semester : III/ 2
Pembelajaran 1 : Kisah Keteladanan Nabi Yusuf AS.
Materi Pokok : A. Sikap Percaya Diri Nabi Muhammad saw.
Alokasi Waktu : 1 x 4 Jam Pelajaran
A.
Kompetensi Inti
KI-1 :Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang di anutnya
KI-2 :Memiliki perilaku jujur,
santun, peduli dan percaya diridisiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
K-3 ;Memahami pengetahuan aktual
dengan cara mengamati [mendengar,
melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang d
rinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan
di sekolah.
KI-4 : Menyajikan pengetahuan aktual
dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B.
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
pencapaian kompetensi
|
3.11 Mengetahui kisah keteladanan Nabi
Yusuf as.
3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Syu‘aib as.
4.11 Menceritakan kisah
keteladanan Nabi
Yusuf
as.
4.12
|
3.11.1 Menyebutkan keteladanan dari kisah singkat Nabi Yusuf as.
3.11.2 Menjelaskan keteladanan dari kisah singkat Nabi Yusuf as.
3.11.3 Menjelaskan hikmah dari kisah Nabi Yusuf as.
4.11.1 Menceritakan keteladanan kisah singkat Nabi Yusuf as.
4.11.2 Menceritakan kisah singkat Nabi Yusuf as. 3.12.1
Menyebutkan keteladanan dari kisah singkat Nabi Syu’aib as.
.
|
C.
Materi Pembelajaran
Nabi Yusuf adalah putra ke tujuh dari dua belas
putra-puteri Nabi Ya'qub. Ia dengan adiknya yang bernama Bunyamin adalah
beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya'qub. Ia dikaruniai Allah rupa yang
bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita
dan kenangan gadis-gadis remaja. Ia adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya,
lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain,
terutamanya setelah wafatnya ibu kandungnya, Rahil, semasa ia masih berusia dua
belastahun. Perlakuan yang diskriminatif dari Nabi Ya'qub terhadap anak-anaknya
telah menimbulkan rasa iri-hati dan dengki di antara saudara-saudara Yusuf yang
lain, yang merasakan bahwa mereka dianak-tirikan oleh ayahnya yang tidak adil
sesama anak,memanjakan Yusuf lebih daripada yang lain. Rasa jengkel mereka
terhadap ayahnya dan iri-hati terhadap Yusuf membangkitkan rasa setia kawan
antara saudara-saudara Yusuf, persatuan dan rasa persaudaraan yang akrab di
antara mereka.
a) Nabi Yusuf Bermimpi
Nabi Yusuf melihat dalam mimpinya seakan-akan sebelas
bintang, matahari dan bulan yang berada di langit turun dan sujud di depannya.
Terburuburu setelah bangun dari tidurnya, ia datang menghampiri ayahnya,
menceritakan kepadanya apa yang ia lihat dan alami dalam mimpi. Mimpi tersebut
adalah mimpi yang baik bagi masa depan Yusuf kelak. “Sebelas bintang adalah
saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, bulan adalah ibumu. Semua akan
menghormatimu, kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai
saudara-saudaram tahu. Jika saudamu tahu mereka akan mencelakakanmu.” Namun
tanpa setahu Yusuf dan ayahnya ternyata salah seorang saudaranya mengetahu
pembicaraan ayahnya itu. Sejak saat itu mereka makin membenci Yusuf dan selalu
berusaha mencelakakannya.
b) Saudara-saudara Yusuf mengadakan pertemuan
Dalam pertemuan rahasia yang mereka adakan untuk
merundingkan nasib yang mereka alami dan mengatur aksi yang harus mereka
lakukan untuk menyadarkan ayahnya, menuntut perlakuan yang adil dan saksama,
Sehingga merencakan perbuatan jahat terhadap Yusuf, yaitu ingin menyingkirkan
Yusuf dari kehidupan Nabi Ya’qub dengan cara melenyapkan Yusuf ialah
melemparkannya ke dalam sebuah sumur yang kering yang terletak di sebuah
persimpangan jalan tempat kafilah-kafilah dan para musafir berhenti
beristirahat memberi makan dan minum kepada binatang-binatang kendaraannya dan kemungkinan
salah seorang dari musafir itu menemukan Yusuf lalu mengangkatnya dari dalam
sumur dan membawanya jauh-jauh sebagai anak pungut atau sebagai hamba sahaya
yang akan diperjual-belikan.
c) Yusuf dimasukkan ke dalam sumur
Pada suatu hari mereka meminta izin kepada Nabi
Ya’qub untuk mengajak Yusuf berburu binatang. Mula-mula Nabi Ya’qub tidak
mengijinkan, tapi setelah mereka menunjukkan kesanggupannya menjaga Yusuf dai
bahaya maka Nabi Ya’qub tidak melarangnya lagi. Di tengah hutan, setelah
berburu tiba-tiba mereka menangkap Yusuf dan melemparkannya ke dalam sebuah
sumur yang kering yang terletak di sebuah persimpangan jalan tempat
kafilah-kafilah dan para musafir berhenti beristirahat memberi makan dan minum
kepada binatang-binatang kendaraannya dan kemungkinan salah seorang dari
musafir itu menemukan Yusuf lalu mengangkatnya dari dalam sumur dan membawanya
jauh-jauh sebagai anak pungut atau sebagai hamba sahaya yang akan
diperjual-belikan.
Mereka kemudian membunuh hewan, darahnya ditumpahkan
ke baju Yusuf. Setelah pulang, mereka berkata bahwa Yusuf telah dimakan
serigala hingga bajunya berlumuran. Nabi Ya’qub sangat sedih mendengar hal itu.
Saking sedihnya, beliau selalu menangis hingga matanya menjadi buta. Tak lama
kemudian, ada seorang kafilah hendak mengambil air, mereka menemukan Yusuf dan
menjualnya sebagai budak. Pembelinya seorang menteri kerajaan bernama Kiftir.
Kemudian menteri tersebut menyerahkannya pada istrinya yaitu Zulaikha. Ketika
besar Yusuf digoda Ketika besar Yusuf digoda oleh Zulaikho. Lalu Yusuf difitnah
dan akhirnya dipenjara pejabat tersebut mengetahui siapa yang salah. Di dalam
penjara ia bersama dua pemuda yang dipenjara. Saat berikutnya Nabi Yusuf
dibebaskan dari penjara berkat kemampuannya mentakbir mimpi raja.
d) Yusuf diangkat sebagai Wakil Raja Mesir
Kecerdasan otak Nabi Yusuf, pengetahuannya yang luas,
kesabaran , kejujurannya, keramah-tamahannya dan akhlak serta budi pekerti
luhurnya, menurut pikiran Raja akan sangat bermanfaat bagi pekerjaannya bila
Nabi Yusuf diserahi pimpinan negara dan rakyat. Maka kepada Nabi Yusuf dalam
pertemuan pertamanya dengan Raja ditawarkan agar ia tinggal di istana mewakili
Raja menyelenggarakan pemerintahan serta pengurusan negara serta memimpin
rakyat Mesir yang diramalkan akan menghadapi masa-masa sukar dan sulit
D.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
· Pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik
berdoa bersama.
· Guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk
perserta didik disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
· Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri.
· Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik.
· Guru menyiapkan alternatif media/alat peraga/alat bantu yang dapat
digunakan, baik berupa illustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang
relevan.
· Guru memilih beberapa alternatif model/strategi/metode pembelajaran
yang digunakan di antaranya (a) ceramah interaktif (menceritakan dan
menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film yang bersifat
kontekstual kekinian), (b) diskusi dalam bentuk The educational-diagnosis meeting artinya peserta didik
berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi
pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar mereka
memperoleh pemahaman yang benar, kegiatan ini dilengkapi dengan lembar
pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.
|
10 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
· Semua peserta didik mencermati bacaan teks, kemudian salah satu peserta
didik membacanya.
· Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok kecil.
Menanya
· Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang telah
diamatinya. Apabila peserta didik mengalami kesulitan, guru memberikan
bimbingan dan panduan (stimulus) agar mereka mencari tahu dengan cara
menanya.
· Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa,
tetapi mengapa dan bagaimana.
· Pertanyaan peserta didik diinventarisir oleh guru.
Mengeksplorasi
· Secara individu maupun berkelompok, peserta didik melakukan diskusi
untuk menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan.
· Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi
difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan sistematis.
· Peserta didik mengemukakan pendapat.
· Guru memberi penjelasan dan penguatan.
Mengasosiasi
· Peserta didik masih dalam kelompoknya membaca terlebih dahulu teks yang
berkaitan dengan sikap rendah hati dan kebaikan Nabi Yusuf as.. Perwakilan
setiap kelompok menyampaikan kembali hasil bacaannya, kelompok yang lain
menyimak dan memberi tanggapan. Setelah sebagian dan atau semua kelompok
selesai menyampaikan, guru memberi penguatan dan penjelasan untuk lebih
mempertajam materi.
· Peserta didik menyimak penguatan dan penjelasan guru yang berkaitan
dengan sikap percaya diri dan kecerdasan Nabi Yusuf as
· Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya baik secara individu
maupun secara berkelompok.
· Peserta didik membuat rumusan dengan mengaitkan keteladanan Nabi yusuf
as., sikap/perilaku percaya diri dengan kehidupan nyata sehari-hari
(kontekstual).
· Menyampaikan kesimpulan secara individu maupun perwakilan kelompok.
Mengkomunikasikan
· Guru meminta peserta didik bersama-sama mengucapkan “Aku yakin dan
percaya pada kemampuan diriku sendiri”. Dengan sikap tersebut, guru
meyakinkan dan memberi motivasi kepada peserta didik untuk selalu percaya
diri dalam melakukan kegiatan yang positif
· Peserta didik secara individu maupun kelompok mengamati dan
menceritakan gambar yang berkaitan dengan sikap percaya diri. Selanjutnya
peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan
“Apa yang kamu lakukan apabila gurumu menyuruh menjelaskan maksud sebuah
gambar?. Jawaban yang diharapkan dari pert1anyaan tersebut peserta didik akan
menjelaskan maksud dari gambar tersebut (menunjukkan yakin pada kemampuannya
sendiri)..
|
40
menit
|
3.
|
Penutup
· Peserta didik membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
· Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
· Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara
individu maupun kelompok.
· Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
· Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.
|
10 menit
|
E.
PENILAYAN HASIL BELAJAR
Guru perlu melakukan penilaian terhadap peserta didik untuk
memastikan apakah perilakunya sudah mengamalkan sikap percaya diri. Penilaian
yang tepat adalah menggunakan pengamatan.
Nama peserta didik :
Kelas :
Tanggal pengamatan :
Sikap sosial yang diamati : Percaya diri Dam remdah hati
No.
|
Aspek
Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Melakukan tugas-tugas di sekolah.
|
|
|
|
|
2
|
Tidak terpengaruh oleh ucapan dan
perbuatan orang lain yang kurang baik.
|
|
|
|
|
3
|
Berani melakukan hal-hal yang
baik.
|
|
|
|
|
4
|
Tidak putus asa dalam melakukan
pekerjaan.
|
|
|
|
|
5
|
Tidak menyontek saat ulangan.
|
|
|
|
|
6
|
Menghargai pendapat orang lain.
|
|
|
|
|
7
|
Memperbaiki diri apabila melakukan
kesalahan.
|
|
|
|
|
|
Skor Maksimum
|
|
|
|
|
Keterangan:
4 = Sealu
melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering,
apabila sering melakukan sesuai pernyataan.
2 = kadang-kadang,
melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = tidak
pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Penilaian semacam ini dikategorikan ke dalam penilaian proses,
untuk mengukur tingkat kompetensi sikap peserta didik. Tidak dimaksudkan untuk membuat perbandingan antarindividu.
Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa kesulitan belajar, serta motivasi
belajar. Penilaian atas sikap percaya diri peserta didik, memerlukan
pengamatan yang teliti, bila perlu klarifikasi, sehingga
diketahui tingkat keakuratan dan keajegannya.
Penilaian
pengetahuan:
Guru melakukan penilaian pengetahuan terhadap
peserta didik dalam kegiatan individu menjawab pertanyaan pada rubrik “Ayo
Berlatih”.
Penskoran
Benar
dan lengkap = 4
Menjawab
benar kurang lenQQQQgkap = 3
Menjawab
benar kurang tepat = 2
Menjawab
F.
MEDIA ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
§
Media
- Gambar/Poster, tayangan tentang sikap nabi yusuf
§
Alat
- Laptop, Infokus, Layar
- Kertas
§
Sumber Belajar
- Buku Guru & Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas III SD/MI, Penulis: M. Kholid Fathoni dan Achmad Hasim,
Kemdikbud, Jakarta, 2015.
- Buku Kisah 25 Nabi
Mengetahui
Kepala Sekolah,
( ___________________ )
NIP
..................................
|
|
....................,
................ 20 .....
Guru Mapel PAI &
Budi Pekerti
( Yudi Imansyah S.Pd.I
)
NIP ..................................
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar