MAKALAH
KONSEP DASAR DAN TIPE ORGANISASI KELEMBAGAAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur
mata kuliah
Organisasi Lembaga Pendidikan
Dr. H. A. Rusdiana, MM.
Kelompok 1
Asep jajuli
Nuraeni
Yudi imansyah
Prodi
Manajemen Pendidikan Islam Pasca Sarjana
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada allah swt karena atas
rahmat dan taopiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis makalah
ini tepat pada waktunya. shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhamad Saw manusia yang telah membawa umat dari masa jahiliyah ke masa
modern.
Kandungan dalam makalah ini memuat konsep dasar dan tipe
organisasi lembaga atau institusi. Dalam proses penyusunan makalah ini penulis
menemui beberapa kendala, namun kendala tersebut bisa diatasi dengan bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Tanpa bantuan tersebut makalah ini mungkin
tidak terselesaikan. Oleh karena itu, sangatlah tepat bila dalam kesempatan
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
- Yth. Dosen Mata
Kuliah Organisasi Lembaga Pendidikan
- Serta rekan-rekan
sesama mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati khususnya rekan sekelas di Prodi
Manajemen Pendidikan Islam kelas B yang telah membantu penulis.
Mengingat kemampuan, pengalaman yang
dimiliki, dan waktu yang terbatas, kami selaku penulis mengharapkan masukan dan
kritikan yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Akhirnya tidak lain harapan penulis adalah
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang diharapkan akan terus
meningkat serta dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan serta berguna bagi
kita semua. Amiin...
Bandung,
September 2017
Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN
B.
Latar Belakang
Lembaga
pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan mengembangkan potensi manusiawi
yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai
manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan
untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan
sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan di atas
diperlukan suatu organisasi lembaga pendidikan. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan
dapat ditentukan berdasarkan suatu kriteria-kriteria tertentu. Pengorganisasian
suatu lembaga pendidikan tergantung pada beberapa aspek antara lain: jalur,
jenjang, dan jenis organisasi lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Organisasi
sekolah dilihat dari jenjangnya terdapat : jenjang pra sekolah, Taman
Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingat Pertama/ Sekolah
Menengah Pertama (SLTP/SMP), Sekolah Menengah Umum/ Sekolah Menengan Atas
(SMU/SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta perguruan Tinggi. Dilihat
dari jenis ada dua yaitu sekolah umum dan sekolah kejuruan, dilihat dari
penyelenggara pendidikannya, terdapat sekolah negeri dan sekolah swasta.
Pada era
globalisasi, lembaga pendidikan harus dapat mencetak “leader-leader”
yang tangguh dan berkualitas. “Leader–leader” pada masa yang akan
datang harus dapat mengubah pola pikir untuk menyelesaikan sesuatu dengan
kekuatan manusia (manpower) menjadi pola pikir kekuatan otak (mindpower).
Konsep pendidikan juga harus dapat menghasilkan out put lembaga pendidikan yang
dapat menciptakan “corporate culture”, sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan norma–norma yang berlaku masa itu dan pada gilirannya tumbuh
kreativitas dan inisiatif, sehingga munculah peluang baru (new opportunity).
Out put pendidikan dimasa datang juga diharapkan dapat memandang manusia bukan
sebagai pekerja tetapi sebagai mitra kerja dengan keunggulan yang berbeda.
Dengan demikian, seorang leader yang keluar dari persaingan
global, harus dapat memandang manusia sebagai manusia, bukan pekerja
B
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut
1 Bagaimanakah konsep dasar organisasi dan lembaga?
2. Bagaimanakah pelembagaan atau institusi?
3. Bagaimanakah tipe dan lingkungan organisasi?
C Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah dan eumuysan masalah Maka kami memiliki tujuan
sebagai berikut
1. Untuk mengetahui konsep dasar organisasi dan lembaga
2. Untuk mengetahui pelembagaan atau institusi
3. Untuk mengetahui tipe dan lingkungan organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep konsep organisasi
Louis A. Allen (1960) Pengorganisaasian
adalah proses mengatur dan menghubungankan oekerjaan yang harus dilakukan,
sehingga tugas organisasi dapat diselesaikan secara efektif dan efisien oleh
orang-ora
Ananda W.P Guruge (1977)“Organization is difened as
arranging a complex of tasks into manageable units and defining the formal
relationship among the people who are assigned the various tasks”. (Organisasi didefinisikan
sebagai tatanan tugas yang kompleks yang dikelola oleh suatu unit dan
mendeskripsikan hubungan formal antara orang-orang yang ditugaskan berbagai
macam tugas).
Tujuan dari
perorganisasian ialah untuk membimbing manusia-manusia bekerja sama secara efektif. Seorang meneger harus tahu
kegiatan kegiatan mana yang perlu di tangani, siapa-siapa yang membantu dan
siapa-siapa yang dibantu, jalur komunikasi, liku-liku pekerjaan Yng harus
diikuti, keterangan antara pribadi pegawai dan antar kelompok kerja dan tugas
dari kelompok kerja masing-masing . jawaban-jawaban terhadap soal-soal tersebut
bisa didapat dari perorganisasian yang efektif. Selanjunya, mereka
yang bukan meneger harus :
(a)
memiliki pengertian yang akurat dan tepat tentang pekerjaan-pekerjaan yang
akan
dilaksanakan,
(b) mengetahui hubungan
antara tugas dan
(c)
mengetahui hubungan kerja dengan atasan langsungnya dan dengan para pegawai
lain di dalam kelompok kerjanya. pengorganisasian dan memberikan informasi hal
hal tersebut.
Secara
histori pengorganisasian bertujuan untuk menyebarkan seluruh kegiatan manusia,
karena individu tergantung dari masyarakatnya dan karena kita ingin mendapat
lindungan terhadap kekuatan kekuatan anti sosial yang mengancam kita.
Pengalaman
dan perhatian yang di curahkan kepada masalah pengorganisasian telah melahirkan
berbagai keyakinan dan teori-teori tentanag perorganisasian. Teori yang paling penting diantara lainnya ialah :
1.
Teori
Neo-Klasik. Teori
ini menitik beratkan pada penyelesaian pekerjaan pencapaian pekerjaan yang
dimaksimum di cari melalui logika pengaturan keseimbangan dari fungsi-fungsi
yang diperlukan
2.
Teori
fungsi .
Teori tersebut
menyatakan bahwa seorang individu menggunakan organisasi untuk mencapai tujuan
pribadidan sebaliknya, orang mmenggunakan individu-individu tersebut untuk mencapai tujuannya melalui
proses “Personalisasi”, siindividu mencari kebebasan untuk keputusan dan melakukan tugasnya secara optimal,
sedangkan organisasi tersebut melalui proses “Sosialisasi” menginkan
pelaksanaan tugas-tugas kerja dan imbalan atau hukuman. Proses personalisasi
dan sosialisasi tersebut dirangkum melaluli pengorganisasian (menurut teori
tersebut)
3.
Teori
Kuantitatif
Faktor-faktor yang
dapat diukur dan berpengaruh terhadap pengorgananisasian dipadukan disini dan
diproses sedemikian rupa guna mendapatkan organisasi yang terbaik yang dapat
menghadapi hambatan-hambatan. Gambaran faktor-faktor yang dapat diukur ialah
jumlah keputusan yang diambil dari meneger dan jumlah orang yang melapor kepada
seorang yang meneger. Di dalam keadaan tertentu, dibuat model model matematis
dan rumusan-rumusan tugas teori tersebut berusaha untuk meningkatkan ketepatan
kerja dan perubahan orang tersebut.
4.
Teori sistem
Didalam teori ini,
pengorganisasian dipandai sebagai sistem dari variabel-variabel yang saling mengisi
dan di dalamnya termasuk :
(a) didalam organisasi dan penjiwaan peranan oleh
individu-individu dan
Lingkungan fisik dari organisasi variabel-variabel
tersebut dirangkum oleh ketidak seimbangan sistem atau pengaruh dari dari
komponen-komponen dibantu oleh komunikasi dan pengambilan keputusan.
Ada juga teori-teori yang dikembangkan lebih
lanjut dan menjadi lebih dikenal serta diterima secara umum. Hal tersebut
tergantung juga dari :
(a) Pengetahuan dan pengertian tentang
pengorganisasian oleh mereka mereka berkepentingan,
(b) Latar belakang
(c) Problema tentang pengorganisasian yang sedang
dihadapi .
Perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam organisasi merupakan konsep yang vital. Perubahan
tersebut dapat di klasifikasikan akan terjadi didalam
(a)
Struktur
organisasi
(b)
Motivasi,
atau
(c)
Teknologi
Suatu perubahan didalam salah satu unsur diatas
berpengaruh kepasa orang lain, misalnya
untuk member suntikan motivasi yang lebih besar
atau metabolnya, dibutuhkan perubahan di dalam setruktur atau teknologi
atau dua-duanya Ada empat
komponen-komponen pengorganisasian yang berwujud dan dapat diingat denganaa kata ‘’WERE” (pekerjaan, pegawai, hubungan kerja
dan lingkungan). Marilah teliti lebih lanjut.
1)
Pekerjaan
Fungsi yang harus di laksanakan berasal dari
sasaran-sasaran yang telah di tetapkan. Fungsi tersebut dipisah-pisahkan ke
dalam sub-sub fungsi dan selanjut nya ke dalam sub-sub fungsi. Hal tersebut di
lakukan karena :
a) Distribusi pekerjaan kepada kelompok yang
kemudian di bagikan lagi, dan
b) Spesialisasi pekerjaan kedalam bagian-bagian tugas
yang kecil
2) Pegawai
Setiap orang di
tugaskan untuk melaksanakan bagian tertentu dari seluruh pekerjaan. Lebih baik
lagi apabila penugasan tersebut disertai perhatian terhadap kepentingan
pegawai, setiap pengalaman dan keterampilan.
3)
Hubungan
kerja
Merupakan masalah penting di dalam
organisasi. Hubungan antara pegawai dengan
Pekerjanya, interaksi antara satu pegawai dengan pegawai iainya dan unit
kerja pegawai
Dengan unit kerja lainya merupakan hal-hal yang peka.
4) Lingkungan
Komponen
terakhir dari pengorganisasian mencakup sarana-sarana fisik dan sarana umum di
dalam lingkungan di mana pegawai-pegawai
pelaksanaan tugas-tugas mereka, lokasi, mesin, perabot kantor,
blanco-blanco penerangan dan sikap mental merupakan faktor-faktor yang membentuk
lingkungan.
B.
Kelembagaan atau institusi
Suatu
lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang mewujudkan
nilai-nilai dan tata cara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
tertentu. Lembaga termasuk diantara norma norma masyarakat yang paling resmi
dan bersifat memaksa. Kalau kebiasaan dan tata kelakuan disekitar suatu
kegiatan yang penting menjadi terorganisir ke dalam sistem keyakinan dan
perilaku yang sangat formal dan mengikat, maka suatu lembaga telah berkembang.
Oleh karena itu suatu lembaga mencakup :
- Seperangkat
perilaku yang telah distandarisasi dengan baik
- Serangkaian
tata kelakuan, sikap, nilai- nilai yang mendukung dan
- Sebentuk
tradisi, ritual, upacara dan perlengkapan-perlengkapan lainnya.
Lembaga dibentuk berdasarkan hal-hal sebagai
berikut:
- Cara.
Yang dimaksud dengan cara disisni adalah mengacu pada suatu keadaan dalam
masyarakat yang menggunakan symbol-simbol tertentuk untuk memaknai sebuah
hal atau peristiwa.
- Kebisaan.
Yang dimaksud dengan kebiasan adalah prilaku masyaralat berulang secaar
terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, sehingga perilaku tersebut
sudah menjadi kebisaan yang dsulit untuk dilupkan.
- Adat
Istiadat. Adalah suatu cara dan prilaku masyarakat dalam memakanai
kehidupan dalam bentuk upacara ritual, makan adat istiada disini lebih
mengacu pada nilai-nilai budaya yang dipegang oleh masyarakat dan menjadi
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
C Tipe tepe organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut
tergantung pada tingkat atau derajat mereka. Namun dalam kenyataannya tidak ada
sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
1. ORGANISASI
FORMAL
Organisasi
formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan
hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya.
Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa
komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi
masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara
eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat
lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal
tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka
beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel.
2. ORGANISASI
INFORMAL
Keanggotaan
pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun
tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang
menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan
bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh
organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.
Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan
didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
3. Organisasi
Primer,
organisasi
semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional
anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada
kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini
adalah keluarga-keluarga tertentu.
4. Organisasi
Sekunder,
Organisasi
sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual.
Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi
mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun
imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak
kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju
mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
5.Organisasi
Politik
Organisasi
politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau
terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan
dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik dapat mencakup
berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan
kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan,
partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok
teroris yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam
pengertian yang lebih luas.
6. Organisasi
Sosial
Organisasi
sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
7. Organisasi
Mahasiswa
Organisasi
mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat
berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra
kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya
beranggotakan lintas-kampus. Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia
juga membentuk organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama
dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia,
seperti organisasi Ikahimbi dan ISMKI. Di luar negeri juga terdapat organisasi
mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang beranggotakan pelajar dan
mahasiswa Indonesia.
8. Organisasi Olahraga Organisasi olahraga adalah organisasi yang
berisikan berbagai macam cabang olahraga.
9. Organisasi
Sekolah
Organisasi sekolah adalah organisasi yang dibentuk
atas inisiatif siswa maupun guru disuatu sekolah , seperti OSIS , koperasi
sekolah,dll.
10.OrganisasiNegara
Organisasi negara adalah struktur goverment pemerintahan di suatu negara yang menentukan jalanya pemerintahan dengan lancar.
Organisasi negara adalah struktur goverment pemerintahan di suatu negara yang menentukan jalanya pemerintahan dengan lancar.
BAB
III
PENUTUP
SIMPULAN
Organisasi merupakan sekumpulan
orang yang memiliki tujuan yang sama dengan setrukutr organisasi yang jelas dan
memiliki setrategi dalam mencapai tujuan bersama.kemudian. organisasi terbagi
atas beberapa tipe diantaranya organisasi formal, informal, dan non formal
dengan tujuan dan fungsi yang berbeda beda.organisasi lembaga pada dasarnya
terbagi atas organisasi sosial, organisasi lembaga pendidikan, kemasyarakatan
dan organisasi profit atau organisasi lembaga yang berorientasi bisnis.
DAFTAR FUSTAKA
Geeorge R. Terry (2012)
Prinsip-prinsip Manajemen Ramaja Rosdakarya Jakarta
(http://pendidikan-rumah.blogspot.com/2009/06/pendidikan-informal.html)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
http://ballo.wordpress.com/2010/10/19/type-dan-bentuk- http://tiarcihuy.blogspot.com/2011/01/bentuk-dan-type-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar