a.
Perubahan organisasi
Organisasi dapat diartikan dua macam
yaitu (1) dalam arti statis,organisasi sebagai wadah kerja sama sekelompok
orang yang bekerja sama,untuk mencapai tujian tertentu.(2) dalam arti dinamis,
organisasi sebagai suatu sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu.
Herbert
G. hicks & G. Ray gullet (1989 : halaman 642) Perubahan memiliki suatu
penempatan yang penting dalam pengkajian kelangsungan hidup organisasi.Suatu
jenis perubahan yang benar memungkinkan suatu organisasi untuk memelihara
kelangsungan hidupnya dalam perubahan lingkungannya.Pada pihak lain,jenis
perubahan yang keliru da[at menghancurkan suatu organisasi.sebagai contoh,
kematian,kehancuran,dankemerosotan semuanya merupakan perubahan,hamper tidak
dapat diprtahankan,sekalipun organisasi itu biasanya masih dibangun.Sebenarnya,kematian
suatu sistem dapat berlangsung pada keuntungan sistem-sistem
lainnya.contoh,suatu perusahaan yang kompotitif dapat beruntung dari kegagalan
suatu organisasi atau sistem yang lain.0rang-orang yang revolusione dapat pila
memandang penghancuran suatu sistem politik yang lama sebagai sesuatu yang
perlu jika cita-citanya ingin terlaksana.Bahkan adanya pengecualian dari maksud
yang demikian,maka jelas bahwa perubahan yang dimaksud dapat menjadi
penyelewengan pada fungsi dan juga kegunaan.Tantangannya ialah menciptakan
perubahan yang dapat meningkatkan atau memprbaharui posisi kelangsungan hidup
suatu organisasi dalam lingkungannya. “pembaeruan bukan hanya sekedar
pembaharuan dan perubahan . Melainkan juga merupakan proses pembawaan
hasil-hasil dari perubahan kedalam kebijakan dengan berbagai tujuan-tujuan organisasi.
Perubahan
pada suatu organisasi yang memperbaikin penyesuayan dapat menjadikan beberapa
golongan perubahan sebagai berikut : (1) perubahan teknologis,termasuk produk
baru dan proses baru. (2) perubahan struktural termasuk kebijaksanaan baru atau
prosedur. (3) perubahan manusia termasuk cara-cara pengangkatan yang baru.Tidak
ada diantara ketiganya ini yang paling penting,anggapan atau perhitungan apapun
merupakan campuran keseluruhnya.
Tahap
pelaksanaan gagasan tentang penyesuaian tersebut menggambarkan masih seringnya
dapat dilihat dalam organisasi yang mengadakan perubahan-perubahan dalam
oprasinya setelah mengalami hasil-hasil yang tidak memuaskan.Dalam kasus yang
ekstrim manajemen yang lama dapat dihentikan dengan persetujuan para manajer
yang lama dapat dihentikan dengan persetujuan para manajamen baru dengan
gagasan baru.Jelasnya, peremajaan lagi-lagi sering diperlukan. “Hanya kepahitan
awal yang dapat mencegah peruntuhan.Dan hal itu haruslah terjadi , jika kita
memang mengharapkan untuk bertahan selama mungkin , suatu kelangsungan yang
mengulang-ulang pembaruan untuk menghapuskan kekambuhan yang mendorong pada kematian.
Dalam
beberapa kasus suatu organisasi sebenarnya dapat m empengaruhi atau menguasai
lingkungannya.Selanjutnya dapat mengendalikan lingkungan tersebut secara
sedemikian rupa untuk melestarikan wujudnya sendiri untuk jangka waktu yang
tidak terbatas,sungguhpun hal tersebut mungkin merupakan sumbangan kecil kepada
lingkungannya.Keadaan demikian dapat ditemukan dalam pemerintahan yang
sewenang-wenang dan daklam mempertahankan kepentingan tetap dengan mengenguasai
proses pengambilan keputusan.
Menurut
Winardi (2014:185)Istilah perubahan (chang ) bukan lagi istilah biasa dalam
kehidupan se hari-hari. ia sudah berubah menjadi suatu kondisi kronis
masyarakat kita.
Menurut
Winardi (2014:185)Istilah perubahan (chang ) bukan lagi istilah biasa dalam
kehidupan se hari-hari. ia sudah berubah menjadi suatu kondisi kronis
masyarakat kita. Menurut Winardi (2014:191) secara umum dapat dikatakan bahwa
organisasi organisas yang gagal melaksanakan perubahan akan semakin terpuruk
restrukturisasi dan tindakan memPHK para karyawan akan dirasakan amat berat
bagi mereka yang mengalaminya. situiasi dan kondisi moneter dewasa ini memaksa
sejumblah perusahaan dan organisasi-organisasi menutup usaha mereka. mereka
yang masih bertahan pun terpaksa melaksanakan tindakan mengurangi karyawan
mereka yang di anggap tidak perlu
tidak
mengherankan bahwa karyawan rata rata dewasa ini sangat cemas terjadinya
perubahan perubahan di tempat kerja mereka. kondisi demikian menandakan bahwa
perekonomian Indonesia sudah mulai memasuki tahapan depresi, dengan ciri-ciri
stagflasi (inflasi yang diestimasi oleh pemerintah untuk tahun budget 1998-1999
adalah sebesar20% dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesat 0%)
Oleh
karena itu, dibutuhkan perubahan perubahan setrategis untuk mempertahankan
organisasi. menurut winardi (2014:194) perubahan perubahan setrategis mengubah
bentuk umum atau arah organisasi yang bersangkutan. sebagai contoh dapat
dikatakan babhwa tindakan menambah poeg kerja malam (nighy shift) untuk
menghadapi permintaan yang tidak diduga
meniingkat terhadap produk peruhasaan, merupakan sebuah perubahan inrumental.
sebuah peruhasan pembangun rumah ke kompleks-kompleks apartemen bertingkat,
merupakan sebuah perubahan setrategis.
Dalam
model nedler_tushman tentang perubahan keorganisasian terdapat empat macam tipe
yaitu:
1.
Perubahan terus menerus
Perubahan
terus menerus ini merupakan tipe perubahan yang beresiko paling kecil, yang
bersifat paling kurang intens dan yang paling umum. nama nama lain untuknya
mencakup intilah pemeiharaanpreventif dan konsep jepang kaizen . (perbaikan perbaikan terus menerus
2.
Adaptasi (adaptations)
adaptasi merupakan perubahan
perubahan ikrumental. akan tetapi kini perubahan perubahan yang terjadi perupa
reaksi terhadap problem problem eksternal, kejadian-kejadian, atau tekanan
tekanan yang dihadapi organisasi yang bersangkutan. sewaktu perusahaan mobil
pord mencapai sukses luarbiasa dengan gaya aerodinamiknya, maka perusahan
general motor dan Chrysler dengan cepat menirunya.
3
Reorientasi
tipe perubahan ini bersifat
antisifatoris dan skopnya adalah setrategis. nedler dan tushman yang di kutif
oleh winardi ()2014;195) menamakanreorientasi mengubah frame (frame banding) karena organisasi yang
bersangkutan secara signifikan diubah.
4.
Re-kreasi (rekreations)
Tekanan_tekanan
kompetitif normal menyebabkan timbulnya tipe perubahan keorganisasian demikian
yang bersifat lebih intens dan penuh resiko.
B.
Pengembangan organisasi
Menurut Winardi (2014;205) dalam
artinya yang paling umum, pengembangan organisasi merupakan upaya untuk
memperbaiki efektivitas menyeluruh suatu organisasi. pengembangan organisasi
merupakan upaya jangka panjang guna memperbaiki proses proses pemecahan masalah
dan pembaharuan suatu organisasi, terutama melalui manajemen kultur organisasi yang
lebih efektif, serta lebih kolaboratif, terhadap tim tim kerja formal. hal
tersebut bisa dilakukan dengan seorang agen perubahan atau katalis, dan
penggunaan teori serta teknologi ilmu behavioral terpakai, termasuk yang
didalamnya action research.
Apa bila kita ingin memahami dan melakukan pengembangan
organisasi maka kita perlu melakukan hal hal sebagai berikut;
1. Upaya jangka panjang
Upaya
jangka panjang mengingat bahwa seluruh organisasi merupakan pusat perhatian
bagi perubahan, maka perbaikan perbaikan tida mungkin terjadi dalam satu mala.
dalam kondisi tertentu, tidak mungkin menyelenggarakan perubahan dalam jangka
pendek. maka diperlukan hal_hal berikut
a. Upaya perubahan tersebut perlu di arahkan terhadap
sebagian kecil organisasi
yang
bersangkutan.
b. Pengaruh
faktor eksternal harus demikian besar, hingga ia dapat mengatasi
Setiap
penolakan normal terhadap perusahaan. contoh dalam kondisi krsis moneter banyak
PHK terjadi, dan gaji dari sebagian karyawan diturunkan
2. pemecahan problem dan proses proses pembaharuan
Dengan
apa organisasi mengadaptasi diri dan memanfaatkan perubahan perubahan internal
dan eksternal, dapat berupa proses pemecahan masalah atau proses perubahan.
pada proses pemecahan masalah,keputusan-keputusan di ambil guna memecahkan
problem-problem sepesifik yang dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan. pada
proses kedua jga di ambil keputusan-keputusan khusus. akan tetapi, titik berat
disini adalah pada tindakan menciptakan bauran tepatdari unsur unsur personil,
uang dan bahan-bahan untuk ketahanan organisasi yang bersangkutan. maka dapat
dikatakan bahwa proses-proses mebaharuan merupakan cara-cara dengan apa,
kehidupan di injeksi ke dalam organisasi yang bersangkutan.
3.
Manajemen kolaboratif
sebaliknya jika dibandingkan
dengan setruktur manajemen tradisional, berupa perintah perintah dikeluarkan
pada tingkat-tingkat tinggi dan dilaksanakan oleh tingkat yang lebih rendah,
pengenmbangan organisasi menekankan usaha kerja sama kolaborasi) antar berbagai
tingkat sebelum mengambil keputusan. organisasi-organisasi di pandang dari
sudut kontek sistem yang mengakui adanya kualitas berganda, dan antar hubungan antara
subsiste-subsistem keorganisasian.
4.
Kultur organisasi
kultur organisasi
kencakup hal-hal sebagai berikut;
a. pola-pola perilaku
yang diterima dan dan di akui
b. norma-norma
c. Sasaran
keorganisasian
d. Sistem-sistem nilai
3. teknologi yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Singkatnya, semua faktor
yang memungkinkan kita untuk mendiferensiasi organisasi yang satu dengan
organisasi yang lain. kultur suatu organisasi perlu dipahami oleh pihak
manajemen dan bawahan sehingga dapat dikembangkan pemecahan pemecahan yang
konsisten dengan kultur tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
J.Winardi
(2014) TEORI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN, PT RajaGrafindo Persada JAKARTA.
Herbert
G. hicks & G. Ray gullet (1989) Organisasi teori dan tingkah laku, Bina
aksara ,
Jakarta.
Drs.Ibnu
syamsi S.U (1994) pokok-pokok organisasi & manejemen. PT RENIKA
CIPTA,Jakarta.